Program Studi Teknik Geodesi Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip8492, author = {Tri Rahmawati Kusuma and Bambang Sudarsono and Sawitri Subiyanto}, title = {PEMANFAATAN NILAI WILLINGNESS TO PAY UNTUK PEMBUATAN PETA ZONA NILAI EKONOMI KAWASAN SITUS KERAJAAN MAJAPAHIT MENGGUNAKAN TRAVEL COST METHOD DAN CONTINGENT VALUATION METHOD ( Studi Kasus : Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur)}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {4}, number = {2}, year = {2015}, keywords = {}, abstract = { ABSTRAK Situs Kerajaan Majapahit sebagai calon situs warisan dunia UNESCO (UNESCO world culture and heritage) memiliki potensi sebagai obyek wisata. Lokasi yang strategis terletak di jalan utama Surabaya-Solo dan nilai sejarah yang dimiliki, membuat situs ini khususnya Candi Brahu, Museum Majapahit, Candi Bajangratu dan Candi Tikus menjadi salah satu Daerah Tujuan Wisata (DTW) Kabupaten Mojokerto. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan suatu peta Zona Nilai Ekonomi Kawasan (ZNEK) pada situs Kerajaan Majapahit untuk menduga nilai ekonomi dan manfaat berdasarkan keinginan untuk membayar (Willingness To Pay: WTP) wisatawan dan masyarakat yang memperoleh manfaat dari kawasan tersebut. Metode penarikan sampel (responden) yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah non probability sampling dengan teknik sampling insidental, dimana responden merupakan siapa saja yang secara kebetulan/insidental ditemui di lokasi penelitian dan dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Metode pengolahan data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dan perhitungan WTP menggunakan perangkat lunak Maple 14. Dalam penelitian tugas akhir ini, diperoleh hasil berupa peta Zona Nilai Ekonomi Kawasan. Candi Brahu dengan surplus konsumen sebesar Rp 633.234,- dan nilai WTP sebesar Rp 34.457,-. sehingga diperoleh nilai ekonomi total Candi Brahu sebesar Rp 97.157.349.770,-. Museum Majapahit dengan surplus konsumen sebesar Rp 242.472,- dan nilai WTP sebesar Rp 41.532,-. sehingga diperoleh nilai ekonomi total Museum Majapahit sebesar Rp 107.741.863.410,-. Sedangkan untuk Candi Bajangratu diperoleh surplus konsumen Rp 574.613 dan nilai WTP sebesar Rp 34.360,- sehingga diperoleh nilai ekonomi total kawasan Candi Bajangratu sebesar Rp 117.710.064.850,-. Selanjutnya untuk Candi Tikus diperoleh besaran surplus konsumen Rp 987.991,- dan nilai WTP Rp 39.842,- sehingga diperoleh nilai ekonomi total kawasan Candi Tikus sebesar Rp 162.503.279.320,-.(nilai surplus konsumen per individu dikalikan dengan jumlah pengunjung tahun 2013). Kata kunci : Willingness To Pay, Zona Nilai Ekonomi Kawasan, Situs, Regresi Linear Berganda, Maple 14. ABSTRACT Majapahit Empire Site as a world culture and heritage UNESCO has potential as a tourist attraction. The location is strategically located on the main street of Solo and Surabaya which have historical value, makes this particular site Brahu Temple, Majapahit Museum, Bajangratu Temple and Tikus Temple became one tourist destination areas Mojokerto. Based on this, we need a Zone Map Economic Value Areas (ZNEK) to the site of the Majapahit Kingdom to estimate the economic value and benefits based on willingness to pay (WTP) tourists and the people who benefit from the region Sampling method (respondents) were used in this research is non probability sampling with incidental sampling technique, where respondents are those who by chance / incidental encountered in the study area and can be used as a sample, if it is deemed that the person who happened to be found suitable as a data source. Data processing method used is multiple linear regression analysis and calculation software WTP using Maple 14. In this research, the results obtained in the form of a map Zone Economic Value Area. The consumer surplus of Brahu Temple is Rp 633.234,-, and WTP value of Rp 34.457,- in order to obtain the total economic value of Brahu Temple Rp 97.157.349.770,-. Museum of Majapahit with consumer surplus of Rp 242.472,- and WTP value of Rp 41.532,-. in order to obtain the total economic value of Majapahit Museum is Rp 107.741.863410,-. As for the Bajangratu Temple consumer surplus obtained Rp 574.613,- and WTP value of Rp 34.360,- in order to obtain the total economic value is Rp 117.710.064.850,-. Further to the Tikus Temple gained massive consumer surplus Rp 987.991,- and the value of WTP Rp 39.842,- in order to obtain the total economic value of the Tikus Temple area is Rp 162.503.279.320,-. (Consumer surplus value per individual multiplied by the number of visitors in 2013). }, issn = {2809-9672}, pages = {33--42} doi = {10.14710/jgundip.2015.8492}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/8492} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Situs Kerajaan Majapahit sebagai calon situs warisan dunia UNESCO (UNESCO world culture and heritage) memiliki potensi sebagai obyek wisata. Lokasi yang strategis terletak di jalan utama Surabaya-Solo dan nilai sejarah yang dimiliki, membuat situs ini khususnya Candi Brahu, Museum Majapahit, Candi Bajangratu dan Candi Tikus menjadi salah satu Daerah Tujuan Wisata (DTW) Kabupaten Mojokerto. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan suatu peta Zona Nilai Ekonomi Kawasan (ZNEK) pada situs Kerajaan Majapahit untuk menduga nilai ekonomi dan manfaat berdasarkan keinginan untuk membayar (Willingness To Pay: WTP) wisatawan dan masyarakat yang memperoleh manfaat dari kawasan tersebut.
Metode penarikan sampel (responden) yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah non probability sampling dengan teknik sampling insidental, dimana responden merupakan siapa saja yang secara kebetulan/insidental ditemui di lokasi penelitian dan dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Metode pengolahan data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dan perhitungan WTP menggunakan perangkat lunak Maple 14.
Dalam penelitian tugas akhir ini, diperoleh hasil berupa peta Zona Nilai Ekonomi Kawasan. Candi Brahu dengan surplus konsumen sebesar Rp 633.234,- dan nilai WTP sebesar Rp 34.457,-. sehingga diperoleh nilai ekonomi total Candi Brahu sebesar Rp 97.157.349.770,-. Museum Majapahit dengan surplus konsumen sebesar Rp 242.472,- dan nilai WTP sebesar Rp 41.532,-. sehingga diperoleh nilai ekonomi total Museum Majapahit sebesar Rp 107.741.863.410,-. Sedangkan untuk Candi Bajangratu diperoleh surplus konsumen Rp 574.613 dan nilai WTP sebesar Rp 34.360,- sehingga diperoleh nilai ekonomi total kawasan Candi Bajangratu sebesar Rp 117.710.064.850,-. Selanjutnya untuk Candi Tikus diperoleh besaran surplus konsumen Rp 987.991,- dan nilai WTP Rp 39.842,- sehingga diperoleh nilai ekonomi total kawasan Candi Tikus sebesar Rp 162.503.279.320,-.(nilai surplus konsumen per individu dikalikan dengan jumlah pengunjung tahun 2013).
Kata kunci : Willingness To Pay, Zona Nilai Ekonomi Kawasan, Situs, Regresi Linear Berganda, Maple 14.
ABSTRACT
Majapahit Empire Site as a world culture and heritage UNESCO has potential as a tourist attraction. The location is strategically located on the main street of Solo and Surabaya which have historical value, makes this particular site Brahu Temple, Majapahit Museum, Bajangratu Temple and Tikus Temple became one tourist destination areas Mojokerto. Based on this, we need a Zone Map Economic Value Areas (ZNEK) to the site of the Majapahit Kingdom to estimate the economic value and benefits based on willingness to pay (WTP) tourists and the people who benefit from the region
Sampling method (respondents) were used in this research is non probability sampling with incidental sampling technique, where respondents are those who by chance / incidental encountered in the study area and can be used as a sample, if it is deemed that the person who happened to be found suitable as a data source. Data processing method used is multiple linear regression analysis and calculation software WTP using Maple 14.
In this research, the results obtained in the form of a map Zone Economic Value Area. The consumer surplus of Brahu Temple is Rp 633.234,-, and WTP value of Rp 34.457,- in order to obtain the total economic value of Brahu Temple Rp 97.157.349.770,-. Museum of Majapahit with consumer surplus of Rp 242.472,- and WTP value of Rp 41.532,-. in order to obtain the total economic value of Majapahit Museum is Rp 107.741.863410,-. As for the Bajangratu Temple consumer surplus obtained Rp 574.613,- and WTP value of Rp 34.360,- in order to obtain the total economic value is Rp 117.710.064.850,-. Further to the Tikus Temple gained massive consumer surplus Rp 987.991,- and the value of WTP Rp 39.842,- in order to obtain the total economic value of the Tikus Temple area is Rp 162.503.279.320,-. (Consumer surplus value per individual multiplied by the number of visitors in 2013).
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro