Teknik Geodesi Undip, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip21217, author = {Icha Kalinda and Bandi Sasmito and Abdi Sukmono}, title = {ANALISIS PENGARUH KOREKSI ATMOSFER TERHADAP DETEKSI LAND SURFACE TEMPERATURE MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 8 DI KOTA SEMARANG}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {7}, number = {3}, year = {2018}, keywords = {Koreksi Atmosfer,Radian spektral,RMSE, Suhu Permukaan Tanah}, abstract = { Atmosfer mampu mempengaruhi perjalanan gelombang elektromagnetik baik dari matahari ke objek maupun dari objek ke sensor yang menyebabkan adanya perbedaan pada nilai radian citra. Radian citra digunakan untuk pengolahan untuk mendapatkan nilai suhu permukaan tanah. Untuk band thermal level koreksi hanya pada konversi nilai piksel menjadi radian spektral. Radian ToA ( Top of Atmosphere ) merupakan radian yang tertangkap oleh sensor dan diperoleh dari kalibrasi radiometrik sedangkan radian BoA ( Bottom of Atmosphere ) dilakukan proses koreksi atmosfer. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kedua radian tersebut guna mengetahui pengaruh penggunaan koreksi atmosfer dalam deteksi nilai LST ( Land Surface Temperature). Kota Semarang dipilih sebagai wilayah penelitian karena merupakan salah satu kota dengan fenomena Pula Bahang. Metode koreksi atmosfer untuk koreksi BoA yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode koreksi atmosfer menurut Coll dkk pada tahun 2010 dan metode Single-Channel (SC) menurut Jiménez-Muñoz dan Sobrino,untuk mendapatkan sebaran nilai LST. Membandingkan LST hasil pengolahan dari citra terkoreksi ToA serta BoA terhadap data LST in situ ,berupa data sampel LST dari hasil survei lapangan. Hasil uji hipotesis dan validasi menunjukkan bahwa koreksi atmosfer berpengaruh signifikan terhadap deteksi LST di Kota Semarang. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penggunaan citra radian BoA (terkoreksi atmosfer) memiliki nilai deteksi LST lebih mendekati nilai LST in situ , dengan metode koreksi atmosfer terbaik adalah metode Single-Channel (SC) menurut Jiménez-Muñoz dan Sobrino. Hal ini diketahui dari nilai RMSE ( Root Mean Squared Error ) berturut-turut pada pengolahan 1 dan 2 untuk radian ToA yaitu 10,4 ◦ C; 9,07 ◦ C, radian BoA metode koreksi atmosfer Coll dkk berturut-turut yaitu 3,82 ◦ C; 4,86 ◦ C dan radian BoA metode SC berturut-turut yaitu 3,25 ◦ C dan 4,50 ◦ C. Hasil pengolahan 1 dan 2 LST metode SC diketahui bahwa sebaran nilai deteksi LST Kota Semarang didominasi oleh kelas suhu 30.1 ◦ C-35 ◦ C.}, issn = {2809-9672}, pages = {66--76} doi = {10.14710/jgundip.2018.21217}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/21217} }
Refworks Citation Data :
Atmosfer mampu mempengaruhi perjalanan gelombang elektromagnetik baik dari matahari ke objek maupun dari objek ke sensor yang menyebabkan adanya perbedaan pada nilai radian citra. Radian citra digunakan untuk pengolahan untuk mendapatkan nilai suhu permukaan tanah. Untuk band thermal level koreksi hanya pada konversi nilai piksel menjadi radian spektral. Radian ToA (Top of Atmosphere) merupakan radian yang tertangkap oleh sensor dan diperoleh dari kalibrasi radiometrik sedangkan radian BoA (Bottom of Atmosphere) dilakukan proses koreksi atmosfer. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kedua radian tersebut guna mengetahui pengaruh penggunaan koreksi atmosfer dalam deteksi nilai LST (Land Surface Temperature). Kota Semarang dipilih sebagai wilayah penelitian karena merupakan salah satu kota dengan fenomena Pula Bahang.
Metode koreksi atmosfer untuk koreksi BoA yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode koreksi atmosfer menurut Coll dkk pada tahun 2010 dan metode Single-Channel (SC) menurut Jiménez-Muñoz dan Sobrino,untuk mendapatkan sebaran nilai LST. Membandingkan LST hasil pengolahan dari citra terkoreksi ToA serta BoA terhadap data LST in situ ,berupa data sampel LST dari hasil survei lapangan.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro