slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
Pengaruh Beban Kerja Mental, Kelelahan Kerja, Dan Tingkat Kantuk Terhadap Penurunan Tingkat Kewaspadaan Perawat (Studi Kasus Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Puri Asih, Salatiga) | Rahadhi | Industrial Engineering Online Journal skip to main content

Pengaruh Beban Kerja Mental, Kelelahan Kerja, Dan Tingkat Kantuk Terhadap Penurunan Tingkat Kewaspadaan Perawat (Studi Kasus Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Puri Asih, Salatiga)

*Ario Rahadhi  -  Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik UNDIP, Indonesia
Sriyanto Sriyanto  -  Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik UNDIP, Indonesia

Citation Format:
Abstract

RSU Puri Asih memiliki peran penting sebagai salah satu institusi pelayanan kesehatan di kota Salatiga. Salah satu departemen dalam RSU Puri Asih yang bekerja dengan sistem kerja 24 jam adalah Instalasi Gawat Darurat (IGD). Dengan pembagian durasi kerja yang tidak merata (shift pagi 6 jam, shift siang 7 jam, dan shift malam 11 jam), timbul berbagai masalah, diantaranya perawat yang merasakan beban kerja mental yang tinggi, kelelahan dan mudah mengantuk, sedangkan perawat IGD dituntut untuk memiliki kewaspadaan tinggi untuk selalu siap setiap waktu untuk melayani pasien dengan berbagai kondisi. Dalam penelitian ini dilakukan Uji Regresi Linear Berganda untuk menganalisis pengaruh beban kerja mental, kelelahan kerja dan tingkat kantuk terhadap penurunan tingkat kewaspadaan di setiap shift kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban kerja mental, kelelahan kerja dan tingkat kantuk berpengaruh positif secara simultan terhadap penurunan tingkat kewaspadaan di ketiga shift kerja. Beban kerja mental dan kelelahan kerja berpengaruh positif secara individual terhadap penurunan tingkat kewaspadaan di setiap shift, sedangkan tingkat kantuk tidak berpengaruh positif secara individual terhadap penurunan tingkat kewaspadaan di setiap shift. Kelelahan kerja merupakan variabel yang berpengaruh secara dominan terhadap penurunan tingkat kewaspadaan dengan nilai standardized coefficient sebesar 0,815 untuk shift I, 0,442 untuk shift II dan 0,641 untuk shift III. Dibutuhkannya pemenuhan jumlah perawat yang ideal, perbaikan sistem jadwal kerja, penyediaan fasilitas beristirahat yang memadai, serta saran mengkonsumsi nutrisi yang baik dan olah raga ringan untuk meminimalisasi penurunan tingkat kewaspadaan perawat IGD saat bekerja.

 

ABSTRACT

Puri Asih General Hospital has an important role as a health care institution in Salatiga. One department in Puri Asih Hospital which works with a 24-hour work system is the Emergency Department (ED). With unequal work duration (6 hours morning shift, 7 hours day shift and 11 hours night shift), raised various issues, including nurses who felt  high mental workload, fatigue, and drowsiness, while nurses in ED are required to have a high vigilance to always be ready at any time to serve patients with various conditions. The test results showed that mental workload, fatigue and sleepiness positively influence decrement of vigilance level on all of the shifts simultaneously. Mental workload and fatigue positively influence each shift individually while sleepiness is not positively influencing each shift individually. Fatigue is the dominant variable to decrement of vigilance level with standardized coefficient 0.815 on shift I, 0.442 on shift II and 0.641 on shift II. The need of fulfillment of the ideal number of nurses, repairment of shift schedule, the addition of adequate resting facilities, and suggestion to consume good nutrition and doing simple exercise to reduce the impact of mental workload, fatigue and sleepiness to minimize the decrement of ED nurses’s vigilance level at work.

Fulltext View|Download
Keywords: Beban kerja mental; Kelelahan kerja; Tingkat kantuk; Tingkat kewaspadaan; Perawat IGD

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.