skip to main content

PENGALAMAN REMAJA LAKI-LAKI SEBAGAI PENARI REOG: SEBUAH INTERPRETATIVE PHENOMENOLOGICAL ANALYSIS

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 6 May 2023; Published: 21 Jun 2023.
Open Access Copyright 2023 Jurnal EMPATI
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract
Masa remaja merupakan masa bagi individu untuk berusaha melakukan eksplorasi terhadap hal-hal baru yang ada di sekitar individu. Berbagai tren yang berasal dari luar, turut memengaruhi minat remaja untuk memiliki kemauan mengembangkan kebudayaan bangsa, termasuk di dalamnya kesenian reog. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami pengalaman remaja laki-laki sebagai penari reog. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif fenomenologis. Partisipan dalam penelitian ini adalah tiga orang remaja laki-laki berusia 13-18 tahun dan aktif sebagai penari reog yang dipilih secara purposif. Pengambilan data dalam penelitian menggunakan metode in-depth interview semi terstruktur dan menggunakan teknik analisis data Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua tema induk, yaitu (1) intensi penari reog yang didalamnya terdapat keinginan menjadi penari, social support, proses menjadi penari, entertaining possession, konflik penari reog, serta manajemen konflik penari; dan (2) pemaknaan pengalaman yang terdiri dari manfaat menjadi penari reog, kepedulian terhadap budaya, serta risiko menjadi penari reog. Hasil penelitian berperan dalam meluruskan stereotipe terhadap penari reog yang ada di masyarakat. Penelitian yang dilaksanakan diharapkan juga dapat berkontribusi dalam memupuk kepedulian terhadap kebudayaan pada masyarakat, khususnya di kalangan remaja.
Fulltext View|Download
Keywords: remaja; penari reog; interpretative phenomenological analysis

Article Metrics:

