1Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
2Departemen Teknik Geodesi, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
3Badan Informasi Geospasial (BIG), Indonesia
4 Jl. Raya Jakarta - Bogor KM. 46 Cibinong 16911, INDONESIA, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip35866, author = {Adya Amalia Putri and Arwan Putra Wijaya and Muhammad Adnan Yusuf and Danang Setiaji}, title = {Analisis Penggunaan Hedonic Pricing Method untuk Penentuan Kelas Permukiman dan Pengaruhnya terhadap Harga Tanah}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {11}, number = {3}, year = {2023}, keywords = {}, abstract = { Kementerian Pekerjaan Umum menyatakan bahwa terjadi penurunan kualitas kelas permukiman seiring dengan bertambahnya waktu. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya perpindahan masyarakat menuju kota sehingga permukiman semakin banyak hingga pinggir kota. Selain itu, penurunan kualitas kelas permukimaan terjadi karena beberapa faktor fisik yaitu kepadatan permukiman, tata letak bangunan, lebar jalan masuk, lokasi permukiman, pola permukiman, pohon pelindung jalan, kepadatan rumah, dan kondisi atap bangunan yang tidak sesuai. Penelitian ini melakukan klasifikasi kelas permukiman menjadi 3 kelas berdasarkan parameter dan kesukaan masyarakat menggunakan metode Hedonic Pricing Method (HPM) dan interpretasi visual citra. Berdasarkan kelas permukiman yang disukai masyarakat maka dapat dilakukan pengolahan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap harga tanah. Pengolahan tersebut menggunakan metode Geographically Weighted Regression . Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas permukiman berdasarkan HPM didominasi oleh kelas permukiman semi teratur sebanyak 53,85%, kemudian kelas permukiman teratur dengan persentase responden yang menyukai yaitu 37,69%, dan kelas permukiman tidak teratur dengan persentase responden yang tidak menyukai yaitu 8,46%. Sedangkan kelas permukiman berdasarkan interpretasi visual citra di Kecamatan Banyumanik tahun 2013 didominasi oleh kelas permukiman teratur sebesar 1285,56 ha, kemudian kelas permukiman semi teratur sebesar 331,05 ha, dan kelas permukiman tidak teratur sebesar 11,52 ha. Pada tahun 2021, kelas permukiman berdasarkan interpretasi citra masih didominasi oleh kelas permukiman teratur sebesar 966,54 ha, kemudian kelas permukiman semi teratur sebesar 530,40 ha, dan kelas permukiman tidak teratur sebesar 131,18 ha. Hasil kelas permukiman berdasarkan HPM memiliki pengaruh terhadap harga tanah di suatu permukiman dimana kelas teratur harga tanahnya berkisar antara Rp1.742.512-Rp19.529.614, kemudian kelas semi teratur harga tanahnya berkisar antara Rp591.104- Rp18.600.395, dan kelas tidak teratur harga tanahnya berkisar antara Rp548.063-Rp2.509.423. }, issn = {2809-9672}, pages = {131--140} doi = {10.14710/jgundip.2022.35866}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/35866} }
Refworks Citation Data :
Kementerian Pekerjaan Umum menyatakan bahwa terjadi penurunan kualitas kelas permukiman seiring dengan bertambahnya waktu. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya perpindahan masyarakat menuju kota sehingga permukiman semakin banyak hingga pinggir kota. Selain itu, penurunan kualitas kelas permukimaan terjadi karena beberapa faktor fisik yaitu kepadatan permukiman, tata letak bangunan, lebar jalan masuk, lokasi permukiman, pola permukiman, pohon pelindung jalan, kepadatan rumah, dan kondisi atap bangunan yang tidak sesuai. Penelitian ini melakukan klasifikasi kelas permukiman menjadi 3 kelas berdasarkan parameter dan kesukaan masyarakat menggunakan metode Hedonic Pricing Method (HPM) dan interpretasi visual citra. Berdasarkan kelas permukiman yang disukai masyarakat maka dapat dilakukan pengolahan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap harga tanah. Pengolahan tersebut menggunakan metode Geographically Weighted Regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas permukiman berdasarkan HPM didominasi oleh kelas permukiman semi teratur sebanyak 53,85%, kemudian kelas permukiman teratur dengan persentase responden yang menyukai yaitu 37,69%, dan kelas permukiman tidak teratur dengan persentase responden yang tidak menyukai yaitu 8,46%. Sedangkan kelas permukiman berdasarkan interpretasi visual citra di Kecamatan Banyumanik tahun 2013 didominasi oleh kelas permukiman teratur sebesar 1285,56 ha, kemudian kelas permukiman semi teratur sebesar 331,05 ha, dan kelas permukiman tidak teratur sebesar 11,52 ha. Pada tahun 2021, kelas permukiman berdasarkan interpretasi citra masih didominasi oleh kelas permukiman teratur sebesar 966,54 ha, kemudian kelas permukiman semi teratur sebesar 530,40 ha, dan kelas permukiman tidak teratur sebesar 131,18 ha. Hasil kelas permukiman berdasarkan HPM memiliki pengaruh terhadap harga tanah di suatu permukiman dimana kelas teratur harga tanahnya berkisar antara Rp1.742.512-Rp19.529.614, kemudian kelas semi teratur harga tanahnya berkisar antara Rp591.104- Rp18.600.395, dan kelas tidak teratur harga tanahnya berkisar antara Rp548.063-Rp2.509.423.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro