Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip29633, author = {Aulia Hafizh and Bandi Sasmito and Moehammad Awwaluddin}, title = {PEMETAAN SEDIMEN PERAIRAN DANGKAL MENGGUNAKAN DATA MULTIBEAM ECHOSOUNDER (STUDI KASUS: PANTAI KARTINI, JEPARA)}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {10}, number = {1}, year = {2020}, keywords = {Batimetri, Multibeam Echosounder, Sedimen Dasar Laut, Windrose.}, abstract = { ABSTRAK Sedimen merupakan hal penting untuk mengetahui dinamika yang terjadi di kawasan pesisir dimana morfologi pesisir dapat berubah akibat adanya persebaran sedimen. Aktifitas yang terjadi di pesisir pantai dapat mempengaruhi sebaran ukuran butir sedimen seperti pelayaran, pengerukan dan pembangunan terutama pada Kawasan Pantai Kartini, Jepara. Adanya pelabuhan penyebrangan serta objek destinasi wisata menjadi salah satu dasar tujuan penelitian untuk mengetahui bentuk topografi dan sebaran sedimen wilayah tersebut. Penggunaan alat multibeam echosounder untuk mengetahui kedalaman dan bentuk dasar perairan dan pengambilan sampel sedimen dengan menggunakan grab sampler dan pengujian dilaboratorium agar menghasilkan klasifikasi sedimen berdasarkan Skala Wentworth. Survei batimetri pada wilayah penelitian yang memiliki luas 2500 meter x 600 meter memiliki nilai kedalaman 6.8 meter – 11.5 meter dengan interval kontur 0.5 meter sehingga dapat diketahui bentuk topografi wilayah tersebut cenderung landai dengan tidak adanya perbedaan kedalaman yang signifikan. Wilayah penelitian juga memiliki jenis sedimen yang berbeda-beda, terdapat tiga jenis sedimen pada wilayah tersebut yaitu pasir (sand) , pasir lanauan (silty sand) dan lanau (silt) . Jenis sedimen yang paling mendominasi yaitu jenis sedimen lanau dengan persentase 52.14 % yang tersebar pada perairan yang lebih dalam dibandingkan dengan dua jenis sedimen lainnya. Hasil peta sebaran sedimen menunjukkan bahwa semakin menjauhi pesisir Pantai Kartini maka ukuran butir sedimen akan semakin halus, hal ini juga dipengaruhi oleh faktor pasang surut yang bertipe condong harian ganda dengan nilai Formzhal 1.3202 dan nilai MSL 0.92 meter serta faktor pergerakan angin yang ada di Kawasan Pantai Kartini, pengolahan Windrose selama lima tahun (2016-2020) menunjukkan pergerakan angin berhembus didominasi oleh angin darat. Kata Kunci: Batimetri, Multibeam Echosounder, Sedimen Dasar Laut, Windrose. ABSTRACT Sediment is important to know the dynamics that occur in coastal areas where coastal morphology can change due to the distribution of sediment. Activities that occur on the coast can affect the distribution of sediment grain sizes such as shipping, dredging and development, especially in the Kartini Beach Area, Jepara. The existence of a crossing port and tourist destination objects is one of the basic objectives of the research to determine the topography and sediment distribution of the area. The use of a multibeam echosounder tool to determine the depth and shape of the bottom of the waters and taking sediment samples using a grab sampler and laboratory testing in order to produce sediment classification based on the Wentworth scale. The bathymetric survey in the study area which has an area of 2500 meters x 600 meters has a depth value of 6.8 meters - 11.5 meters with a contour interval of 0.5 meters so that it can be seen that the topography of the area tends to be sloping with no significant difference in depth. The research area also has different types of sediments, there are three types of sediment in the area, namely sand, silty sand and silt. The type of sediment that dominates the most is the type of silt sediment with percentage value is 52.14 % which is scattered in deeper waters compared to the other two types of sediment. The results of the sediment distribution map show that the further away from the coast of Kartini Beach, the size of the sediment grains will be smoother, this is also influenced by tidal factors that are of the double daily tilt type with a Formzhal value of 1.3202 and an MSL value of 0.92 meters as well as wind movement factors in the area Kartini Beach, Windrose processing for five years (2016-2020) shows that the movement of the wind blows is dominated by land winds . }, issn = {2809-9672}, pages = {124--132} doi = {10.14710/jgundip.2021.29633}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/29633} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Sedimen merupakan hal penting untuk mengetahui dinamika yang terjadi di kawasan pesisir dimana morfologi pesisir dapat berubah akibat adanya persebaran sedimen. Aktifitas yang terjadi di pesisir pantai dapat mempengaruhi sebaran ukuran butir sedimen seperti pelayaran, pengerukan dan pembangunan terutama pada Kawasan Pantai Kartini, Jepara. Adanya pelabuhan penyebrangan serta objek destinasi wisata menjadi salah satu dasar tujuan penelitian untuk mengetahui bentuk topografi dan sebaran sedimen wilayah tersebut. Penggunaan alat multibeam echosounder untuk mengetahui kedalaman dan bentuk dasar perairan dan pengambilan sampel sedimen dengan menggunakan grab sampler dan pengujian dilaboratorium agar menghasilkan klasifikasi sedimen berdasarkan Skala Wentworth. Survei batimetri pada wilayah penelitian yang memiliki luas 2500 meter x 600 meter memiliki nilai kedalaman 6.8 meter – 11.5 meter dengan interval kontur 0.5 meter sehingga dapat diketahui bentuk topografi wilayah tersebut cenderung landai dengan tidak adanya perbedaan kedalaman yang signifikan. Wilayah penelitian juga memiliki jenis sedimen yang berbeda-beda, terdapat tiga jenis sedimen pada wilayah tersebut yaitu pasir (sand), pasir lanauan (silty sand) dan lanau (silt). Jenis sedimen yang paling mendominasi yaitu jenis sedimen lanau dengan persentase 52.14 % yang tersebar pada perairan yang lebih dalam dibandingkan dengan dua jenis sedimen lainnya. Hasil peta sebaran sedimen menunjukkan bahwa semakin menjauhi pesisir Pantai Kartini maka ukuran butir sedimen akan semakin halus, hal ini juga dipengaruhi oleh faktor pasang surut yang bertipe condong harian ganda dengan nilai Formzhal 1.3202 dan nilai MSL 0.92 meter serta faktor pergerakan angin yang ada di Kawasan Pantai Kartini, pengolahan Windrose selama lima tahun (2016-2020) menunjukkan pergerakan angin berhembus didominasi oleh angin darat.
Kata Kunci: Batimetri, Multibeam Echosounder, Sedimen Dasar Laut, Windrose.
ABSTRACT
Sediment is important to know the dynamics that occur in coastal areas where coastal morphology can change due to the distribution of sediment. Activities that occur on the coast can affect the distribution of sediment grain sizes such as shipping, dredging and development, especially in the Kartini Beach Area, Jepara. The existence of a crossing port and tourist destination objects is one of the basic objectives of the research to determine the topography and sediment distribution of the area. The use of a multibeam echosounder tool to determine the depth and shape of the bottom of the waters and taking sediment samples using a grab sampler and laboratory testing in order to produce sediment classification based on the Wentworth scale. The bathymetric survey in the study area which has an area of 2500 meters x 600 meters has a depth value of 6.8 meters - 11.5 meters with a contour interval of 0.5 meters so that it can be seen that the topography of the area tends to be sloping with no significant difference in depth. The research area also has different types of sediments, there are three types of sediment in the area, namely sand, silty sand and silt. The type of sediment that dominates the most is the type of silt sediment with percentage value is 52.14 % which is scattered in deeper waters compared to the other two types of sediment. The results of the sediment distribution map show that the further away from the coast of Kartini Beach, the size of the sediment grains will be smoother, this is also influenced by tidal factors that are of the double daily tilt type with a Formzhal value of 1.3202 and an MSL value of 0.92 meters as well as wind movement factors in the area Kartini Beach, Windrose processing for five years (2016-2020) shows that the movement of the wind blows is dominated by land winds.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro