Teknik Geodesi Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip22467, author = {Wahyu Gangga and Bambang Yuwono and Fauzi Amarrohman}, title = {KAJIAN EFEKTIVITAS PENGUKURAN GARIS PANTAI MENGGUNAKAN RTK DAN TOTAL STATION}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {8}, number = {1}, year = {2019}, keywords = {Garis Pantai, Ketelitian , RTK Radio, Total Station}, abstract = {Garis pantai adalah garis batas pertemuan antaran daratan dan air laut, di mana posisinya tidak tetap dan dapat berpindah sesuai dengan pasang surut air laut dan erosi pantai yang terjadi (Triatmodjo, 1999) .Garis pantai merupakan bagian penting dari suatu negara kepulauan seperti Indonesia. Karena garis pantai dapat digunakan sebagai acuan penetapan batas wilayah bahkan batas negara dan untuk penetapan batas pengelolaan sumberdaya alam. Selain it ugaris pantai juga digunakan untuk mementukan batas wilayah laut propinsi dan kabupaten atau kota yang terdiri dari wilayah darat dan laut. Pengukuran garis pantai sejauh ini terdapat beberapa metode salah satunya dengan pengukuran metode terestris, pada penelitian ini akan mengkaji antara data hasil pengukuran garis pantai menggunakan metode RTK Radio yang akan dibandingkan dengan metode terestris dengan Total Station yang diasumsikan sebagai pengukuran paling benar atau definitif. Perbandingan tersebut mecari metode mana yang lebih efektif , dengan mempertimbangkan ketelitian, waktu, dan biaya serta hasil akhir dari garis pantai yang terbentuk. Pengukuran garis pantai dengan GNSS metode RTK Radio dan metode terestris dengan Total Station direferensikan terhadap datum vertikal lokal masing – masing garis pantai yang diperoleh akan mengacu pada chart datum yaitu: Higher Hig Water Level (HHWL), Mean Sea Level (MSL) dan Lower Low Water Level (LLWL). Dilihat dari hasil uji statistik sampel, ketelitian horizontal dan vertikal dari dua metode ini tidak menunjukkan perbedaan hasil yang signifikan. Perbandingan posisi horizontal (X,Y) antara RTK Radio dengan Total Station diperoleh rata – rata pergeseran nilai sebesar 0.468 m dengan nilai standar deviasi ( sebesar 0.684 m. Dari hasil tersebut maka pengukuran GNSS metode RTK Radio memenuhi Circular Error 90 % atau CE90 kelas 3 untuk skala 1:2500 dan Liniear Error 90% atau LE90 kelas 3 untuk skala 1:1000. Sehingga pengukuran RTK dapat digunakan untuk pengukuran pemetaan skala besar sampai dengan 1:2500. Perbandingan waktu yang digunakan untuk pengukuran garis pantai dengan GNSS metode RTK Radio rata – rata memerlukan waktu sebesar 7 menit 47.9 detik untuk setiap sesi atau patok. Pengukuran terestris metode Total Station memerlukan waktu rata – rata sebesar 17 menit 26.2 detik untuk menyelesaikan sesi yang sama dengan metode RTK Radio. Biaya pengukuran RTK Radio lebih murah dibandingkan dengan pengukuran terestris dengan Total Station. Hasil dari penggambaran garis pantai dua metode pada peta tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan.}, issn = {2809-9672}, pages = {123--132} doi = {10.14710/jgundip.2019.22467}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/22467} }
Refworks Citation Data :
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro