skip to main content

ANALISIS KEBISINGAN UNTUK PENINGKATAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN PEKERJA PADA AREA KERJA APRON GROUND HANDLING (Studi Kasus di Bandar Udara Ahmad Yani, Semarang)

*Khalis Riyangga  -  Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Ratna Purwaningsih  -  Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Rani Rumita  -  Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Kebisingan merupakan faktor lingkungan fisik yang dapat mengganggu baik dalam aktivitas bekerja maupun dalam segi kesehatan dengan tingkat kebisingan yang tinggi bagi para pekerja yang terkena paparannya. Masalah seperti ini sangat mudah ditemui di area bandara penerbangan manapun karena pesawat memliki suara mesin yang sangat bising dari turbin yang dapat menyentuh angka 100 dBA. Hal ini juga terjadi pada Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, tepatnya pada area apron ground handling. Para pekerja dituntut bekerja pada paparan bising yang tinggi dengan tingkat perlindungan safety yang dirasa kurang untuk mengantisipasi kebisingan tersebut langsung terpapar ke telinga para pekerja, sehingga terjadi gangguan komunikasi dan pendengaran yang dirasakan oleh para pekerja area apron ground handling. Hal ini disebabkan karena para pekerja tidak terlalu mengerti akan tingginya tingkat kebisingan pada area tersebut dan batasan yang dianjurkan. Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) pun hanya sebatas pemakaian rompi K3, untuk pekerja yang berada di area apron ground handling. Hasil perhitungan tingkat kebisingan ekivalen untuk masing-masing jenis pesawat yang ada menunjukan angka diatas 85 dBA dan nilai tertinggi terdapat pada pesawat boeing 737-200 dengan rata-rata kebisingan ekuivalen sebesar 103,8 dBA serta perhitungan TWA (Time Weighted Average) dimana untuk mengetahui berapa lama waktu yang diperkenankan untuk para pekerja dengan tingkat (intensitas) kebisingan tertentu dimana hasil yang didapatkan nilai TWA tertinggi sebesar 101,85 dengan durasi waktu kerja selama 0,1 jam atau 6 menit pada area tersebut. Selain dua metode perhitungan tersebut ditambahkan lagi pembuatan peta kontur kebisingan untuk masing-masing jenis pesawat pada area apron ground handling dari pengukuran nilai kebisingan ekivalen pada masing-masing titik yang telah ditentukan yang nantinya akan ditujukan untuk para pekerja dan pengguna area tersebut pada umumnya untuk mengerti tingkat kebisingan pada area tersebut dengan tingkat aktivitas penerbangan yang tinggi.

 

Abstract

 

The noise is the physical environmental factors that can disrupt the work or activity in both in terms of health with high noise levels for workers who are exposed to such noise exposure. This problems like are easily found in any area of the airport the flight because the plane has a very noisy engine noise from turbines that can touch 100 dBA. This also happens to Ahmad Yani international airport in Semarang, precisely on the apron areas of ground handling. The workers are required to work on a high noise exposure with the level of protection of safety where the noise to anticipate less directly exposed to the ear of the workers, so the event of a failure of communication and hearing loss felt by the apron area workers ground handling. The workers are not too understand the high noise level in the area and restrictions recommended. The use of personal protection (Protective Equipment) was only limited to wearing vests K3, for workers who were in the area of the apron of ground handling. Results calculation of the equivalent noise levels for each aircraft type that shows the numbers above 85 dBA and the highest value is present on the boeing 737-200 aircraft with an average noise equivalent of 103,8 dBA as well as calculation of TWA (Time Weighted Average) in which to find out how long are allowed for workers with noise levels (intensity) where certain results obtained the highest of TWA value 101,85 with the duration of working time during 0.1 hour or 6 minutes in the area. In addition to the two methods of calculation were added again making noise contour maps for each type of aircraft on apron areas of ground handling of measurement equivalent noise values at each point of the set that will be devoted to the workers and users of the area in General to understand the level of noise in the area with a high level of aviation activity.

Fulltext
Keywords: Kebisingan; Safety; Peta Kontur; Time Weighted Average (TWA); Apron Ground Handling

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.