skip to main content

INTERAKSI PARASOSIAL

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 22 Oct 2014.

Citation Format:
Abstract
Konten-konten dunia hiburan yang semakin beragam membuat penonton tidak hanya dapat melihat para artis menunjukkan keahliannya, tetapi juga mengenal dan mengetahui kehidupan pribadi para artis tersebut. JKT48 hadir dengan konsep idola yang dapat ditemui yang membuat para penggemarnya memungkinkan untuk berinteraksi secara langsung dengan anggota JKT48. Hal tersebut secara tidak langsung membuat para penggemar JKT48, membentuk kelekatan dengan anggota JKT48 favoritnya. Fenomena ini disebut interaksi parasosial. Interaksi parasosial merupakan suatu interaksi sosial yang terjalin antara individu dengan artis atau tokoh media dan terjadi seperti interaksi sosial secara langsung. Hal ini disebabkan karena otak manusia memproses pengalaman melihat melalui media sama seperti “pengalaman langsung”, individu secara khusus bereaksi terhadap artis yang mereka sukai seperti yang mereka lakukan terhadap orang yang secara nyata ada di depan mereka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara. Subjek penelitian berjumlah tiga orang yang diperoleh menggunakan teknik purposif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi parasosial penggemar JKT48 berada pada tingkatan entertainment social-value, di mana interaksi parasosial dilakukan karena konformitas kelompok, dan intense-personal feeling, di mana interaksi parasosial yang dilakukan telah sampai pada tahap menganggap idola sebagai orang yang dekat dan mengembangkan hubungan parasosial dengan idolanya tersebut. Faktor-faktor yang mendasari terjadinya interaksi parasosial adalah pemenuhan tugas perkembangan, kebutuhan akan hubungan sosial, dan konformitas.
Fulltext View|Download
Keywords: interaksi parasosial, penggemar, JKT48

Article Metrics:

  1. Andayani, T.R. (2009). Efektivitas Komunikasi Interpersonal. Semarang : Universitas Diponegoro
  2. Aoyagi, H. (1999). Islands of Eight Million Smiles : Pop Idol Performance and the Field of Symbolic Production (Desertasi). The University of Columbia
  3. Franzoi, S.L. (2009). Social Psychology, Fifth Edition. New York : McGraw Hill
  4. Gerungan, W.A. (1996). Psikologi Sosial. Bandung : Eresco
  5. Harvey, J.H., & Manusov, V. (2001). Attribution, Communication Behavior, and Close Relationship. Cambridge : Cambridge University Press
  6. Hills, M. (2002). Fan Cultures. New York : Taylor & Francis e-Library
  7. Hoffner, C. A. (2002). Attachment to Media Characters. Dalam Scehement, J.R (Eds.), Encyclopedia of Communication and Information. New York : Macmilian Reference
  8. Maltby, J., Giles, D.C., , Barber, L., & McCutcheon, L.E. (2005). IntensePersonal Celebrity Worship and Bodyimage: Evidence of a Link Among Female Adolescents. Journal of Health Psychology. 10. 17-32
  9. Soekidjo, N. (2003). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
  10. Taylor. M. (2013). The Oxford Handbook of the Development of Imagination. New York : Oxford University Press
  11. Watkins, D. (2005). Horton & Wohl’s Concepts of Parasocial Interaction. Diakses Agustus 2013, dari http://www.aber.ac.uk/media/Student/ddw0102.doc

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.