Program Studi Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip16260, author = {Galuh Saraswati and Andri Suprayogi and Fauzi Amarrohman}, title = {ANALISIS PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN DAS BLORONG TERHADAP PENINGKATAN DEBIT MAKSIMUM SUNGAI BLORONG KENDAL}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {6}, number = {2}, year = {2017}, keywords = {Tutupan Lahan, DAS, Koefisien run off, Debit Maksimum}, abstract = { ABSTRAK DAS Blorong merupakan Daerah Aliran Sungai yang melintasi 2 kabupaten di Jawa Tengah yaitu Kabupaten Kendal dan Kabupaten Kota Semarang. Perubahan penggunaan DAS Blorong, dimana adanya perluasan kawasan dan perubahan lahan menjadi kawasan permukiman yang akan mengurangi kawasan peresapan air hujan dan mengakibatkan terjadinya peningkatan debit aliran Sungai Blorong di Kabupaten Kendal khususnya di bagian hilir DAS. Dalam beberapa tahun terakhir ini banjir yang diakibatkan oleh meluapnya sungai Blorong Kabupaten Kendal disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan meningkatnya besar debit maksimum yang melebihi kapasitas sungai, dikarenakan banyaknya perubahan lahan yang terjadi di kawasan tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan metode penginderaan jauh yaitu dengan interpretasi dan klasifikasi citra Landsat untuk memperoleh peta tutupan lahan, selanjutnya dilakukan perhitungan nilai koefisien run off berdasarkan kelas tutupan lahannya, kemudian dengan data intensitas hujan maksimum, dan luas daerah tangkapan air hujan dilakukan perhitungan debit maksimum dengan Metode Rasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahun 2003–tahun 2013 peningkatan luas lahan terbesar terjadi pada kelas lahan permukiman yaitu sebesar 118,022 ha, dan lahan ladang mengalami penurunan luasan paling besar yaitu sebesar 52,539 ha. Pada tahun 2003–tahun 2013 nilai koefisien run off meningkat sebesar 0,029. Peningkatan nilai koefisien run off ini diikuti dengan peningkatan besarnya debit puncak atau debit maksimum sebesar 0,228 m³/dt. Kata Kunci : Tutupan Lahan, DAS, Koefisien run off, Debit Maksimum ABSTRACT Blorong wateshed is across two districts in Central Java are Kendal and Semarang. Blorong watershed land cover changes, where the regional expansion and land cover changes into a resident areas that will reduce the water infiltration of rain and resulting in an increase in the river flow of blorong in the district of Kendal, especially in the downstream part of the watershed. In recent years the flood caused by the overflow of the river blorong of kendal caused by high rainfall and increasing the maximum discharge that exceeds the capacity of the river, due to a lot of land cover changes in the region. The research was carried out by remote sensing method is by interpretation and classificatio of Landsat imagery to obtain the land cover map, then was calculated of the run-off coefficient based on land cover classes, then with the maximum rainfall intensity data, and the wide catchment area was calculated the maximum discharge with Rasional method. The result of this research show that the largest increases occured in the area of settlement land class that is equal to 118,022 ha, and field class land area experienced the greatest decline in the amount of5 2,539 ha in 2003 to 2013. In 2003 – 2013 the run-off coefficient increased by 0,29. Increased run-off coefficient is followed by an increase of the peak discharge / maximum discharge of 0,228 m³/dt. Keyword : Land cover, Watershed, Run off coefficient, Maximum discharge }, issn = {2809-9672}, pages = {90--98} doi = {10.14710/jgundip.2017.16260}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/16260} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
DAS Blorong merupakan Daerah Aliran Sungai yang melintasi 2 kabupaten di Jawa Tengah yaitu Kabupaten Kendal dan Kabupaten Kota Semarang. Perubahan penggunaan DAS Blorong, dimana adanya perluasan kawasan dan perubahan lahan menjadi kawasan permukiman yang akan mengurangi kawasan peresapan air hujan dan mengakibatkan terjadinya peningkatan debit aliran Sungai Blorong di Kabupaten Kendal khususnya di bagian hilir DAS. Dalam beberapa tahun terakhir ini banjir yang diakibatkan oleh meluapnya sungai Blorong Kabupaten Kendal disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan meningkatnya besar debit maksimum yang melebihi kapasitas sungai, dikarenakan banyaknya perubahan lahan yang terjadi di kawasan tersebut.
Penelitian ini dilakukan dengan metode penginderaan jauh yaitu dengan interpretasi dan klasifikasi citra Landsat untuk memperoleh peta tutupan lahan, selanjutnya dilakukan perhitungan nilai koefisien run off berdasarkan kelas tutupan lahannya, kemudian dengan data intensitas hujan maksimum, dan luas daerah tangkapan air hujan dilakukan perhitungan debit maksimum dengan Metode Rasional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahun 2003–tahun 2013 peningkatan luas lahan terbesar terjadi pada kelas lahan permukiman yaitu sebesar 118,022 ha, dan lahan ladang mengalami penurunan luasan paling besar yaitu sebesar 52,539 ha. Pada tahun 2003–tahun 2013 nilai koefisien run off meningkat sebesar 0,029. Peningkatan nilai koefisien run off ini diikuti dengan peningkatan besarnya debit puncak atau debit maksimum sebesar 0,228 m³/dt.
Kata Kunci : Tutupan Lahan, DAS, Koefisien run off, Debit Maksimum
ABSTRACT
Blorong wateshed is across two districts in Central Java are Kendal and Semarang. Blorong watershed land cover changes, where the regional expansion and land cover changes into a resident areas that will reduce the water infiltration of rain and resulting in an increase in the river flow of blorong in the district of Kendal, especially in the downstream part of the watershed. In recent years the flood caused by the overflow of the river blorong of kendal caused by high rainfall and increasing the maximum discharge that exceeds the capacity of the river, due to a lot of land cover changes in the region.
The research was carried out by remote sensing method is by interpretation and classificatio of Landsat imagery to obtain the land cover map, then was calculated of the run-off coefficient based on land cover classes, then with the maximum rainfall intensity data, and the wide catchment area was calculated the maximum discharge with Rasional method.
The result of this research show that the largest increases occured in the area of settlement land class that is equal to 118,022 ha, and field class land area experienced the greatest decline in the amount of5 2,539 ha in 2003 to 2013. In 2003 – 2013 the run-off coefficient increased by 0,29. Increased run-off coefficient is followed by an increase of the peak discharge / maximum discharge of 0,228 m³/dt.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro