1Departemen Teknik Geodesi, Universitas Diponegoro, Jl. Prof Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
2Departemen Teknik Geodesi, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip38054, author = {Jelly Rampu and Abdi Sukmono and Nurhadi Bashit}, title = {Analisis Laju Erosi Daerah Aliran Sungai Cacaban Menggunakan Sistem Informasi Geografis Pada Periode 2013-2022}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {12}, number = {3}, year = {2023}, keywords = {DAS Cacaban; Laju Erosi; Tingkat Bahaya Erosi; USLE}, abstract = { Daerah Aliran Sungai (DAS) cacaban terletak di wilayah Kabupaten Tegal dan salah satu DAS yang termasuk dalam DAS prioritas karena sering terjadi bencana banjir. Bencana banjir terjadi karena sedimentasi akibat erosi tanah. Kajian pemetaan daerah rawan erosi di dalam DAS merupakan salah satu langkah dasar yang diperlukan untuk pengelolaan DAS yang baik. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui laju erosi pada periode tahun 2013 hingga tahun 2022 di area DAS Cacaban dan klasifikasi tingkat bahaya erosinya. Metode yang digunakan adalah Universal Soil Loss Equation (USLE) pada Sistem informasi Georafis (SIG) menggunakan data curah hujan, Digital Elevation Model Nasional (DEMNAS), data jenis tanah, citra landsat 8, dan data administrasi. Hasil perhitungan diperoleh laju erosi pada tahun 2013 sebesar 213,676 Ton/ha, tahun 2016 sebesar 249,741 Ton/ha, tahun 2019 sebesar 173,651 Ton/ha serta tahun 2022 sebesar 348,899 Ton/ha. Laju erosi meningkat setiap tahun tetapi pada tahun 2019 menurun akibat curah hujan yang berkurang oleh fenomena El-Nino. Berdasarkan hasil tersebut Tingkat Bahaya Erosi DAS Cacaban temasuk pada kelas Berat. Faktor tutupan lahan yang paling mempengaruhi erosi adalah tutupan lahan pertanian kering yang luasnya bertambah tiap tahun dengan erosi rata-rata 3.298.360 ton. }, issn = {2809-9672}, pages = {241--250} doi = {10.14710/jgundip.2023.38054}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/38054} }
Refworks Citation Data :
Daerah Aliran Sungai (DAS) cacaban terletak di wilayah Kabupaten Tegal dan salah satu DAS yang termasuk dalam DAS prioritas karena sering terjadi bencana banjir. Bencana banjir terjadi karena sedimentasi akibat erosi tanah. Kajian pemetaan daerah rawan erosi di dalam DAS merupakan salah satu langkah dasar yang diperlukan untuk pengelolaan DAS yang baik. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui laju erosi pada periode tahun 2013 hingga tahun 2022 di area DAS Cacaban dan klasifikasi tingkat bahaya erosinya. Metode yang digunakan adalah Universal Soil Loss Equation (USLE) pada Sistem informasi Georafis (SIG) menggunakan data curah hujan, Digital Elevation Model Nasional (DEMNAS), data jenis tanah, citra landsat 8, dan data administrasi. Hasil perhitungan diperoleh laju erosi pada tahun 2013 sebesar 213,676 Ton/ha, tahun 2016 sebesar 249,741 Ton/ha, tahun 2019 sebesar 173,651 Ton/ha serta tahun 2022 sebesar 348,899 Ton/ha. Laju erosi meningkat setiap tahun tetapi pada tahun 2019 menurun akibat curah hujan yang berkurang oleh fenomena El-Nino. Berdasarkan hasil tersebut Tingkat Bahaya Erosi DAS Cacaban temasuk pada kelas Berat. Faktor tutupan lahan yang paling mempengaruhi erosi adalah tutupan lahan pertanian kering yang luasnya bertambah tiap tahun dengan erosi rata-rata 3.298.360 ton.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro