skip to main content

ANALISIS SPASIAL PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU SEKOLAH DASAR NEGERI BERDASARKAN SISTEM ZONASI (STUDI KASUS: KECAMATAN BANYUMANIK)

Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 30 Mar 2020; Published: 2 Apr 2020.

Citation Format:
Abstract

ABSTRAK

Pemberlakuan sistem zonasi sekolah dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) mulai dilaksanakan pada tahun ajaran 2019. Di Kota Semarang, sistem zonasi dibentuk berdasarkan kelurahan dengan mempertimbangkan rasio daya tampung dan jumlah peserta didik sesuai Keputusan Wali Kota Semarang Nomor 420/404 Tahun 2019 Tentang Penetapan Rumus Perhitungan Nilai Akhir Peringkat dan Zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Satuan Pendidikan Di Kota Semarang Tahun 2019. Sistem zonasi sekolah bertujuan untuk memeratakan penerimaan peserta didik dan menghilangkan diskriminatif terhadap sekolah. Jumlah penduduk usia sekolah juga berpengaruh pada pemerataan peserta didik. Tingginya angka kelahiran akan menambah jumlah penduduk usia sekolah yang banyak juga maka harus diimbangi dengan banyaknya jumlah unit sekolah. Hal tersebut untuk mengantisipasi terjadinya penerimaan peserta didik yang melebihi batas daya tampung. Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan sebuah sistem yang dapat digunakan untuk membangun data spasial beserta analisisnya. Dalam penelitian ini, data spasial yang dibangun berupa model sebaran sekolah jenjang Sekolah Dasar Negeri dalam satu kecamatan. Kemudian dengan menambahkan informasi pendukung dan analisis terkait sistem zonasi akan terbentuk model penerimaan peserta didik baru Sekolah Dasar berdasarkan sistem zonasi. Hasil analisis SIG menunjukkan daya tampung sekolah di Kecamatan Banyumanik sebanyak 1.259 murid. Angka kelahiran di tahun 2013 sebanyak 2.328 anak, sehingga prediksi penerimaan peserta didik baru tahun 2020 mengalami kekurangan daya tampung untuk 1.069 murid. Angka kelahiran di tahun 2014 sebanyak 1.808 anak, sehingga prediksi penerimaan peserta didik baru tahun 2021 mengalami kekurangan daya tampung untuk 549 murid. Angka kelahiran di tahun 2015 sebanyak 1.503 anak, sehingga prediksi penerimaan peserta didik tahun 2022 mengalami kekurangan daya tampung untuk 244 murid. Angka kelahiran di tahun 2016 sebanyak 1.822 anak, sehingga prediksi penerimaan peserta didik baru tahun 2023 mengalami kekurangan daya tampung untuk 563 murid. Angka kelahiran di tahun 2017 dan 2018 terdapat kesamaan data dengan angka kelahiran di tahun 2016, sehingga data tersebut dianggap tidak valid dan tidak dipergunakan untuk memprediksi penerimaan peserta didik baru tahun 2024 dan 2025.

Kata Kunci: Angka Kelahiran, Daya Tampung Sekolah, Sistem Zonasi Sekolah,

 

ABSTRACT

Enforcement of the school zoning system in New Student Admissions (PPDB) began to be implemented in the academic year 2019/2020. In Semarang City, the zoning system was formed based on village administration by considering the capacity ratio and the number of learners based on Semarang Mayor Decree Number 420/404 2019 concerning Determination of the Formula for Calculating Final Value of Ranking and Zoning of New Student Admissions in Education Units in Semarang City in 2019. The school zoning system aims to equalize student admissions and eliminate discrimination against schools. The number of school-age population also affects the distribution of students. The high birth rate will increase the number of school-age population which is also large so it must be balanced with the large number of school units. This is to anticipate the occurrence of student acceptance that exceeds the capacity limit. Geographic Information System (GIS) is a system that can be used to construct spatial data and its analysis. In this study, the spatial data that was built were in the form of the distribution model of state elementary schools in one district. Then by adding supporting information and analysis related to the zoning system a new elementary school student admission model will be formed based on the zoning system. GIS analysis results show the capacity of schools in Banyumanik District as many as 1,259 students. The birth rate in 2013 was 2,328 children, so predictions of new student admission in 2020 lacked capacity for 1,069 students. The birth rate in 2014 was 1,808 children, so predictions of new student enrollment in 2021 experienced a shortage of capacity for 549 students. The birth rate in 2015 was 1,503 children, so predictions of student acceptance in 2022 experienced a shortage of capacity for 244 students. The birth rate in 2016 was 1,822 children, so the predicted acceptance of new students in 2023 experienced a shortage of capacity for 563 students. The birth rates in 2017 and 2018 have similarities with the birth rate in 2016, so the data are considered invalid and not used to predict the acceptance of new students in 2024 and 2025.

Fulltext View|Download
Keywords: Birth Rate, School Capacity, School Zoning System

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.