BibTex Citation Data :
@article{IEOJ20596, author = {Joy Sembiring and Hery Suliantoro and Arfan Bakhtiar}, title = {ANALISIS PENYEBAB KECACATAN DENGAN MENGGUNKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DI PT. ALAM DAYA SAKTI SEMARANG}, journal = {Industrial Engineering Online Journal}, volume = {7}, number = {1}, year = {2018}, keywords = {Pengendalian Kualitas; FMEA; FTA}, abstract = { PT. Alam Daya Sakti (ALDAS) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang concrete. Pada saat ini, perusahaan mengalami masalah yaitu persentase produk yang mengalami kecacatan melebihi batasan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan sebesar 2% dari total produksi. Kecacatan produk tersebut dapat berupa retak, permukaan kasar dan bentuk tidak sempurna. Adanya masalah seperti ini dibutuhkan adanya sebuah pengendalian kualitas agar tingginya tingkat kecacatan dapat berkurang dan tidak melewati batas yang sudah ditetapkan. Ada dua tool yang dapat digunakan untuk membantu pengendalian kualitas yaitu Failure Modes and Effects Analysis (FMEA) dan Fault Tree Analyis (FTA). Penggunaan FMEA dapat mengidentifikasi risiko kegagalan selama proses produksi pembuatan paving. Dengan FMEA, dapat diketahui moda kegagalan yang menyebabkan cacat pada produk dan mendapatkan risiko kegagalan proses terbesar melalui nilai Risk Priority Number (RPN). Berdasarkan hasil RPN moda kegagalan yang tertinggi, akan digunakan metode FTA untuk membangun fault tree untuk melihat akar permasalahan dari moda kegagalan tersebut. Dari hasil FTA, maka dapat diberi usulan perbaikan yang diharapkan dapat mengurangi tingkat kecacatan pada produk. Abstract Joy Irfan Sembiring, Analysis of Product Defect Causes Using Failure Mode And Effect Analysis (FMEA). PT. Alam Daya Sakti (ALDAS) is a company engaged in the field of concrete. At this time, the company has a problem that is the percentage of defect products exceed the limits that set by the company that is 2% of total production. The defects of this product can be cracked, the surface is rough and the shape is not perfect. The existence of such problems requires the existence of a quality control so that the level of defective product can be reduced and does not exceed the limits that have been set. There are two tools that can be used to help quality control that is failure mode and effect analysis (FMEA) methods and Fault Tree Analyis (FTA). The use of FMEA is able to identify the risk of failure that occurs during the production process in the manufacture of paving. Using FMEA methods, it can be known the failure modes that cause defective product and get the biggest risk of failure of the production process in the value of the Risk (Number) Priority (RPN). Based on the RPN result of the highest failure mode, FTA method will be used to construct a fault tree to see the root cause of the failure mode. From the results of FTA, it can be proposed improvements that are expected to reduce the level of defective product. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/view/20596} }
Refworks Citation Data :
PT. Alam Daya Sakti (ALDAS) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang concrete. Pada saat ini, perusahaan mengalami masalah yaitu persentase produk yang mengalami kecacatan melebihi batasan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan sebesar 2% dari total produksi. Kecacatan produk tersebut dapat berupa retak, permukaan kasar dan bentuk tidak sempurna. Adanya masalah seperti ini dibutuhkan adanya sebuah pengendalian kualitas agar tingginya tingkat kecacatan dapat berkurang dan tidak melewati batas yang sudah ditetapkan. Ada dua tool yang dapat digunakan untuk membantu pengendalian kualitas yaitu Failure Modes and Effects Analysis (FMEA) dan Fault Tree Analyis (FTA). Penggunaan FMEA dapat mengidentifikasi risiko kegagalan selama proses produksi pembuatan paving. Dengan FMEA, dapat diketahui moda kegagalan yang menyebabkan cacat pada produk dan mendapatkan risiko kegagalan proses terbesar melalui nilai Risk Priority Number (RPN). Berdasarkan hasil RPN moda kegagalan yang tertinggi, akan digunakan metode FTA untuk membangun fault tree untuk melihat akar permasalahan dari moda kegagalan tersebut. Dari hasil FTA, maka dapat diberi usulan perbaikan yang diharapkan dapat mengurangi tingkat kecacatan pada produk.
Abstract
Joy Irfan Sembiring, Analysis of Product Defect Causes Using Failure Mode And Effect Analysis (FMEA). PT. Alam Daya Sakti (ALDAS) is a company engaged in the field of concrete. At this time, the company has a problem that is the percentage of defect products exceed the limits that set by the company that is 2% of total production. The defects of this product can be cracked, the surface is rough and the shape is not perfect. The existence of such problems requires the existence of a quality control so that the level of defective product can be reduced and does not exceed the limits that have been set. There are two tools that can be used to help quality control that is failure mode and effect analysis (FMEA) methods and Fault Tree Analyis (FTA). The use of FMEA is able to identify the risk of failure that occurs during the production process in the manufacture of paving. Using FMEA methods, it can be known the failure modes that cause defective product and get the biggest risk of failure of the production process in the value of the Risk (Number) Priority (RPN). Based on the RPN result of the highest failure mode, FTA method will be used to construct a fault tree to see the root cause of the failure mode. From the results of FTA, it can be proposed improvements that are expected to reduce the level of defective product.
Last update:
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik - Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp / Fax : (024) 7460052
Email : i_engineering@ymail.com