Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip28980, author = {Jetri Rindika and Sawitri Subiyanto and Fauzi Amarrohman}, title = {ANALISIS GEOSPASIAL PERKEMBANGAN NILAI EKONOMI KAWASAN WISATA KOTA PAGAR ALAM MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {9}, number = {4}, year = {2020}, keywords = {Tangga 2001 dan Green Paradise, Zona Nilai Eknomi Kawasan}, abstract = { ABSTRAK Kota Pagar Alam merupakan kota yang terletak di Provinsi Sumatera Selatan yang memiliki banyak potensi obyek wisata. Kota yang merupakan dearah tujuan wisata dengan luas wilayah 633,66 Km². Obyek wisata yang menjadi tujuan wisata di Kota Pagar Alam yaitu objek wisata Tangga 2001 dan Green Paradise. Kedua obyek wisata tersebut merupakan jenis wisata alam yang memiliki potensi nilai ekonomi kawasan Maka dari itu diperlukan analisis arah perkembangan kedua objek wisata tersebut dengan perhitungan Zona Nilai Ekonomi Kawasan dengan metode pendekatan TCM ( Travel Cost Method ) dan CVM ( Contingent Valuation Method ) untuk mengukur perkembangan Total Nilai Ekonomi Kawasan wisata dan analisis dengan menggunakan pendekatan metode HPM ( Hedonic Pricing Method ) untuk mengetahui pengaruh nilai hedonik terhadap faktor jumlah permintaan kunjungan wisata,serta dilakukan analisis Gravity Model sebagai penentu potensi kawasan untuk perkiraan daya tarik suatu lokasi kawasan wisata. Dari hasil penelitian didapatkan hasil nilai total ekonomi (TEV) kawasan Tangga 2001 Rp 354.953.019.370,- dan kawasan Green Paradise Rp. 346.430.302.110,- pada tahun 2019. Faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi kunjungan untuk Tangga 2001 adalah biaya, umur, pendapatan, dan alternatif lokasi. Dan untuk Green Paradise adalah umur, dan lama kunjungan. Dan hasil perhitungan nilai hedonikinterval terkecil pada kawasan Tangga 2001 sebesar 4,385 dengan TEV rerata (3 tahun) sebesar Rp. 363.903.203.960 sedangkan kawasan Green Paradise sebesar 4,175 dengan TEV rerata (3 tahun) sebesar 336.882.827.257, maka nilai hedonik berkorelasi positif terhadap hasil nilai TEV rerata (selama 3 tahun). Berdasarkan perhitungan interaksi spasial perbandingan daya tarik kawaan Tangga 2001 lebih tinggi di bandingkan Green Paradise. Kata Kunci: Tangga 2001 dan Green Paradise, Zona Nilai Eknomi Kawasan ABSTRACT Pagar Alam City is one of the cities in South Sumatra Province which has a lot of potential tourism objects. The city is a tourist destination with an area of 633.66 km². Tourist objects that become tourist destinations in Pagar Alam City are Tangga 2001 and Cendrawasih Hijau. Both of these tourism objects are types of natural tourism that have the potential for regional economic value, therefore it is necessary to analyze the direction of development of the two tourism objects by calculating the Economic Value of the Zone Zone using the TCM (Travel Cost Method) method. ) and CVM (Contingent Valuation Method) to measure progress. Total Economic Value of tourist areas and their analysis using the Hedonic Pricing Method (HPM) approach to determine the effect of hedonic value on the number of factors in tourist demand, as well as the Gravity Model analysis as a determinant of the area's potential to estimate attractiveness. from the location of the tourist area. The results showed that the total economic value (TEV) of Tangga 2001 was Rp. 354,953,019,370, - and the Cendrawasih Green area of Rp. 346,430,302,110, - in 2019. Factors affecting the frequency of visits to Tangga 2001 are cost, age, income, and alternative locations. And for Green Paradise is age, and length of visit. And the calculation of the value of the smallest hedonic interval in the area of Tangga 2001 is 4.385 with a mean TEV (3 years) of Rp. 363,903,203,960 while the Green Cendrawasih area is 4.175 with a mean TEV (3 years) of 336,882,827,257, so the hedonic value is positively correlated with the mean TEV value (for 3 years). Based on the calculation of spatial interaction, the comparison of household attractiveness in 2001 was higher than that of Green