1Teknik Geomatika-Fakultas Teknik Universitas Dr. Soetomo, Indonesia
2Jl. Semolowaru, Menur Pumpungan, Kec. Sukolilo, Surabaya, Indonesia-60118 Telp./Faks: (031), Indonesia
35925970, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip46556, author = {Muhammad I'zzuddiin and Aldea Alina and Melisa Mahardianti and Fahrul Yahya and Septa Prabawa}, title = {Analisis Perubahan Indeks Kerapatan Vegetasi Mangrove Menggunakan Algoritma Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) di Pantai Timur Surabaya Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG)}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {14}, number = {1}, year = {2025}, keywords = {Landsat 8, Mangrove, NDVI, Penginderaan Jauh, Pantai Surabaya Timur}, abstract = { Kawasan Pantai Timur Surabaya adalah area yang terletak di sisi timur Kota Surabaya, Mangrove di kawasan ini memegang peran ekologis vital, termasuk menahan abrasi, menyediakan habitat bagi biota laut, dan melindungi pantai dari kerusakan. Dengan statusnya sebagai Kawasan Lindung Mangrove (KLM) yang ditetapkan oleh Peraturan Daerah Kota Surabaya, penting untuk secara berkala memantau dan menganalisis perubahan ekosistem ini. Penelitian ini memeriksa perubahan Indeks Kerapatan Vegetasi (NDVI) di Pantai Timur Surabaya dari tahun 2019 hingga 2023, menggunakan citra satelit Landsat 8 Collection 2 Level 2 dan algoritma NDVI. Teknologi penginderaan jauh dipilih karena kemampuannya memberikan data spasial akurat tentang kondisi vegetasi, yang sangat penting untuk pengelolaan mangrove yang berkelanjutan. Selama periode studi, terjadi fluktuasi NDVI, dengan nilai puncak 0,314 pada tahun 2021 dan nilai terendah 0,297 pada tahun 2023. Validasi data dilakukan dengan membandingkan peta tutupan lahan dan NDVI yang diverifikasi di lapangan pada 21 titik sampel. Hasil validasi menunjukkan akurasi data sebesar 80,1% pada tahun 2019, meningkat menjadi 94,5% pada tahun 2020, dan menurun sedikit menjadi 89,7% pada tahun 2021. Uji akurasi Cohen's Kappa mencapai nilai sempurna 1, menunjukkan kesesuaian total antara peta NDVI dan tutupan lahan dengan verifikasi lapangan. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa, selama periode 2019 hingga 2023, total degradasi area mangrove terjadi di area seluas 166,56 hektar yang sebelumnya ditumbuhi mangrove jarang menjadi tidak bervegetasi. Selain itu, mangrove dengan kerapatan tinggi mengalami degradasi menjadi mangrove sedang di area seluas 275,01 hektar; menjadi jarang di 64,23 hektar; dan menjadi tidak bervegetasi di 29,80 hektar; dengan total luas area penelitian 5032 hektar. Temuan ini menekankan pentingnya pengelolaan dan konservasi yang berkelanjutan untuk melestarikan ekosistem mangrove di Pantai Timur Surabaya. }, issn = {2809-9672}, pages = {21--32} doi = {10.14710/jgundip.2025.46556}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/46556} }
Refworks Citation Data :
Kawasan Pantai Timur Surabaya adalah area yang terletak di sisi timur Kota Surabaya, Mangrove di kawasan ini memegang peran ekologis vital, termasuk menahan abrasi, menyediakan habitat bagi biota laut, dan melindungi pantai dari kerusakan. Dengan statusnya sebagai Kawasan Lindung Mangrove (KLM) yang ditetapkan oleh Peraturan Daerah Kota Surabaya, penting untuk secara berkala memantau dan menganalisis perubahan ekosistem ini. Penelitian ini memeriksa perubahan Indeks Kerapatan Vegetasi (NDVI) di Pantai Timur Surabaya dari tahun 2019 hingga 2023, menggunakan citra satelit Landsat 8 Collection 2 Level 2 dan algoritma NDVI. Teknologi penginderaan jauh dipilih karena kemampuannya memberikan data spasial akurat tentang kondisi vegetasi, yang sangat penting untuk pengelolaan mangrove yang berkelanjutan. Selama periode studi, terjadi fluktuasi NDVI, dengan nilai puncak 0,314 pada tahun 2021 dan nilai terendah 0,297 pada tahun 2023. Validasi data dilakukan dengan membandingkan peta tutupan lahan dan NDVI yang diverifikasi di lapangan pada 21 titik sampel. Hasil validasi menunjukkan akurasi data sebesar 80,1% pada tahun 2019, meningkat menjadi 94,5% pada tahun 2020, dan menurun sedikit menjadi 89,7% pada tahun 2021. Uji akurasi Cohen's Kappa mencapai nilai sempurna 1, menunjukkan kesesuaian total antara peta NDVI dan tutupan lahan dengan verifikasi lapangan. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa, selama periode 2019 hingga 2023, total degradasi area mangrove terjadi di area seluas 166,56 hektar yang sebelumnya ditumbuhi mangrove jarang menjadi tidak bervegetasi. Selain itu, mangrove dengan kerapatan tinggi mengalami degradasi menjadi mangrove sedang di area seluas 275,01 hektar; menjadi jarang di 64,23 hektar; dan menjadi tidak bervegetasi di 29,80 hektar; dengan total luas area penelitian 5032 hektar. Temuan ini menekankan pentingnya pengelolaan dan konservasi yang berkelanjutan untuk melestarikan ekosistem mangrove di Pantai Timur Surabaya.
Note: This article has supplementary file(s).
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro