BibTex Citation Data :
@article{IEOJ33141, author = {Zakiya Amanatina and Novie Susanto}, title = {PERBAIKAN PERILAKU KESELAMATAN KERJA PADA INDUSTRI TEKSTIL BERBASIS EVALUASI BEBAN KERJA}, journal = {Industrial Engineering Online Journal}, volume = {9}, number = {3}, year = {2022}, keywords = {beban kerja fisik, beban kerja mental, kelelahan kerja, perilaku keselamatan, variabel mediasi. Analisis jalur}, abstract = { Abstrak PT Djohartex adalah sebuah anak perusahaan dari PT Sri Rejeki Isman (Sritex) yang bergerak di bidang produksi kain tenun grey.Dalam memenuhi permintaan pasar,proses produksi pada PT Djohartex dibagi menjadi 3 shift, yaitu shift pagi, shift siang, dan shift. Berdasarkan hasil wawancara dengan trainer dan observasi, shift pagi seringkali bekerja melebihi jam kerja atau bekerja saat jam istirahat. Penambahan target produksi dan penambahan waktu produksi pada shift tertentu tentu saja akan menambah beban kerja pada shift tersebut. Beban kerja yang berlebih dapat menyebabkan beberapa resiko, salah satunya adalah terjadinya kelelahan pada pekerja. Kelelahan kerja mempunyai pengaruh terhadap tingkat kewaspadaan. Pengaruh tingkat kewaspadaan berhubungan dengan tingkat perilaku keselamatan. Variabel pada penelitian ini adalah beban kerja fisik dan beban kerja mental sebagai variabel independen, kelelahan kerja sebagai variabel mediasi, dan perilaku keselamatan sebagai variabel dependen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen melalui variabel mediasi, memberikan usulan perbaikan untuk meningkatkan perilaku keselamatan kerja, dan melakukan analisis perbandingan perilaku keselamatan sebelum dan sesudah implementasi perbaikan. Penelitian dilakukan pada 59 operator tenun shift pagi dengan membagikan kuesioner. Pengukuran beban kerja fisik dilakukan dengan menggunakan kriteria subjektif Borg CR-10, pengukuran beban kerja mental dilakukan dengan metode NASA-TLX, kelelahan kerja diukur menggunakan kuesioner Fatigue Assesment Scale, dan perilaku keselamatan diukur dengan menggunakan kuesioner dengan 5 skala. Analisis hubungan antara beban kerja dengan perilaku keselamatan melalui kelelahan kerja dilakukan dengan path analysis. Hasil analisis dari path analysis akan digunakan sebagai dasar untuk memberikan usulan perbaikan. Sedangkan analisis perbandingan sebelum dan sesudah perbaikan dilakukan dengan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelelehan kerja tidak berhasil menjadi perantara antara variabel indepeden dan variabel dependen, usulan perbaikan yang diterapkan diantaranya adalah mengadakan pemanasan fisik sebelum shift dimulai, mendorong operator untuk selalu hadir dalam briefing, meningkatkan motivasi operator, dan mendorong operator untuk saling berkomunikasi. Terdapat perbedaan perilaku keselamatan sebelum dan sesudah implementasi perbaikan. Kata kunci : Abstract PT Djohartex is a sub company of PT Sri Rejeki Isman (Sritex) which is engaged in the production of grey woven fabrics. T he production process at PT Djohartex is divided into 3 shifts, which is morning shift, afternoon shift, and evening shift. Based on the interviews with supervisor and through observations, morning shifts often work more than working hours or Een work duri ng breaks. The addition of production targets and additional production time on certain shifts will increase the workload. Excessive workload can cause several risks, one of which is the occurrence of work related fatigue. Work related fatigue has an influ ence on the level of alertness. The effect of alertness level is related to the level of safety behavior. The variables in this study were physical workload and mental workload as independent variables, work related fatigue as a mediating variable, and saf ety behavior as the dependent variable. This study aims to determine the effect of the independent variable on the dependent variable through the mediating variable, provide suggestions to improve work safety behavior, and perform a comparative analysis of safety behavior before and after the implementation of improvements. The study was conducted on 59 morning shift weaving operators by distributing questionnaires. Measurement of physical workload was carried out using Borg CR - 10 subjective criteria, menta l workload was measured using the NASA - TLX method, work related fatigue was measured using a Fatigue Assessment Scale questionnaire, and safety behavior was measured using a questionnaire with 5 scales. Analysis of the relationship between workload and saf ety behavior through work related fatigue was carried out by path analysis. The results of the analysis of the path analysis will be used as a basis for providing suggestions for improvement. While the comparative analysis before and after the repair was c arried out using the Wilcoxon test. The results showed that work related fatigue did not work as an intermediary between the independent variable and the dependent variable, the proposed improvements implemented included physical warm - up before the shift s tarted, encouraging operators to always be present at briefings, increasing operator motivation, and encouraging operators to communicate with each other. There are differences in safety behavior before and after the implementation of improvements. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/view/33141} }
Refworks Citation Data :
Last update:
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik - Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp / Fax : (024) 7460052
Email : i_engineering@ymail.com