Paradise. Keywords: Tangga 2001 and Green Paradise, Regional Economic Value Zone }, issn = {2809-9672}, pages = {22--31} doi = {10.14710/jgundip.2020.28980}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/28980} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Kota Pagar Alam merupakan kota yang terletak di Provinsi Sumatera Selatan yang memiliki banyak potensi obyek wisata. Kota yang merupakan dearah tujuan wisata dengan luas wilayah 633,66 Km². Obyek wisata yang menjadi tujuan wisata di Kota Pagar Alam yaitu objek wisata Tangga 2001 dan Green Paradise. Kedua obyek wisata tersebut merupakan jenis wisata alam yang memiliki potensi nilai ekonomi kawasan Maka dari itu diperlukan analisis arah perkembangan kedua objek wisata tersebut dengan perhitungan Zona Nilai Ekonomi Kawasan dengan metode pendekatan TCM (Travel Cost Method) dan CVM (Contingent Valuation Method) untuk mengukur perkembangan Total Nilai Ekonomi Kawasan wisata dan analisis dengan menggunakan pendekatan metode HPM (Hedonic Pricing Method) untuk mengetahui pengaruh nilai hedonik terhadap faktor jumlah permintaan kunjungan wisata,serta dilakukan analisis Gravity Model sebagai penentu potensi kawasan untuk perkiraan daya tarik suatu lokasi kawasan wisata. Dari hasil penelitian didapatkan hasil nilai total ekonomi (TEV) kawasan Tangga 2001 Rp 354.953.019.370,- dan kawasan Green Paradise Rp. 346.430.302.110,- pada tahun 2019. Faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi kunjungan untuk Tangga 2001 adalah biaya, umur, pendapatan, dan alternatif lokasi. Dan untuk Green Paradise adalah umur, dan lama kunjungan. Dan hasil perhitungan nilai hedonikinterval terkecil pada kawasan Tangga 2001 sebesar 4,385 dengan TEV rerata (3 tahun) sebesar Rp. 363.903.203.960 sedangkan kawasan Green Paradise sebesar 4,175 dengan TEV rerata (3 tahun) sebesar 336.882.827.257, maka nilai hedonik berkorelasi positif terhadap hasil nilai TEV rerata (selama 3 tahun). Berdasarkan perhitungan interaksi spasial perbandingan daya tarik kawaan Tangga 2001 lebih tinggi di bandingkan Green Paradise.
Kata Kunci: Tangga 2001 dan Green Paradise, Zona Nilai Eknomi Kawasan
ABSTRACT
Pagar Alam City is one of the cities in South Sumatra Province which has a lot of potential tourism objects. The city is a tourist destination with an area of 633.66 km². Tourist objects that become tourist destinations in Pagar Alam City are Tangga 2001 and Cendrawasih Hijau. Both of these tourism objects are types of natural tourism that have the potential for regional economic value, therefore it is necessary to analyze the direction of development of the two tourism objects by calculating the Economic Value of the Zone Zone using the TCM (Travel Cost Method) method. ) and CVM (Contingent Valuation Method) to measure progress. Total Economic Value of tourist areas and their analysis using the Hedonic Pricing Method (HPM) approach to determine the effect of hedonic value on the number of factors in tourist demand, as well as the Gravity Model analysis as a determinant of the area's potential to estimate attractiveness. from the location of the tourist area. The results showed that the total economic value (TEV) of Tangga 2001 was Rp. 354,953,019,370, - and the Cendrawasih Green area of Rp. 346,430,302,110, - in 2019. Factors affecting the frequency of visits to Tangga 2001 are cost, age, income, and alternative locations. And for Green Paradise is age, and length of visit. And the calculation of the value of the smallest hedonic interval in the area of Tangga 2001 is 4.385 with a mean TEV (3 years) of Rp. 363,903,203,960 while the Green Cendrawasih area is 4.175 with a mean TEV (3 years) of 336,882,827,257, so the hedonic value is positively correlated with the mean TEV value (for 3 years). Based on the calculation of spatial interaction, the comparison of household attractiveness in 2001 was higher than that of Green Paradise.
Keywords: Tangga 2001 and Green Paradise, Regional Economic Value Zone
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro