Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip26112, author = {Titis Ismayanti and Bandi Sasmito and Nurhadi Bashit}, title = {EVALUASI RUANG TERBUKA HIJAU TERHADAP TINGKAT KENYAMANAN TERMAL (Studi Kasus: Kota Semarang, Jawa Tengah)}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {9}, number = {1}, year = {2019}, keywords = {Green Open Space, Single - Channel Algorithm, Temperature Humidity Index}, abstract = { ABSTRAK Wilayah Pusat Kota Semarang merupakan daerah paling berkembang di Kota Semarang. Wilayah Pusat Kota Semarang merupakan kawasan Golden Triangle Bussiness District. Keberadaan Central Bussiness District (CBD) ini mempengaruhi perubahan penggunaan lahan. Penggunaan lahan mengalami perubahan dari lahan terbuka menjadi lahan terbangun. Perkembangan pembangunan memiliki dampak negatif yaitu berkurangnya luasan Ruang Terbuka Hijau (RTH), sehingga mengakibatkan peningkatan suhu. Suhu semakin meningkat akan mempengaruhi tingkat kenyamanan termal pada wilayah tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persebaran RTH dan THI di Pusat Kota Semarang. Hasil pengolahan distribusi THI digunakan untuk merencanakan pengembangan RTH di Kecamatan yang paling tidak nyaman. Penelitian ini menghasilkan peta rekomendasi RTH berdasarkan distribusi THI, ketersediaan RTH dan penggunaan lahan. Metode yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pengindraan jauh untuk pengolahan tingkat kenyaman termal dan SIG untuk pengolahan RTH. Tingkat kenyaman termal diperoleh dengan menggunakan algoritma Single – Channel dan THI. Pengolahan RTH menggunakan metode digitasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kecamatan yang paling nyaman adalah Kecamatan Gajah Mungkur. THI rata-rata Kecamatan Gajah Mungkur sebesar 25,95 o C. Luas RTH Kecamatan Gajah Mungkur telah memenuhi target Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 7 Tahun 2010. Daerah yang paling tidak nyaman adalah Kecamatan Semarang Selatan. Kecamatan ini membutuhkan RTH seluas 67,47 Ha. Rata-rata THI Kecamatan Semarang Selatan adalah 26,78 o C. Berdasarkan distribusi THI, ketersediaan RTH dan penggunaan lahan, rekomendasi penambahan RTH untuk Kecamatan Semarang Selatan adalah vertical garden /penanaman vegetasi di sekitar bangunan seluas 53,72 Ha, penghijauan lahan parkir seluas 1,80 Ha, green roof seluas 4,41 Ha, taman dan lapangan seluas 0,23 Ha, RTH kawasan sempadan sungai seluas 3,90 Ha dan RTH jalur jalan seluas 4,04 Ha. K ata Kunci : Algoritma Single - Channel , Ruang Terbuka Hijau , Tingkat Kenyamanan Termal ABSTRACT Semarang City Center is the most developed area in Semarang City. The Semarang City Center has the Golden Triangle Business District. The existence of the Central Business District (CBD) affects changes in land use. Land use is dominated by built up area. Development has a negative impact which reduces the area of green open space. Decreasing of green open space aff ects increase the temperature. Increasing temperature will affect Themal Humidity Index (THI) in this region.This study aims to determine the distribution of green open space and THI in Semarang City Center. Results Processing the distribution of THI is used for planning the development of green open space in the most uncomfortable subdistricts. This research generates references based on THI distribution, green open space distribution and land use. The method used in this study uses remote sensing for high-level thermal processing and GIS for green space processing. The level of thermal humidity index is obtained by using the Single-Channel and THI algorithm. Green open space processing uses the digitization method. The results of this study indicate that the most comfortable district is Gajah Mungkur District. THI average Gajah Mungkur District is 25.95 o C. The area of green open space Gajah Mungkur District has met the target of Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 7 Tahun 2010. The most uncomfortable area is the South Semarang District. This subdistrict needs green open space of 67.47 Ha. The average THI Subdistrict of South Semarang is 26.78 o C. Based on THI distribution, green open space distribution and land use, green space evaluation for South Semarang District is a vertical garden / vegetation planting around a building area of 53.72 Ha, greening a parking area of 1.80 Ha, green roof area of 4.41 