skip to main content

ANALISIS PENYEBAB CACAT PRODUK KAIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) (Studi Kasus PT. Iskandar Indah Printing Textile)

*Dina Firma Dewanti  -  Program Studi Teknik Industri, Indonesia
Darminto Pujotomo  -  Program Studi Teknik Industri, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Pengendalian kualitas merupakan salah satu cara yang digunakan perusahaanya untuk meminimasi produk cacat demi memenuhi kepuasan pelanggan. PT. Iskandar Indah Printing Textile merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri textile yang memproduksi kain batik printing. Perusahaan ini selalu berusaha untuk menjaga kualitas melakukan upaya untuk mengurangi kecacatan produk. Salah satu metode yang dapat diguunakan untuk membantu pengendalian kualitas adalah dengan menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Metode FMEA dapat digunakan untuk mencegah dan mengurangi cacat produk dengan cara melihat hubungan sebab dan akibat dari cacat, serta mencari usulan pemecahan masalah dengan prioritas tindakan yang sesuai berdasarkan skor Risk Priority Number (RPN). Penelitian dilakukan pada departemen pertenunan (weaving) dan departemen printing. Hasilnya terdapat sembilan macam moda kegagalan potensial yang ditemukan dengan lima urutan prioritas penangananya.

 

Abstract

[Implementing Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) for Analyzing Textile Product Defect (Case Study : PT. Iskandar Indah Printing Textile)] Quality control is one of the ways used by company to minimalize defective product for fulfilling customer satisfaction. PT. Iskandar Indah Printing Textile is a company in textile industry sector producing batik printing fabric. This company always tries to keep the quality by doing some efforts in decreasing product defects. One of the methods that can be used to help controlling quality is by using Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) method. FMEA method can be used to prevent and decrease product defect by observing the correlation between the cause and the risk of defect, also finding problem solving suggestion with action priority based on the Risk Priority Number (RPN) score. Research was conducted in weaving departement and printing departement. The result showed nine potential failure modes with five handling priority sequences.

Fulltext View|Download
Keywords: kualitas; FMEA; failure mode and effect analysis; risk priority number; RPN; tenun; defect

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.