skip to main content

BEBAS KEKERASAN, HIDUP MENGIKATKU MENJADI HARMONIS: STUDI INTERPRETATIVE PHENOMENOLOGICAL ANALYSIS PENGALAMAN PADA REMAJA YANG PERNAH MENGALAMI KEKERASAN DALAM KELUARGA

Fakultas Psikologi dan Kesehatan, Universitas Negeri Padang, Indonesia

Received: 14 Jun 2023; Published: 20 Jul 2023.
Open Access Copyright 2023 Jurnal EMPATI
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman pada remaja yang pernah mengalami kekerasan. Metodologi dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif fenomenologis yang mengambil fokus fenomena pada remaja yang mengalami kekerasan dalam keluarga. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3 remaja perempuan dengan rentang usia 15 hingga 20 tahun. Purposive Random Sampling merupakan teknik yang dipilih untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini, dengan kriteria-kriteria subjek yang telah ditentukan oleh peneliti. Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) dipilih peneliti sebagai teknik analisa data karena data diambil melalui catatan lapangan (field note) dan hasil wawancara dengan partisipan berdasarkan persepsi partisipan dalam memaknai pengalaman atau peristiwa dalam hidupnya. Wawancara yang dipilih peneliti dalam pengumpulan adalah wawancara semi terstruktur. Hasil analisis data menunjukkan lima tema berkaitan dengan pengalaman kekerasan pada ketiga subjek. Tema terkait dengan kekerasan dan dampaknya, cara bertahan, pemulihan, relasi sosial dan pandangan diri. Kekerasan yang didapatkan berupa fisik, verbal serta campuran antara verbal dan fisik. Hal tersebut memberikan dampak yang signifikan kepada ketiga subjek berupa perasaan cemas, takut saat menjalin hubungan dengan laki-laki, hilangnya kepercayaan, serta terganggunya relasi sosial. Terdapat satu tema yang hanya muncul pada satu subjek terkait cara pemulihan dengan menyakiti diri sendiri disebabkan mendapatkan kekerasan verbal berupa kata-kata dari nenek dan tantenya sehingga memicu tindakan self harm.



Fulltext View|Download
Keywords: Keluarga; Pengalaman Kekerasan; Remaja

Article Metrics:

  1. Abdullah, Irawan, (2010), Berpihak Pada Manusia : Paradigma Nasional, Pembangunan Indonesia Baru, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
  2. Alo, S. A. (2018). Addressing gender-based violence in Northern Ghana: the role of communication. University of Reading
  3. Anantasari. (2006). Menyikapi Perilaku Agresif Anak. Yogyakarta:Kanisius
  4. Bischof, G. P., Stith, S. M., & Whitney, M. L. (1995). Family environments of adolescent sex offenders and other juvenile d]elinquents. Adolescence, 30(117), 157-170
  5. Clara Stern, William Stern. (1999). Recollection, Testimony, and Lying in Early Childhood (Errinnerung, aussage, und Leug in der Ersten Kindheit). American Psychological Association
  6. Calkins, M. W. (1915). The Self in Scentific Psychology American Journal of Psychology, 26, 495-524
  7. Dweck, Carol S. (2006). Mindset: The New Psychology of Success. New York: Random House, Inc
  8. Kay, W. (2017). Moral development: A psychological study of moral growth from childhood to adolescence. Routledge
  9. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (2021). Catatan Pelanggaran Hak Anak Tahun 2021 dan Proyeksi Pengawasan Penyelenggaraan Perlindungan Anak Tahun 2022. Dari : https://www.kpai.go.id/publikasi/catatan-pelanggaran-hak-anak-tahun-2021-dan-proyeksi-pengawasan-penyelenggaraan-perlindungan-anak-tahun-2022
  10. Mahmud, B. (2020). Kekerasan verbal pada anak. AN-NISA: Jurnal Studi Gender Dan Anak, 12(2), 689–694
  11. Nafisah, M., Alif, T. A., Syachfitri, L., & Rahman, S. (2021). Dampak Dari Verbal Abuse Terhadap Keadaan Psikologis Seseorang. Jurnal Psikologi Wijaya Putra, 2(1), 29-40
  12. Organization, W. H. (2020). Global status report on preventing violence against children 2020
  13. Oshio, A., Kaneko, H., Nagamine, S., & Nakaya, M. (2003). Construct validity of the adolescent resilience scale. Psychological reports, 93(3_suppl), 1217-1222
  14. Pereda, N., & Díaz-Faes, D. A. (2020). Family violence against children in the wake of COVID-19 pandemic: a review of current perspectives and risk factors. Child and adolescent psychiatry and mental health, 14(1), 40. https://doi.org/10.1186/s13034-020-00347-1
  15. Permata, R. (2015). Gambaran Tindakan Kekerasan Pada Anak Usia Sekolah Di SD Negeri 07 Ikur Koto Kec. Koto Tangah Padang Tahun 2015. Karya Tulis Ilmiah. Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang
  16. Pikunas, Justin.1976. Human Development An Emergent Science. Tokyo: McGraw Hill Kogakusha Ltd
  17. Putra, S. A. (2015). Analisis Isi Kekerasan Verbal pada tayangan PESBUKERS di ANTV. EJournal Ilmu Komunikasi, 3, 284
  18. Rosmawati. (2018). Psikologi Perkembangan Remaja. Riau: Universitas Riau
  19. Rostiana, I. (2014). Hubungan pola asuh orang tua dengan motivasi anak untuk bersekolah di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia)
  20. Santrock, John W. (2007). Perkembangan Anak (Edisi 11 Terjemahan). Jakarta: Erlangga
  21. Saputro, K. Z. (2018). Memahami ciri dan tugas perkembangan masa remaja. Aplikasi: Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama, 17(1), 25-32. https://doi.org/10.14421/aplikasia.v17i1.1362
  22. Sobur, Alex. (2009). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
  23. Sugiyono. (2015). Metode Penelitian, Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Cetakan kedua puluh dua. Bandung : Alfabeta
  24. Suharto, E. (1997), Pembangunan, Kebijakan Sosial, dan Pekerjaan Sosial. Bandung : Lembaga Studi Pembangunan SEkolah Tinggi Kesejahteraan Sosial
  25. Suteja, J., & Ulum, B. (2019). Dampak Kekerasan Orang Tua Terhadap Kondisi Psikologis Anak Dalam Keluarga. Equalita: Jurnal Studi Gender Dan Anak, 1(2), 169-185. http://dx.doi.org/10.24235/equalita.v1i2.5548

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.