skip to main content

ANALISIS ESTIMASI ENERGI PANAS BUMI DAN REKOMENDASI LOKASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 8 (Studi Kasus : Kawasan Gunung Ungaran, Jawa Tengah)

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 20 Dec 2018; Published: 7 Jan 2019.

Citation Format:
Abstract

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan terutama di sektor industri. Salah satu faktor penunjang laju pertumbuhan ekonomi yaitu ketersediaan energi listrik yang memadai. Potensi panas bumi yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia memberi keuntungan tersendiri untuk pengembangan energi listrik ramah lingkungan. Pemanfaatan teknologi pengindraan jauh dengan menggunakan citra Landsat 8 yang memiliki sensor Thermal Infrared Sensor (TIRS) pada kanal 10 dan 11 dapat membantu dalam mendeteksi perbedaan suhu permukaan bumi. Hasil dari suhu permukaan dilakukan pengolahan dengan algoritma Radiative Heat Flux (RHF) sehingga didapatkan estimasi energi panas bumi. Selain itu, hasil dari suhu permukaan dilakukan pembobotan metode Analitychal Hierarchy Process (AHP) bersama dengan data Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), deliniasi kelurusan untuk didapatkan area potensial panas bumi. Area potensial panas bumi dan Peta RBI dilakukan analisis SIG untuk mendapatkan rekomendasi lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa area potensi panas bumi di WKP Ungaran salah satunya berada pada kawasan cagar budaya Candi Gedongsongo dengan luas area sebesar 182,585 Ha. Estimasi energi yang didapat pada kawasan Candi Gedongsongo yaitu sebesar 25,059 MW. Hasil dari analisis Sistem Informasi Geografis didapatkan rekomendasi lokasi pembangunan PLTP dengan area yang sesuai sebesar 44,476 km2 dan area yang tidak sesuai sebesar 252,587 km2.

Fulltext View|Download
Keywords: AHP, Panas Bumi, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi, RHF

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.