skip to main content

ANALISIS HARMONIK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KUADRAT TERKECIL UNTUK PENENTUAN KOMPONEN-KOMPONEN PASUT DI WILAYAH LAUT SELATAN PULAU JAWA DARI SATELIT ALTIMETRI TOPEX/POSEIDON DAN JASON-1

Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 2 Feb 2016.

Citation Format:
Abstract

ABSTRAK

 

Laut selatan Pulau Jawa merupakan salah satu wilayah perairan yang dimiliki oleh Indonesia. Merupakan bagian dari Samudra Hindia, perairan ini memiliki banyak potensi baik dari segi ekologi, fisika, maupun kerawanan terjadinya bencana alam. Pasang surut air laut merupakan salah satu fenomena yang bisa dijadikan referensi dalam penentuan kebijakan perihal pengelolaan sumber daya alam dan sebagai data pelengkap untuk menggambarkan kondisi laut pada masa mendatang.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komponen-komponen pasang surut dan tipe pasang surut di perairan selatan Pulau Jawa. Data yang digunakan adalah Sea Level Anomaly (SLA) dari data Satelit Topex/Poseidon tahun 1992-2002 dan data Satelit Jason-1 tahun 2002-2011. Metode interpolasi Inverse Distance Weight (IDW) digunakan untuk menentukan besar SLA pada titik normal yang kemudian dilanjutkan dengan proses analisis harmonik menggunakan teknik kuadrat terkecil dengan pembobotan untuk menentukan komponen pasang surut. Proses pengolahan analisis harmonik ini menggunakan aplikasi Microsoft Excel 2010 yang dikombinasikan dengan aplikasi Matlab 7.6.0 untuk proses interpolasi data.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat 21 komponen yang berpengaruh dalam pembentukan pasang surut air laut pada perairan Cilacap, Sadeng, dan Prigi yang terdiri dari 4 komponen periode panjang, 8 komponen diurnal, dan 9 komponen semidiurnal. Sedangkan tipe pasang surut yang terbentuk pada perairan selatan Pulau Jawa yaitu campuran condong harian ganda.

 

Kata Kunci : Analisis harmonik, Inverse Distance Weight, Komponen pasang surut, Pasang surut

 

ABSTRACT

 

South Java’s sea is one of Indonesia’s territorial waters which is part of Indian Ocean. It has a lot of potentials in terms of ecology, physics, and vulnerability to natural disasters. Tide is one phenomenon that can be used as a reference in policy decisions regarding the management of natural resources and as supplementary data to describe the condition of the sea in the future.

The aim of this research was to determine the components and south Java’s sea tide types. The data used is Sea Level Anomaly (SLA) data from satellites Topex/ Poseidon in 1992-2002 and data satellite Jason-1 in 2002-2011. Inverse Distance Weight (IDW) interpolation method is used to determine the SLA at the normal point followed by harmonic analysis process using least squares with weighted technique to determine the components of the tides. Calculation of harmonic analysis process was using Microsoft Excel 2010 combined with Matlab 7.6.0 application for the interpolation of data.

The result of this research showing there are 21 components that influence the formation of the tide in waters Cilacap, Sadeng, and Prigi which is consists of 9 long period component, 8 diurnal component, and 9 semidiurnal components. While the type of tidal formed in the waters south of the island of Java, which is a mixed tide prevailing semidiurnal.

 

Keywords : Components of tide, Harmonic analysis, Invers Distance Weight, Tide

 

*) Penulis, Penanggungjawab
Fulltext View|Download

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.