skip to main content

ANALISIS QUALITY CONTROL UNTUK MENGURANGI JUMLAH WASTE (NOT GOOD) PADA PRODUK BENANG EC 30 W DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) PADA PT. UNITEX

*Dilla Agustin  -  Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Arfan Bakhtiar  -  Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Abstrak

PT. Unitex merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri tekstil. Berdasarkan data yang
penulis peroleh, PT. Unitex mempunyai permasalahan terkait kualitas output produksi Benang EC 30 W. Pada
Januari 2022 – Desember 2022 terdapat defect produk sebanyak 4.249 cheese (5,5%) dari total produksi. Jenis
defect yang ditemukan adalah wrinkles, weight, dirty, konban, dan striped. Perbaikan perlu dilakukan untuk
mengoptimalkan kualitas dan meminimalisir defect pada produk Benang EC 30 W. FTA (Fault Tree Analysis)
dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) adalah metode yang digunakan pada penelitian ini. Hasil diagram
FTA (Fault Tree Analysis) menunjukkan akar penyebab permasalahan dari defect weight, wrinkles, dirty, dan
konban dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu manusia, mesin, material, metode, dan lingkungan. Usulan
perbaikan dilakukan berdasarkan RPN (Risk Priority Number) tertinggi dari hasil analisis FMEA (Failure Mode
and Effect Analysis), dimana pada defect weight adalah melakukan setting ulang twist pada mesin ring spinning
setiap kali pergantian batch produksi agar sesuai dengan nomor benang yang akan diproduksi, defect wrinkles
adalah melakukan pemeriksaan dan perbaikan pada kumparan bobbin dan tensor pada mesin winding, defect
dirty adalah melakukan maintenance secara rutin pada mesin produksi, dan defect konban adalah melakukan
pemeriksaan dan perbaikan pada slipper yang akan diproses pada mesin drawing.

Kata kunci: kualitas; benang EC 30 W; FTA; FMEA

Abstract

[Quality Control Analysis To Reduce The Amount Of Waste (Not Good) In Ec 30 W Yarn Products Using The
Fault Tree Analysis (FTA) Method And Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) At PT. Unitex] PT. Unitex
is a manufacturing company operating in the textile industry. Based on the data obtained by the author, PT.
Unitex has problems related to the quality of production output for EC 30 W Yarn. In January 2022 – December
2022 there were product defects of 4,249 cheeses (5.5%) of the total production. The types of defects found were
wrinkles, weight, dirty, konban, and striped. Improvements need to be made to optimize quality and minimize
defects in EC 30 W Yarn products. FTA (Fault Tree Analysis) and FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) are
the methods used in this research. The results of the FTA (Fault Tree Analysis) diagram show that the root causes
of the problems of defect weight, wrinkles, dirty, and konban are influenced by several factors, namely humans,
machines, materials, methods, and the environment. Proposed improvements are made based on the highest RPN
(Risk Priority Number) from the results of the FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) analysis, where the
defect weight is to reset the twist on the ring spinning machine every time a production batch is changed to match
the number of yarn to be produced, wrinkles defect is carrying out inspections and repairs on bobbin coils and
tensors on winding machines, dirty defects are carrying out routine maintenance on production machines, and
konban defects are carrying out inspections and repairs on slippers which will be processed on drawing machines.

Keywords: quality; EC 30 W yarn; FTA; FME

Fulltext View|Download
Keywords: quality; EC 30 W yarn; FTA; FME

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.