skip to main content

PENERIMAAN DIRI TERHADAP POLIGAMI PADA ISTRI PERTAMA

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 22 Apr 2014.

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerimaan diri pada istri pertama yang bersedia dipoligami. Penelitian ini juga berusaha mengungkap faktor-faktor yang berpengaruh dalam penerimaan diri istri.

Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Subjek berjumlah dua orang dengan karakteristik: perempuan dewasa madya, berstatus sebagai istri yang pertama kali dinikahi, dan memiliki suami yang berpoligami minimal 5 tahun pernikahan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan menggunakan materi audio, observasi digunakan sebagai pendukung data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan diri istri dipoligami pada subjek didasari oleh pemahaman agamanya. Subjek I sejak awal berusaha untuk menerima dipoligami dan segala konsekuensinya. Subjek II menerima dipoligami dengan didahului fase kemarahan. Namun kedua subjek sama-sama berupaya menerima poligami sebagai ketentuan Allah dan berbaik sangka atas ketentuan tersebut.

Fulltext View|Download
Keywords: Penerimaan Diri, Pemahaman Agama, Poligami

Article Metrics:

  1. Alfiyanti, Arry. (2007). Hubungan antara Religiusitas dan Sikap Istri Jika Suami Berpoligami. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikolgi UGM
  2. Babari, Drs. Yohanes. (2005). Relasi dengan Diri Sendiri. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
  3. Dagun, Save M. (1990). Filsafat Eksistensilalisme. Jakarta: PT Rineka Cipta
  4. Damanik, Caroline. (2010). Makin Banyak yang Minta Izin Poligami ke Pengadilan. (online) http://regional.kompas.com/read/2010/03/17/16412270/Makin.Banyak.yang.Mint a.Izin.Poligami.ke.Pengadilan (diakses 18 Juli 2011)
  5. Dickson, Anne L. (2007). Pandangan Ibu-Ibu ‘Aisyiyah di Malang terhadap Poligami. Skripsi (tidak diterbitkan). Twinning Programe Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMM
  6. Feist, Jess & Feist, Gregory J. (2006). Theories of Personality. New York: McGraw Hill
  7. Goethe Institute. (2011). Muslim Youth Survey 2010. Dipresentasikan pada 14 Juni 2011
  8. Haryadi, Tri. (2009). Pengalaman Suami dan para Istri pada Perkawinan Poligami: Studi Fenomenologis pada Sebuah Keluarga Poligami. Skripsi. Fakultas Psikologi UI
  9. Hasan, Fuad. (2000). Berkenalan Dengan Eksistensialisme. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya
  10. Herdiansyah, Haris. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial.Jakarta: Salemba Humanika
  11. Hendra. (2006). e-book Poligami versi 2.0. Diambil Tanggal 7 Oktober 2010. Diambil dari www.hdn.or.id
  12. Hjelle, L. A & Zeigler, D. J. (1992). Personality Theories: Basic Assumptions, Research And Application. Tokyo: MC Graw Hill
  13. Hurlock, E. B. (2007). Psikologi Anak Jilid 2: Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga
  14. Jaiz, H. A. (2007). Wanita antara Jodoh, Poligami, & Perselingkungan. Jakarta Timur: Pustaka Al Kautsar
  15. Jersild, Arthur T. (1978). The Psychology of Adolescence 3rd Edition. New York: Macmillan Publishing Co., Inc
  16. Khotimah, Ema. (2010). Praktik Pernikahan Poligami pada Istri Ulama: Tinjauan Fenomenologis. Jurnal Prosiding SNaPP 2010 Edisi Sosial. LPPM Universitas Islam Bandung
  17. Kasir, M. (2009). Cemburu Dipoligami, Istri Tua Bakar Istri Muda hingga Sekarat.(online) http://www.lintasberita.com/Nasional/Politik/Cemburu-di-Poligami-Istri-TuaBakar-Istri-Muda-Hingga-Sekarat-KDRT (diakses 9 November 2011)
  18. Moleong, Lexy J. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
  19. Mubarak, Saiful. I. (2007). Poligami Antara Pro & Kontra. Bandung: Penerbit Syaamil
  20. Nasution, S. (1996). Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif. Bandung: Tarsito
  21. Papalia, Diane E., Olds, Sally Wendoks, Feldman, Ruth Duskin. (2009). Human Develeopment: eleventh edition. New York: McGraw Hill
  22. Prihtiyani, Eny. (2008). Wah, Poligami di Bantul Nambah Terus…(online) http://nasional.kompas.com/read/2008/07/11/1852210/Wah.Poligami.di.Bantul.Na mbah.Terus. (diakses 17 Oktober 2011)
  23. Sarwono, Sarlito Wirawan. (2007). 2007, Tahun Kebangkitan Poligami di Indonesia (online) http://indonesiapoligamiwatch.wordpress.com/2007-tahun-kebangkitan-poligamiindonesia/ (diakses 10 November 2011)
  24. Satria, Faqih. (2011). Sejarah Poligami (online) http://satriafq.wordpress.com/2011/01/24/sejarah-poligami/ (diakses 29 Oktober 2011)
  25. Soewondo, S. (2001). Keberadaan pihak ketiga, poligami dan permasalahan perkawinan (Keluarga) ditinjau dari aspek psikologi. Dalam (Munandar,S. C. U. (Ed.), Bunga Rampai Psikologi Perkembangan Keperibadian dari Bayi Sampai Lanjut Usia. (154-183). Jakarta: UI Press
  26. Sriningsih, Wiwik. (2009). Poligami menurut Masyarakat Awam , Priyayi, dan Ulama Ditinjau dari Segi Hukum Islamdan Hukum Positif Indonesia. Skripsi (tidak diterbitkan). Twinninng Programe Fakultas Hukum dan Fakultas Agama Islam UMS
  27. Supratiknya, A. (2003). Tinjauan Psikologis: Komunikasi Antarpribadi. Yogyakarta: Kanisius
  28. Synder, C. R. & Lopez, Shane J. (2007). Positive Psychology: The Scientific and Practical Explorations of Human Stregths. London: Sage Publication
  29. Takariawan, C, Sunono, A, Ahmadi, W, dan Laila, I. N. (2003). Keakhwatan II, Bersama Tarbiyah Mempersiapkan Akhwat Menjadi Da’iyah. Solo: Era Intermedia
  30. Widiyanto, Doni. (2009). Gambaran Cinta pada Seorang Istri yang Suaminya Berpoligami. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma
  31. Anonim. (2009). Poligami: Hilangnya Hidup Tenang. (online) http://perempuan.kompas.com/read/xml/2009/11/01/13171368/poligami.hilangny a.hidup.tenang (diakses 15 Juli 2011)

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.