  1. Alfaruqy, M. Z. (2018). Keluarga, sebuah perspektif psikologi. Dalam E. S. Indrawati & M. Z. Alfaruqy, Pemberdayaan keluarga dalam perspektif psikologi (pp. 3 – 18). Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
  2. Alfaruqy, M. Z. , Dewi, A. C., & Emeralda, V. T. (2022). Konstruksi sosialisasi nilai: Perspektif remaja dan orangtuanya. Psychocentrum Review, 4(1), 55-55. https://doi.org/10.26539/pcr.41816
  3. Alwisol. (2009). Psikologi kepribadian. UMM Press
  4. Aulady, F., & Harianto, S. (2022). Pertukaran sosial dalam hubungan pertemanan remaja Desa Winong melalui media sosial. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial, 8(2), 220-228. https://doi.org/10.23887/jiis.v8i2.54926
  5. Booth, J. N., Ness, A. R., Joinson, C., Tomporowski, P. D., Boyle, J. M. E., Leary, S. D., & Reilly, J. J. (2023)
  6. Associations between physical activity and mental health and behaviour in early adolescence. Mental Health and Physical Activity, 24, 1-10. https://doi.org/10.1016/j.mhpa.2022.100497
  7. Dewi, D. A., & Listiana, Y. R. (2021). Pengaruh globalisasi terhadap rasa cinta tanah air pelajar di Banyumas. IJOIS: Indonesian Journal of Islamic Studies, 2(1), 25-34. https://doi.org/10.59525/ijois.v2i1.19
  8. Dwijayanthi, I. A. M. G., & Tobing, D. H. (2018). Faktor-faktor yang memengaruhi motivasi partisipasi remaja putri pada tradisi omed-omedan di Banjar Kaja, Kelurahan Sesetan, Denpasar. Jurnal Psikologi Udayana, 5(1), 173-188. https://doi.org/10.24843/JPU.2018.v05.i01.p16
  9. Emilia, A., Chusna, M., Nurhafiza, & Sabila, H. (2019). Fenomena dan kontroversi hak cipta kasus pencurian kesenian reog Ponorogo. Jurnal Studi Budaya Nusantara, 3(2), 90-95. http://dx.doi.org/10.21776/ub.sbn.2019.003.02.01
  10. Farida, W., & Mulyana, E. (2019). Penyajian tari cikeruhan sebagai sumber garap penyajian tari. Jurnal Seni Makalangan, 6(1), 56-62
  11. Fransiska, M., & Firdaus, P. A. (2019). Faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok pada remaja putra SMA X Kecamatan Payakumbuh. Jurnal Kesehatan, 10(1), 11-16. https://doi.org/10.35730/jk.v10i1.367
  12. Habibi, F. U. (2020). Dampak teknologi komunikasi terhadap moralitas remaja Islam [Skripsi, Universitas Islan Negeri Raden Intan Lampung]. UIN Raden Intan Lampung Repository. http://repository.radenintan.ac.id/14645/
  13. Hale, M. E., & Zeman, J. L. (2023). Parent and friend emotion socialization in adolescence: The path to internalizing symptoms. Journal of Applied Developmental Psychology, 85, 1-12. https://doi.org/10.1016/j.appdev.2023.101513
  14. Hensums, M., Brummelman, E., Larsen, H., Bos, W. V. D., & Overbeek, G. (2023). Social goals and gains of adolescent bullying and aggression: A meta-analysis. Developmental Review, 68, 1-18. https://doi.org/10.1016/j.dr.2023.101073
  15. Hurlock, E. B. (2012). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Erlangga
  16. Indrawati, E. S., & Fatmasari, A. E. (2020). Buku ajar psikologi sosial lanjut: Teori dan aplikasi. Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
  17. Irkani, S. (2019). Fenomena kesurupan dalam persepsi psikolog dan peruqyah. Jurnal Studia Insania, 6(2), 108-120. http://dx.doi.org/10.18592/jsi.v6i2.2208
  18. La Kahija, Y. F. (2017). Penelitian fenomenologis: Jalan memahami pengalaman hidup. PT Kanisius
  19. Lan, X. (2023). Does peer acceptance promote active academic engagement in early adolescence? A robust investigation based on three independent studies. Personality and Individual Differences, 203, 1-11. https://doi.org/10.1016/j.paid.2022.112012
  20. Larasati, K., & Marheni, A. (2019). Hubungan antara komunikasi interpersonal orangtua-remaja dengan keterampilan sosial remaja. Jurnal Psikologi Udayana, 6(1), 88-95. https://doi.org/10.24843/JPU.2019.v06.i01.p09
  21. Monks, A. K. (2006). Psikologi perkembangan: Pengantar dalam berbagai bagiannya. UGM Press
  22. Nadya, F., Malihah, E., & Wilodati. (2020). Kemampuan resolusi konflik interpersonal dan urgensinya pada siswa. Sosietas Jurnal Pendidikan Sosiologi, 10(1), 775-790. https://doi.org/10.17509/sosietas.v10i1.26007
  23. Nugroho, D. P. (2020). Kesenian reog Ponorogo oleh sanggar cipto budoyo di Perbaungan : Analisis pertunjukan dan struktur musik [Tesis, Universitas Sumatera Utara]. Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara. https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/38697
  24. Papalia, D. E., & Feldman, R. D. (2014). Menyelami perkembangan manusia (12th ed.). Salemba Humanika
  25. Permada, D. N. R., Ariyanti, E., & Suhartono, A. (2023). Edukasi dini terhadap manajemen waktu pada remaja di Desa Ciseeng, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor. Praxis: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 20-23
  26. Pertiwi, N. D., & Sudrajat, A. (2022). Nilai karakter budaya seni Reog Ponorogo pada kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. IDEAS: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya, 8(1), 191-196. https://doi.org/10.32884/ideas.v8i1.515
  27. Pohan, Z. A., Siregar, M. F. Z., & Sembiring, N. S. K. B. (2022). Strategi masyarakat menghadapi perilaku buruk remaja. Khazanah: Journal of Islamic Studies, 1(1), 1-15
  28. Pratiwi, R. H., & Retnowati, E. (2019). Pengaruh regulasi diri terhadap aspirasi karier pada remaja. Jurnal Ecopsy, 6(2), 64-69. http://dx.doi.org/10.20527/ecopsy.v6i2
  29. Putri, S. P. (2022). Reog and its possession in preserving cultural identity in Central Java, Indonesia. The Proceedings of English Language Teaching, Literature, and Translation (ELTLT), 11(1), 67–76
  30. Putri, V. K. M. (2022, November 28). 38 provinsi di Indonesia beserta ibu kotanya. Kompas. Dilansir dari https://www.kompas.com/skola/read/2022/11/28/110000369/38-provinsi-di-indonesia-beserta-ibu-kotanya
  31. Rahmanto, S., Utami, K. P., & Madani, A, I. (2021). Gambaran risiko musculoskeletal pain pada penari dhadhak merak Reog Ponorogo di Ponorogo. Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi, 5(2), 165-173. https://doi.org/https://doi.org/10.33660/jfrwhs.v5i2.134
  32. Sabekti, R., Yusuf, A., & Pradanie, R. (2019). Aktualisasi diri dan kecenderungan narsisme pada remaja akhir pengguna media sosial. Psychiatry Nursing Journal (Jurnal Keperawatan Jiwa), 1(1), 7-13
  33. Sakanthi, A. L., & Lestari, W. (2019). Nilai mistis pada bentuk pertunjukan kesenian Kuda Lumping Satrio Wibowo di Desa Sanggrahan Kabupaten Temanggung. Jurnal Seni Tari, 8(2), 141-149
  34. Santrock, J. W. (2014). Psikologi Pendidikan (5th ed.). Salemba Humanika
  35. Santrock, J. W. (2019). Life-span development (17th ed.). McGraw-Hill Education
  36. Sunarti, L., & Fadeli, T. R. (2021). Preserving Javanese identity and cultural heritage in Malaysia. Cogent Arts & Humanities, 8, 1-12. https://doi.org/10.1080/23311983.2021.1956068
  37. Tao, D., Gao, Y., Cole, A., Baker, J. S., Gu, Y., Supriya, R., Tong, T. K., Hu, Q., & Awan-Scully, R. (2022). The physiological and psychological benefits of dance and its effects on children and adolescent: A systematic review. Frontiers in Physiology, 13, 1-13. https://doi.org/10.3389/fphys.2022.925958
  38. Tianingrum, N. A., & Nurjannah, U. (2019). Pengaruh teman sebaya terhadap perilaku kenakalan remaja sekolah di Samarinda. Jurnal Dunia Kesmas, 8(4), 275-282. https://doi.org/10.33024/jdk.v8i4.2270
  39. Wardani, S., & Sudrajat, A. (2021). Motif sosial perempuan Desa Plunturan dalam mengikuti grup Reyog Putri Onggopati. Paradigma, 1-22
  40. You, S., Lee, J., & Lee, Y. (2022) Relationship between gratitude, social support, and prosocial and problem behaviors. Current Psychology, 41, 2646-2653. https://doi.org/10.1007/s12144-020-00775-4
  41. Yurisma, D. Y., Bahruddin, M. (2020). Pemaknaan simbol reog Ponorogo dalam tradisi Jawa: Sebuah kajian kritis. Bricolage: Jurnal Magister Ilmu Komunikasi, 6(1), 101-116. http://dx.doi.org/10.30813/bricolage.v6i01.2070

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.