skip to main content

PERBAIKAN PERILAKU KESELAMATAN KERJA PADA INDUSTRI TEKSTIL BERBASIS EVALUASI BEBAN KERJA

*Zakiya Amanatina  -  Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Novie Susanto  -  Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Abstrak
PT Djohartex adalah sebuah anak perusahaan dari PT Sri Rejeki Isman (Sritex) yang bergerak di
bidang produksi kain tenun grey.Dalam memenuhi permintaan pasar,proses produksi pada PT
Djohartex dibagi menjadi 3 shift, yaitu shift pagi, shift siang, dan shift. Berdasarkan hasil wawancara
dengan trainer dan observasi, shift pagi seringkali bekerja melebihi jam kerja atau bekerja saat jam
istirahat. Penambahan target produksi dan penambahan waktu produksi pada shift tertentu tentu saja
akan menambah beban kerja pada shift tersebut. Beban kerja yang berlebih dapat menyebabkan
beberapa resiko, salah satunya adalah terjadinya kelelahan pada pekerja. Kelelahan kerja mempunyai
pengaruh terhadap tingkat kewaspadaan. Pengaruh tingkat kewaspadaan berhubungan dengan tingkat
perilaku keselamatan. Variabel pada penelitian ini adalah beban kerja fisik dan beban kerja mental
sebagai variabel independen, kelelahan kerja sebagai variabel mediasi, dan perilaku keselamatan
sebagai variabel dependen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
terhadapvariabeldependenmelaluivariabelmediasi,memberikanusulanperbaikanuntuk
meningkatkan perilaku keselamatan kerja, dan melakukan analisis perbandingan perilaku keselamatan
sebelum dan sesudah implementasi perbaikan. Penelitian dilakukan pada 59 operator tenun shift pagi
dengan membagikan kuesioner. Pengukuran beban kerja fisik dilakukan dengan menggunakan kriteria
subjektif Borg CR-10, pengukuran beban kerja mental dilakukan dengan metode NASA-TLX, kelelahan
kerja diukur menggunakan kuesioner Fatigue Assesment Scale, dan perilaku keselamatan diukur
dengan menggunakan kuesioner dengan 5 skala. Analisis hubungan antara beban kerja dengan
perilaku keselamatan melalui kelelahan kerja dilakukan dengan path analysis. Hasil analisis dari path
analysis akan digunakan sebagai dasar untuk memberikan usulan perbaikan. Sedangkan analisis
perbandingan sebelum dan sesudah perbaikan dilakukan dengan uji wilcoxon. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kelelehan kerja tidak berhasil menjadi perantara antara variabel indepeden dan
variabel dependen, usulan perbaikan yang diterapkan diantaranya adalah mengadakan pemanasan
fisik sebelum shift dimulai, mendorong operator untuk selalu hadir dalam briefing, meningkatkan
motivasi operator, dan mendorong operator untuk saling berkomunikasi. Terdapat perbedaan perilaku
keselamatan sebelum dan sesudah implementasi perbaikan.
Kata kunci :
Abstract
PT Djohartex is asub companyof PT Sri Rejeki Isman (Sritex) which is engaged in the production of
grey woven fabrics.The production process at PT Djohartex is divided into 3 shifts,which ismorning
shift, afternoon shift, andeveningshift. Based on the interviews withsupervisorandthrough
observations, morning shifts often work more than working hours orEenwork during breaks. The
addition of production targets and additional production time on certain shifts will increase the
workload. Excessive workload can cause several risks, one of which is the occurrence ofwork relatedfatigue. Workrelatedfatigue has an influence on the level of alertness. The effect of alertness level is
related to the level of safety behavior. The variables in this study were physical workload and mental
workload as independent variables, workrelatedfatigue as a mediating variable, and safety behavior
as the dependent variable. This study aims to determine the effect of the independent variable on the
dependent variable through the mediating variable, provide suggestions to improve work safety
behavior, and perform a comparative analysis ofsafety behavior before and after the implementation
of improvements. The study was conducted on 59 morning shift weaving operators by distributing
questionnaires. Measurement of physical workload was carried out using Borg CR-10 subjective
criteria, mental workload was measured using the NASA-TLX method, workrelatedfatigue was
measured using a Fatigue Assessment Scale questionnaire, and safety behavior was measured using a
questionnaire with 5 scales. Analysis of the relationship between workload and safety behavior through
workrelatedfatigue was carried out by path analysis. The results of the analysis of the path analysis
will be used as a basis for providing suggestions for improvement. While the comparative analysis
before and after the repair was carried out using the Wilcoxon test. The results showed that workrelated
fatigue did not work as an intermediary between the independent variable and the dependent variable,
theproposedimprovementsimplementedincludedphysicalwarm-upbeforetheshiftstarted,
encouraging operators to always be present at briefings, increasing operator motivation, and
encouraging operators to communicate with each other. There are differences in safety behavior before
and after the implementation of improvements.

Fulltext View|Download
Keywords: beban kerja fisik, beban kerja mental, kelelahan kerja, perilaku keselamatan, variabel mediasi. Analisis jalur

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.