skip to main content

STRATEGI REDUKSI DAMPAK LINGKUNGAN DENGAN SUBTITUSI MATERIAL PRODUK SIKAT GIGI MENGGUNAKAN METODE LIFE CYCLE ASSESSMENT

*Willy Oktafiano  -  Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Sri Hartini  -  Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Dalam kehidupan sehari – hari penggunaan bahan plastik dapat kita temukan pada seluruh aktivitas dalam hidup kita. Plastik yang mudah didapatkan dengan berbagai jenis, bentuk dan fungsi karena plastik mudah dalam pembuatannya.  Dan jika masa pakai suatu produk dari plastik tersebut habis dan tidak ada pengolahan limbah secara baik, maka akan menyebabkan penumpukan  limbah plastik yang besar. Salah satu contoh produk  plastik yang digunakan semua masyarakat yaitu sikat gigi. Produk sikat gigi yang beredar dipasaran menggunakan bahan plastik (polystyrene). Dengan tingkat occupancy hotel berbintang di Kota Semarang sebesar 52,25 % atau dengan jumlah 740.994 tamu per tahun 2011, hal tersebut juga ikut menyumbang adanya limbah sikat gigi berbahan polystyrene. Penelitian ini mengukur tingkat sustainable rate pada produk sikat gigi berbahan polystyrene dan membandingkan produk sikat gigi berbahan limbah kayu dengan konsep knock down. Penelitian ini menggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA) dengan software Simapro v 7.1. Penelitian ini berhasil mengukur tingkat sustainabilitas sikat gigi polystyrene sebesar Rp  114.422.070 / tahun dalam bentuk eco-cost, tingkat sustainabilitas sikat gigi berbahan limbah kayu dengan konsep knock down sebesar Rp  33.884.057,- / tahun dalam bentuk eco-cost. Dan jika produk sikat gigi berbahan limbah kayu konsep knock down menggantikan sikat gigi berbahan polystyrene untuk kebutuhan hotel di Semarang, maka akan mereduksi eco-cost sebesar Rp. 80.538.013,- / tahun.  

 

Abstract

In the daily life - the use of plastic materials can be found in all the activities in our lives. Plastics are readily available in various types, shapes and functions because the plastic is easy to manufacture. And if the life of a product from the plastic out and there is no good waste treatment, it will cause a large buildup of plastic waste. An example of plastic products that is used by all the communities is toothbrush. Toothbrush products in the market use plastic (polystyrene). The five-star hotel occupancy rate in the city of Semarang up to 52.25% or by the number of guests up to 740.994 people in 2011, it also contributed to a toothbrush made from polystyrene wastes. This study measures the rate at sustainable level toothbrush products made from polystyrene and compare the products of toothbrush made from wood waste with the concept of knock down. This study uses Life Cycle Assessment (LCA) with the software of Simapro v 7.1. This study succeeded in measuring the level of sustainability of polystyrene toothbrush IDR 114.422.070,- / year in the form of eco-costs, the level of sustainability of a toothbrush made from wood waste to the concept of knock down up to IDR 33.884.057, - / year in the form of eco-costs. And if the toothbrush is made from wood waste, the concept of  knock down replaces a toothbrush made from polystyrene to the needs of hotels in Semarang, it will reduce the eco-cost of IDR 80.538.013, - / year
Fulltext
Keywords: Life Cycle Assessment (LCA); Limbah Kayu; Sikat gigi; Simapro; Sustainable

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.