Ha, park and field area of 0.23 Ha, RTH of river border area of 3.90 Ha and RTH of road area of 4.04 Ha. }, issn = {2809-9672}, pages = {136--145} doi = {10.14710/jgundip.2020.26112}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/26112} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Wilayah Pusat Kota Semarang merupakan daerah paling berkembang di Kota Semarang. Wilayah Pusat Kota Semarang merupakan kawasan Golden Triangle Bussiness District. Keberadaan Central Bussiness District (CBD) ini mempengaruhi perubahan penggunaan lahan. Penggunaan lahan mengalami perubahan dari lahan terbuka menjadi lahan terbangun. Perkembangan pembangunan memiliki dampak negatif yaitu berkurangnya luasan Ruang Terbuka Hijau (RTH), sehingga mengakibatkan peningkatan suhu. Suhu semakin meningkat akan mempengaruhi tingkat kenyamanan termal pada wilayah tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persebaran RTH dan THI di Pusat Kota Semarang. Hasil pengolahan distribusi THI digunakan untuk merencanakan pengembangan RTH di Kecamatan yang paling tidak nyaman. Penelitian ini menghasilkan peta rekomendasi RTH berdasarkan distribusi THI, ketersediaan RTH dan penggunaan lahan. Metode yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pengindraan jauh untuk pengolahan tingkat kenyaman termal dan SIG untuk pengolahan RTH. Tingkat kenyaman termal diperoleh dengan menggunakan algoritma Single – Channel dan THI. Pengolahan RTH menggunakan metode digitasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kecamatan yang paling nyaman adalah Kecamatan Gajah Mungkur. THI rata-rata Kecamatan Gajah Mungkur sebesar 25,95 oC. Luas RTH Kecamatan Gajah Mungkur telah memenuhi target Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 7 Tahun 2010. Daerah yang paling tidak nyaman adalah Kecamatan Semarang Selatan. Kecamatan ini membutuhkan RTH seluas 67,47 Ha. Rata-rata THI Kecamatan Semarang Selatan adalah 26,78 oC. Berdasarkan distribusi THI, ketersediaan RTH dan penggunaan lahan, rekomendasi penambahan RTH untuk Kecamatan Semarang Selatan adalah vertical garden/penanaman vegetasi di sekitar bangunan seluas 53,72 Ha, penghijauan lahan parkir seluas 1,80 Ha, green roof seluas 4,41 Ha, taman dan lapangan seluas 0,23 Ha, RTH kawasan sempadan sungai seluas 3,90 Ha dan RTH jalur jalan seluas 4,04 Ha.
Kata Kunci : Algoritma Single - Channel, Ruang Terbuka Hijau, Tingkat Kenyamanan Termal
ABSTRACT
Semarang City Center is the most developed area in Semarang City. The Semarang City Center has the Golden Triangle Business District. The existence of the Central Business District (CBD) affects changes in land use. Land use is dominated by built up area. Development has a negative impact which reduces the area of green open space. Decreasing of green open space affects increase the temperature. Increasing temperature will affect Themal Humidity Index (THI) in this region.This study aims to determine the distribution of green open space and THI in Semarang City Center. Results Processing the distribution of THI is used for planning the development of green open space in the most uncomfortable subdistricts. This research generates references based on THI distribution, green open space distribution and land use. The method used in this study uses remote sensing for high-level thermal processing and GIS for green space processing. The level of thermal humidity index is obtained by using the Single-Channel and THI algorithm. Green open space processing uses the digitization method. The results of this study indicate that the most comfortable district is Gajah Mungkur District. THI average Gajah Mungkur District is 25.95 oC. The area of green open space Gajah Mungkur District has met the target of Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 7 Tahun 2010. The most uncomfortable area is the South Semarang District. This subdistrict needs green open space of 67.47 Ha. The average THI Subdistrict of South Semarang is 26.78oC. Based on THI distribution, green open space distribution and land use, green space evaluation for South Semarang District is a vertical garden / vegetation planting around a building area of 53.72 Ha, greening a parking area of 1.80 Ha, green roof area of 4.41 Ha, park and field area of 0.23 Ha, RTH of river border area of 3.90 Ha and RTH of road area of 4.04 Ha.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro