Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip27169, author = {Riza Zuraidha and Yudo Prasetyo and Arief Nugraha}, title = {ANALISIS SPASIAL HISTORIS PERTUMBUHAN WILAYAH JAKARTA ABAD XVII HINGGA ABAD XXI}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {9}, number = {2}, year = {2020}, keywords = {Digitization on screen, Historical spatial, Jakarta, Supervised classification.}, abstract = { ABSTRAK Jakarta merupakan ibukota negara Indonesia yang memiliki sejarah penting dari zaman penjajahan Belanda. Perubahan spasial pada Jakarta terjadi baik dari segi luas maupun tutupan lahan yang ada. Sejarah perkembangan wilayah harus diperhatikan dalam membangun suatu wilayah, sehingga perkembangan wilayah dapat dilakukan secara optimal dan dapat mengurangi dampak-dampak yang mungkin terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi kajian spasial terhadap historis pertumbuhan wilayah Jakarta serta bagaimana pola perubahan spasial perkembangan wilayah Jakarta dari abad XVII hingga abad XXI. Data yang dipakai yaitu citra SPOT 6 tahun 2018 dan peta analog Jakarta abad XVII hingga abad XX. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kombinasi digitasi, wawancara dan studi literatur untuk mendapatkan data pertumbuhan Kota Jakarta abad XVII hingga XX. Metode klasifikasi supervised dengan menggunakan Maximum Likelihood untuk mendapat peta tutupan lahan Jakarta abad XXI dan metode Standart Devitiational Ellips (SDE) untuk mendapat arah pertumbuhan fisik Jakarta. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis tutupan lahan Jakarta dari abad XVII hingga XXI diketahui bahwa Jakarta mengalami perubahan luas yang pesat dan dinamis terutama pada abad XXI dengan perubahan luas wilayah sebesar 3104,13 ha. Adapun perubahan sumbu rotasi pertumbuhan Jakarta abad XX menuju abad XXI terjadi pada semua arah dengan perubahan sumbu rotasi sebesar 11,288º mendekati sumbu Y. Dimana Jakarta pada abad XX hanya berkisar diwilayah Jakarta Pusat yang sekarang ini Jakarta terbagi menjadi 5 kota yaitu Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat. Kata Kunci : Digitasi on screen , Klasifikasi supervised , Jakarta, Spasial historis. ABSTRACT Jakarta is the capital city of Indonesia which has an important history from the Dutch colonial era. Spatial changes in Jakarta occur both in terms of area and existing land cover. The history of regional development must be considered in developing an area, so that regional development can be carried out optimally and can reduce the impacts that may occur. This study aims to determine the potential for a spatial study of the historical growth of the Jakarta region and how the pattern of spatial change in the development of the Jakarta region from the 17 th century to the 21 st century. The data used are SPOT 6 2018 images and analog maps of Jakarta 17 th century to 20 th century. The method used in this research is a combination of digitize, interviews and literature studies to obtain data on the growth of Jakarta City 17 th century to 20 th . The supervised classification method uses Maximum Likelihood to get a map of Jakarta's land cover in the 21 st century and the Standard Devitional Ellips (SDE) method to make the direction of Jakarta's physical growth. Based on the results of the processing of Jakarta's land cover from the 17 th century to 21 st century, it is known that Jakarta experienced rapid and dynamic changes in area, especially in the 21 st century with changes in the area of 3104.13 ha. The changes in the direction of growth in Jakarta from the 17 th to 20 th century which are more likely to go south follow the Ciliwung river flow pattern, while the growth of the 21 st century spreads in all directions in the 21 st century with centers in the Menteng, Tanah Abang, and Setiabudi districts with a rotation direction of 11.288º Y axis. The change in direction of Jakarta's growth rotation is the most striking occurred in the 17 th century to 18 th century with a change in the direction of rotation of 16.314º away from the Y axis. The direction of rotation of physical growth in Jakarta is also in accordance with the direction of rotation in the growth of buildings in Jakarta. }, issn = {2809-9672}, pages = {81--90} doi = {10.14710/jgundip.2020.27169}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/27169} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Jakarta merupakan ibukota negara Indonesia yang memiliki sejarah penting dari zaman penjajahan Belanda. Perubahan spasial pada Jakarta terjadi baik dari segi luas maupun tutupan lahan yang ada. Sejarah perkembangan wilayah harus diperhatikan dalam membangun suatu wilayah, sehingga perkembangan wilayah dapat dilakukan secara optimal dan dapat mengurangi dampak-dampak yang mungkin terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi kajian spasial terhadap historis pertumbuhan wilayah Jakarta serta bagaimana pola perubahan spasial perkembangan wilayah Jakarta dari abad XVII hingga abad XXI. Data yang dipakai yaitu citra SPOT 6 tahun 2018 dan peta analog Jakarta abad XVII hingga abad XX. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kombinasi digitasi, wawancara dan studi literatur untuk mendapatkan data pertumbuhan Kota Jakarta abad XVII hingga XX. Metode klasifikasi supervised dengan menggunakan Maximum Likelihood untuk mendapat peta tutupan lahan Jakarta abad XXI dan metode Standart Devitiational Ellips (SDE) untuk mendapat arah pertumbuhan fisik Jakarta. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis tutupan lahan Jakarta dari abad XVII hingga XXI diketahui bahwa Jakarta mengalami perubahan luas yang pesat dan dinamis terutama pada abad XXI dengan perubahan luas wilayah sebesar 3104,13 ha. Adapun perubahan sumbu rotasi pertumbuhan Jakarta abad XX menuju abad XXI terjadi pada semua arah dengan perubahan sumbu rotasi sebesar 11,288º mendekati sumbu Y. Dimana Jakarta pada abad XX hanya berkisar diwilayah Jakarta Pusat yang sekarang ini Jakarta terbagi menjadi 5 kota yaitu Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat.
Kata Kunci : Digitasi on screen, Klasifikasi supervised, Jakarta, Spasial historis.
ABSTRACT
Jakarta is the capital city of Indonesia which has an important history from the Dutch colonial era. Spatial changes in Jakarta occur both in terms of area and existing land cover. The history of regional development must be considered in developing an area, so that regional development can be carried out optimally and can reduce the impacts that may occur. This study aims to determine the potential for a spatial study of the historical growth of the Jakarta region and how the pattern of spatial change in the development of the Jakarta region from the 17th century to the 21st century. The data used are SPOT 6 2018 images and analog maps of Jakarta 17th century to 20th century. The method used in this research is a combination of digitize, interviews and literature studies to obtain data on the growth of Jakarta City 17th century to 20th. The supervised classification method uses Maximum Likelihood to get a map of Jakarta's land cover in the 21st century and the Standard Devitional Ellips (SDE) method to make the direction of Jakarta's physical growth. Based on the results of the processing of Jakarta's land cover from the 17th century to 21st century, it is known that Jakarta experienced rapid and dynamic changes in area, especially in the 21st century with changes in the area of 3104.13 ha. The changes in the direction of growth in Jakarta from the 17th to 20th century which are more likely to go south follow the Ciliwung river flow pattern, while the growth of the 21st century spreads in all directions in the 21st century with centers in the Menteng, Tanah Abang, and Setiabudi districts with a rotation direction of 11.288º Y axis. The change in direction of Jakarta's growth rotation is the most striking occurred in the 17th century to 18th century with a change in the direction of rotation of 16.314º away from the Y axis. The direction of rotation of physical growth in Jakarta is also in accordance with the direction of rotation in the growth of buildings in Jakarta.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro