Teknik Geodesi Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip22455, author = {Alfian Setiadarma and Bandi Sasmito and Fauzi Amarrohman}, title = {ANALISIS PENGARUH DATA SVP (SOUND VELOCITY PROFILER) PADA HASIL PENGOLAHAN DATA MULTIBEAM ECHOSOUNDER MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK EIVA (STUDI KASUS : MARINE STATION TELUK AWUR, JEPARA)}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {8}, number = {1}, year = {2019}, keywords = {EIVA, Hidrografi, Multibeam Echosounder, SVP}, abstract = { Pengolahan data multibeam echosunder memiliki proses yang kompleks karena memerlukan beberapa koreksi untuk mendapatkan nilai kedalaman yang akurat, seperti koreksi pasut, koreksi SVP ( sound velocity profiler ), koreksi pitch , heading , roll , dan lain-lain. Masing-masing koreksi ini akan memberikan efek yang berbeda pada visualisasi data serta tingkat ketelitian data sehingga perlu dikaji pengaruh masing-masing koreksi tersebut. Dalam penelitian ini mengkaji pengaruh dari koreksi SVP ( sound velocity profiler ) pada pengolahan data multibeam echosounder. Pada penelitian ini menggunakan data pemeruman multibeam echosounder di Marine Station Teluk Awur, Jepara. Data yang telah didapatkan tersebut diolah menggunakan perangkat lunak EIVA kemudian dilakukan perbandingan visualisasi dan ketelitian antara data yang diolah menggunakan data koreksi SVP dan data yang diolah tanpa menggunakan data koreksi SVP. Kedua data tersebut kemudian dianalisa ketelitiannya menggunakan standar yang sudah ditetapkan IHO. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa kedua data yang diolah menggunakan data koreksi SVP maupun tidak menggunakan data koreksi SVP masih termasuk ke dalam orde spesial berdasarkan S-44 IHO sehingga hasil pengolahan dengan dua metode tersebut dapat dianggap mewakili keadaan topografi bawah laut sesungguhnya. Pada perbandingan visualisasi diketahui bahwa data yang diolah dengan data koreksi SVP memiliki kedalaman terdalam sebesar 6,05 m dan kedalaman terdangkal 1,23 m. Sedangkan data yang diolah dengan tidak menggunakan data koreksi SVP memiliki kedalaman terdalam sebesar 6,01 m dan kedalaman terdangkal 1,21 m. Terdapat selisih 4 cm pada kedalaman terdalam dan 2 cm pada kedalaman terdangkal. }, issn = {2809-9672}, pages = {83--92} doi = {10.14710/jgundip.2019.22455}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/22455} }
Refworks Citation Data :
Pengolahan data multibeam echosunder memiliki proses yang kompleks karena memerlukan beberapa koreksi untuk mendapatkan nilai kedalaman yang akurat, seperti koreksi pasut, koreksi SVP (sound velocity profiler), koreksi pitch, heading, roll, dan lain-lain. Masing-masing koreksi ini akan memberikan efek yang berbeda pada visualisasi data serta tingkat ketelitian data sehingga perlu dikaji pengaruh masing-masing koreksi tersebut. Dalam penelitian ini mengkaji pengaruh dari koreksi SVP (sound velocity profiler) pada pengolahan data multibeam echosounder. Pada penelitian ini menggunakan data pemeruman multibeam echosounder di Marine Station Teluk Awur, Jepara. Data yang telah didapatkan tersebut diolah menggunakan perangkat lunak EIVA kemudian dilakukan perbandingan visualisasi dan ketelitian antara data yang diolah menggunakan data koreksi SVP dan data yang diolah tanpa menggunakan data koreksi SVP. Kedua data tersebut kemudian dianalisa ketelitiannya menggunakan standar yang sudah ditetapkan IHO. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa kedua data yang diolah menggunakan data koreksi SVP maupun tidak menggunakan data koreksi SVP masih termasuk ke dalam orde spesial berdasarkan S-44 IHO sehingga hasil pengolahan dengan dua metode tersebut dapat dianggap mewakili keadaan topografi bawah laut sesungguhnya. Pada perbandingan visualisasi diketahui bahwa data yang diolah dengan data koreksi SVP memiliki kedalaman terdalam sebesar 6,05 m dan kedalaman terdangkal 1,23 m. Sedangkan data yang diolah dengan tidak menggunakan data koreksi SVP memiliki kedalaman terdalam sebesar 6,01 m dan kedalaman terdangkal 1,21 m. Terdapat selisih 4 cm pada kedalaman terdalam dan 2 cm pada kedalaman terdangkal.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro