skip to main content

Lembaga Seniman Yin Hua: Media Aktualisasi Seni Lukis Etnis Tionghoa, 1955-1965

*Reza Jurnaliston  -  Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Indonesia
Titiek Suliyati  -  Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

This study analyses the establishment background of the Yin Hua Artists Institute in which became a forum for the actualization of Chinese painters almost in a decade from 1955 to 1965. This research applies historical method and emphasizes the actualization concept of the skills and abilities development, as well as skills that possessed by Chinese painters in Yin Hua Association. The political upheaval which occurred in 1965 had an impact for Chinese descent artists, especially for those who were members of the Yin Hua Artists Institute. In fact, this institution has demonstrated sociocultural relation between Indonesia and the Chinese who are represented by the Chinese descent who love Indonesia. The Yin Hua artist institute also had participated in performing the Indonesia’s Cultural Mission to China. That cultural mission had been also participated by the State Palace painters.

Keywords: Yin Hua Artists Institute; Chinese Painters; Cultural Mission; Arts Exhibition.

Fulltext View|Download
  1. Bogaerts, E. (2011). Kemana arah kebudajaan kita? Menggagas kembali kebudayaan di Indonesia pada masa dekolonisasi. Dalam Lindsay J. dan Liem, M. H. T. (Eds.). Ahli waris budaya dunia: Menjadi Indonesia, 1950-1965. Denpasar-Jakarta: Pustaka Larasan dan KITLV
  2. Budiardjo, M. (1992). Dasar- dasar ilmu politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
  3. Burhan, M. A. Paradoks dalam Seni Lukis Indonesia Masa Jepang (Pidato Ilmiah Dies Natalis ISI Yogyakarta XX (Lustrum IV), Jumat, 23 Juli 2004)
  4. Crouch, H. (1986). Militer dan politik di Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
  5. Dermawan T. A. (2016). Melipat air jurus budaya pendekar Tionghoa: Lee Man Fong, Siauw Tik Kwie, Lim Wasim. Jakarta: Kepustakaan Populer
  6. Dermawan T. A. (April 2001). Bung Karno dan seni rupa. Intisari
  7. Dermawan, T. A. (2001). Lim Wasim: Pelukis Istana Presiden. Jakarta: Yayasan Seni Rupa AiA
  8. Dermawan, T. A. (2016). Melipat air jurus budaya pendekar Tionghoa: Lee Man Fong, Siauw Tik Kwie, Lim Wasim. Jakarta: Kepustakaan Populer Jakarta
  9. Gottschalk, L. (1983). Mengerti sejarah (Nugroho Notosusanti, Trans.). Jakarta: Universitas Indonesia Press
  10. Hardi (4 Februari 2001). Membangun kembali LKN, Lekra, dan lain-lain. Kompas
  11. Hoay, J. B. K. K. T. (1980). A productive Chinese writer of Java (1880-1952)/John B. Kwee
  12. Holt, C. (2000). Melacak Jejak perkembangan seni di Indonesia (Soedarsono, Trans). Jakarta: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia
  13. Isabella B. & Wirawan, Y. (2015). Praktik seni rupa seniman Tionghoa Indonesia 1955-1965. Yogyakarta: Indonesian Visual Art Archive
  14. Jurnaliston, R. (2017). Lembaga Seniman Yin Hua: Media aktualisasi seni lukis etnis Tionghoa dan perannya dalam kehidupan pelukis Tionghoa tahun 1955-1965 (Skripsi, Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia)
  15. Krisnawan, Y. (16 April 2016). Katalog Pameran: Jendela Sejarah Seni Rupa. Kompas
  16. Moeljanto, D. S. & Ismail, T. (1955). Prahara budaya: Kilas balik ofensif LEKRA/PKIdkk. Bandung: Mizan dan HU Republik
  17. Pameran 91 pelukis di Gedung Pemuda. (26 Mei 1956). Star Weekly
  18. Pameran seni rupa Yin Hua ke-III. (22 September 1958). Pantja Warna, 148(22)
  19. Pameran seni rupa Yin Hua. (17 Mei 1961). Harian Rakjat
  20. Pameran senirupa prsahabatan Indonesia-RRT. (24 Juni 1967). Harian Rakjat
  21. Pelukis Lee Man Fong telah tiada, ribuan lukisan puisi diwariskannya. (10 April 1988). Kompas
  22. Pembantu seni lukis kita, “Sekaligus 66 Pelukis di Wisma Nusantara”. (16 Januari 1959). Star Weekly
  23. Presiden mengundjung pameran Lekra. (16 Januari 1959). Harian Rakyat
  24. Puguh, D. R. (2015). Mengagungkan kembali seni pertunjukan tradisi keraton: Politik kebudayaan Jawa Surakarta 1950-an-1990-an (Disertasi, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta)
  25. Seni lukis Indo-Tionghoa. (Oktober 1998). Laras
  26. Soepomo, (1950). Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia. Jakarta: Noordhof-Kolf NV
  27. Supardi, Nunus (2007). Kongres Kebudayaan 1918-2003. Yogyakarta: Ombak
  28. Susanto, M. (2014). Bung Karno kolektor dan patron seni rupa Indonesia. Yogyakarta: DictiArtLab
  29. Susanto, M. (2016). Menimbang ruang menata rupa, edisi revisi. Yogyakarta: Dicti Art Laboratory
  30. Yin Hua berpameran di Hotel Des Indes. (12 Oktober 1957). Star Weekly

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.