BibTex Citation Data :
@article{IEOJ3755, author = {Desi Rahmawati and Sri Hartini}, title = {MODEL PEMILIHAN BAHAN PEWARNA ALAM COKELAT BATIK TULIS YOGYAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP)}, journal = {Industrial Engineering Online Journal}, volume = {2}, number = {4}, year = {2013}, keywords = {Batik; Bahan Pewarna Alam; Analytic Network Process (ANP); SuperDecisions}, abstract = { Dalam proses produksi batik dengan menggunakan pewarna sintetis seringkali menimbulkan masalah karena mengandung zat berbahaya yang berdampak negatif terhadap kesehatan maupun lingkungan. Oleh karena itu, beberapa produsen batik di Indonesia termasuk sentra Batik Giriloyo mulai mencanangkan batik ramah lingkungan yang menggunakan teknik pewarnaan dengan pewarna alam. Namun setiap UKM batik di Giriloyo ini memiliki pertimbangan yang berbeda dalam memilih bahan pewarna alam karena belum adanya model dalam memilih bahan pewarna alam yang membantu UKM agar memilih bahan yang tepat. Akibatnya pihak UKM memilih bahan pewarna alam secara subjektivitas. Penelitian ini bermaksud mengidentifikasi kriteria pemilihan bahan pewarna alam yang akan dijadikan pertimbangan dalam membuat model pemilihan dengan menggunakan metode Analytic Network Process (ANP) dan software super decisions. Sehingga diperoleh subkriteria dengan bobot kepentingan tertinggi untuk bahan pewarna alam cokelat yakni subkriteria sumber bahan baku dengan bobot 0 , 117. Pada prioritas akhir diperoleh bahan pewarna alam dengan prioritas tertinggi untuk bahan pewarna alam cokelat yaitu kulit kayu mahoni sebesar dengan bobot 0 , 27 7. In the process of batik production using synthetic dyes often poses a problem because it contains hazardous substances that have a negative impact on health or the environment. Therefore, some manufacturers of batik in Indonesia, including the central batik Giriloyo started declare environmentally friendly that uses coloring techniques with natural dyes. But every batik SMEs in this Giriloyo have different considerations in choosing natural dyes because of the lack in choosing models of natural dyes that help SMEs to choose the right material. As a result, the SMEs choose natural dyes subjectivity. This study intends to identify the criteria for the selection of natural dyes that will be taken into consideration in making the selection model using Analytic Network Process (ANP) and the superdecisions software. In order to obtain sub-criteria with the highest importance weight for natural dye brown which subcriteria source of raw materials by weight 0.11 7 . At the end of the priority natural dye obtained the highest priority for natural brown dye is leather mahogany with weight 0.277 . }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/view/3755} }
Refworks Citation Data :
Dalam proses produksi batik dengan menggunakan pewarna sintetis seringkali menimbulkan masalah karena mengandung zat berbahaya yang berdampak negatif terhadap kesehatan maupun lingkungan. Oleh karena itu, beberapa produsen batik di Indonesia termasuk sentra Batik Giriloyo mulai mencanangkan batik ramah lingkungan yang menggunakan teknik pewarnaan dengan pewarna alam. Namun setiap UKM batik di Giriloyo ini memiliki pertimbangan yang berbeda dalam memilih bahan pewarna alam karena belum adanya model dalam memilih bahan pewarna alam yang membantu UKM agar memilih bahan yang tepat. Akibatnya pihak UKM memilih bahan pewarna alam secara subjektivitas.
Penelitian ini bermaksud mengidentifikasi kriteria pemilihan bahan pewarna alam yang akan dijadikan pertimbangan dalam membuat model pemilihan dengan menggunakan metode Analytic Network Process (ANP) dan software super decisions. Sehingga diperoleh subkriteria dengan bobot kepentingan tertinggi untuk bahan pewarna alam cokelat yakni subkriteria sumber bahan baku dengan bobot 0,117. Pada prioritas akhir diperoleh bahan pewarna alam dengan prioritas tertinggi untuk bahan pewarna alam cokelat yaitu kulit kayu mahoni sebesar dengan bobot 0,277.
In the process of batik production using synthetic dyes often poses a problem because it contains hazardous substances that have a negative impact on health or the environment. Therefore, some manufacturers of batik in Indonesia, including the central batik Giriloyo started declare environmentally friendly that uses coloring techniques with natural dyes. But every batik SMEs in this Giriloyo have different considerations in choosing natural dyes because of the lack in choosing models of natural dyes that help SMEs to choose the right material. As a result, the SMEs choose natural dyes subjectivity.
This study intends to identify the criteria for the selection of natural dyes that will be taken into consideration in making the selection model using Analytic Network Process (ANP) and the superdecisions software. In order to obtain sub-criteria with the highest importance weight for natural dye brown which subcriteria source of raw materials by weight 0.117. At the end of the priority natural dye obtained the highest priority for natural brown dye is leather mahogany with weight 0.277.
Last update:
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik - Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp / Fax : (024) 7460052
Email : i_engineering@ymail.com