skip to main content

HARDINESS (KETABAHAN) PADA WANITA PENDERITA LUPUS

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 22 Oct 2014.

Citation Format:
Abstract
Systemic Lupus Erythematosus (SLE) atau yang lebih dikenal dengan istilah lupus adalah penyakit autoimun, sejenis alergi terhadap diri sendiri. Zat anti yang dibentuk sistem kekebalan tubuh yang biasanya berfungsi melindungi tubuh melawan kuman, virus, dan benda asing, justru berbalik menyerang jaringan tubuhnya sendiri. Lupus justru diderita oleh kebanyakan wanita usia produktif. Penderita lupus rentan mengalami stres akibat permasalahan fisik yang menyebabkan perannya terganggu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Fenomenologi merupakan strategi penelitian dimana di dalamnya peneliti mengidentifikasikan hakikat pengalaman manusia tentang suatu fenomena tertentu. Data diungkap melalui wawancara mendalam dengan subjek penelitian. Subjek yang dilibatkan dalam penelitian ini diambil dengan teknik purposive. Teknik purposive dilakukan dengan mengambil subjek yang diperoleh berdasarkan karakteristik yang telah ditentukan dengan bantuan guide-keeper. Subjek dalam penelitian ini berjumlah empat orang dengan karakteristik diantaranya: 1) Didiagnosis menderita penyakit lupus, dan telah menderita lupus minimal dua tahun, 2) Pernah dan/atau sedang menjalani perawatan atau pengobatan medis, 3) Wanita berusia antara 20-50 tahun, serta 4) Bersedia untuk menjadi subjek penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hardiness dipengaruhi oleh adanya dukungan dari keluarga dan komunitas penderita lupus. Hardiness (ketabahan) pada keempat subjek terlihat dari ketiga karakteristik, yaitu control, commitment, dan challenge. Keempat subjek juga menunjukkan kebersyukuran yang berbeda atas sakit yang diderita.
Fulltext View|Download
Keywords: wanita, lupus, hardiness, kualitatif, fenomenologis

Article Metrics:

  1. Alsa, A. (2007). Pendekatan Kuantitatif & Kualitatif serta Kombinasinya dalam Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  2. American Autoimmune Related Disease Association. (2010). Autoimmune Statistics. http://www.aarda.org/autoimmune-information/autoimmune- statistics/. Diakses Januari 2014
  3. Anonim. (2007). Lupus – Apa itu Penyakit Lupus??. http://doktersehat.com/lupus-apa-itu-penyakit-lupus/#ixzz1aLaoEY3U. Diakses Januari 2014
  4. Dewi, K.S. (2010). Kesehatan Mental (Mental Health): Penyesuaian dalam Kehidupan Sehari-hari. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
  5. Dewi, K.S. (2012). Kesehatan Mental. Semarang: CV Lestari Mediakreatif
  6. Emmons, R., Cullough, M. (2003). Counting Blessing Versus Burdens: An Experimental Investigation of Gratitude and Subjective Well-Being in Daily Life. Journal of Personality and Socia Psychology, 2, 84, 377-389
  7. Nevid, J.S., Rathus, S.A. & Greene, B. (2005). Psikologi Abnormal terjemahan. Edisi Kelima: Jilid 1. Alih Bahasa: Tim Fakultas Psikologi UI. Jakarta: Erlangga
  8. Nurviana, E.V., Siswati, Kartika S.D. (2009). Penerimaan Diri pada Penderita Epilepsi. Universitas Diponegoro
  9. Pratomo, E., dan Syarief, D. (2011). Miracle of Love: dengan Lupus Menuju Tuhan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
  10. Savitri, T. (2005). Aku & Lupus. Jakarta: Puspa Swara
  11. Subandi. (2009). Psikologi Dzikir: Studi Fenomenologi Pengalaman Transformasi Religius. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  12. Wahyuningsih, A. & Surjaningrum, E.R. (2013). Kesejahteraan Psikologis pada Orang dengan Lupus (Odapus) Wanita Dewasa Usia Awal Berstatus Menikah. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental. 2 (01). 4

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.