slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN FAILURE MODE ERROR ANALYSIS (FMEA) PADA DIVISI SEWING PT PISMA GARMENT INDO | Septiana | Industrial Engineering Online Journal skip to main content

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN FAILURE MODE ERROR ANALYSIS (FMEA) PADA DIVISI SEWING PT PISMA GARMENT INDO

*Bayu Septiana  -  Departemen Teknik Industri, Indonesia
Bambang Purwanggono  -  Departemen Teknik Industri, Indonesia

Citation Format:
Abstract

PT Pisma Garment Indo merupakan anggota dari Pisma Group yang bergerak di bidang garment. Berdasarkan data divisi sewing selama bulan Januari 2015 hingga bulan Juli 2015 tercatat jumlah cacat 108764 dari total order 740621 unit atau sebesar 14,68% produk cacat dari total produk. Angka ini cukup besar dan dapat mengakibatkan kerugian karena banyak produk yang harus dikerjakan ulang maupun biaya lembur karyawan untuk menyelesaikan produk tepat waktu. Tindakan yang dapat dilakukan untuk meminimalisir jumlah defect yaitu dengan melakukan pengendalian kualitas menggunakan alat statistik Seven Tools. Selain itu untuk menganalisis permasalahan tersebut digunakan metode Failure Mode Effects Analysis (FMEA). FMEA yaitu alat analisa potensi kegagalan pada suatu produk atau proses sebelum terjadi, mempertimbangkan resiko yang berkaitan dengan moda kegagalan tersebut, mengidentifikasi serta melaksanakan tindakan korektif untuk mengatasi masalah yang paling penting. Nilai RPN yang tertinggi didapat dari kegagalan potensial pada faktor manusia yaitu sebesar 656. Selanjutnya faktor lingkungan memiliki nilai RPN 576, faktor metode memiliki nilai RPN 484 dan faktor material memiliki nilai RPN sebesar 175. Berdasarkan nilai RPN pada FMEA maka perusahaan perlu memperhatikan faktor manusia dalam hal ini operator sewing .

Abstract

 

PT Pisma Garment Indo is the member of Pisma Group which is engaged in garment. Based on data of sewing division during January 2015 until July 2015 recorded the number of defects 108.764 from total order 740.621 units or 14.68% defective products of the total product. This figure is quite large and can result losing due to many products must be reworked or overtime employees to complete the product on time. To minimize the number of defects is by doing quality control using statistical tools Seven Tools. In addition to analyze the problem is used Failure Mode Effects Analysis (FMEA) method. FMEA is a potential failure analysis tool on a product or process before it occurs, considering the risks associated with the failure mode, identifying and implementing corrective actions to address the most important issues. The highest RPN value obtained from the potential failure on the human factor is 656. Furthermore, environmental factors have a value of RPN 576, the method factor has a value of RPN 484 and the material factor has a value of RPN of 175. Based on RPN value on FMEA then the company needs to consider the human factor in this case the sewing operator.

Fulltext View|Download
Keywords: FMEA; Kualitas; RPN; Seven Tools

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.