slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN STRES PENGASUHAN PADA IBU DENGAN ANAK DISABILITAS INTELEKTUAL DI KABUPATEN BLORA | Putri | Jurnal EMPATI skip to main content

HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN STRES PENGASUHAN PADA IBU DENGAN ANAK DISABILITAS INTELEKTUAL DI KABUPATEN BLORA

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 16 Jun 2023; Published: 21 Jun 2023.
Open Access Copyright 2023 Jurnal EMPATI
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

Stres pengasuhan merupakan suatu ketegangan dan kecemasan akibat ketidakmampuan orangtua dalam mengasuh anak, sehingga akan mempengaruhi proses pengasuhan. Kemampuan mengelola emosi negatif ketika mengalami stres pengasuhan dapat membantu proses pengasuhan anak berjalan dengan baik. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi emosi dengan stres pengasuhan pada ibu dengan anak disabilitas intelektual di Kabupaten Blora. Sampel pada penelitian sebanyak 49 orangtua yang memiliki anak disabilitas intelektual. Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dua skala Likert, yaitu skala regulasi emosi (16 aitem; α=0,838 ) dan skala stres pengasuhan (14 aitem; α=0,872). Hasil analisis data regresi linier sederhana menunjukkan bahwa adanya hubungan negatif antara variabel regulasi emosi dengan stres pengasuhan orangtua anak disabilitas intelektual di Kabupaten Blora (rxy = -0,438; p=0,002). Semakin tinggi nilai regulasi emosi, maka akan semakin rendah stres pengasuhan dan sebaliknya, semakin rendah nilai regulasi emosi, maka nilai stres pengasuhan akan semakin rendah.

Fulltext View|Download
Keywords: Regulasi Emosi; Stres Pengasuhan; Ibu dengan Anak Disabilitas intelektual

Article Metrics:

  1. Chairini, N. (2013). Faktor-faktor yang berhubungan dengan stres pengasuhan pada ibu dengan anak usia prasekolah di posyandu kemiri muka [Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah]. Repository UIN JKT. https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/24103
  2. Devina, G. & Penny, H. (2016). Gambaran proses penerimaan diri ibu yang memiliki anak disleksia. Indonesia Journal of Disability Studies, 3(1), 44–52. https://doi.org/10.21776/ub.ijds.2016.03.01.05
  3. Dewi, D. O. & Jannah, M. (2019). Perbedaan strategi regulasi emosi antara atlet cabang olahraga permainan akurasi, dan beladiri. Character, 6(2), 1–6
  4. Ikasari, A., & Kristiana, I. F. (2018). Hubungan antara regulasi emosi dengan stres pengasuhan ibu yang memiliki anak cerebral palsy. Jurnal Empati, 6(4), 323–328. https://doi.org/10.14710/empati.2017.20101
  5. Kang, S. K., Choi, H. J., & Chung, M. R. (2022). Coparenting and parenting stress of middle-class mothers during the first year: Bidirectional and unidirectional effects. Journal of Family Studies, 28(2), 551–568. https://doi.org/10.1080/13229400.2020.1744472
  6. Lake, K. F. (2012). The relationship among maternal parenting stress, coping, and depressive symptoms across time [Disertasi, The University of Wisconsin-Milwaukee]. Dc Uwm. https://dc.uwm.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1064&context=etd
  7. Marliani, R., Nasrudin, E., Rahmawati, R., & Ramdani, Z. (2020). Regulasi emosi, stres, dan kesejahteraan psikologis: Studi pada ibu work from home dalam menghadapi pandemi COVID-19 [Karya Tulis, UIN Sunan Gunung Jati]. Digital Library UIN Sunan Gunung Jati. http://digilib.uinsgd.ac.id/30722/
  8. Neece, C. L., Green, S. A., & Baker, B. L. (2012). Parenting stress and child behavior problems: a transactional relationship across time. American Journal on Intellectual and Developmental Disabilities, 117(1), 48–66. https://doi.org/10.1352/1944-7558-117.1.48
  9. Ramadhany, S. D., Larasati, T. A., & Soleha, T. U. (2017). Faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat stres pengasuhan pada ibu yang memiliki anak tunagrahita di SLB Dharma Bhakti Dharma Pertiwi. Jurnal Kesehatan dan Agromedicine, 4(2), 287-292
  10. Setyowati, R. (2010). Keefektifan pelatihan keterampilan regulasi emosi terhadap penurunan tingkat stres pada ibu yang memiliki anak attention deficit and hyperactive disorder [Skripsi, Universitas Sebelas Maret]. Digilib UNS. https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/17483/Keefektifan-Pelatihan-Ketrampilan-Regulasi-Emosi-terhadap-Penurunan-Tingkat-Stres-Pada-Ibu-yang-Memiliki-Anak-Attention-Deficit-And-Hyperactive-Disorder
  11. Skreden, M., Skari, H., Malt, U., Pripp, A., Bjork, M., Faugli, A., & Emblen, R. (2012). Parenting stress and emotional wellbeing in mothers and fathers of preschool children. Scandinavian Journal of Public Health, 40(7), 596-604. https://doi.org/10.1177/1403494812460347
  12. Theule, J., Wiener, J., Tannock, R. & Jenkins, J.M. (2012). Parenting stress in families of children with ADHD: a meta-analysis. Journal of Emotional and Behavioral Disorder, 21 (1), 3-17. https://doi.org/10.1177/1063426610387433
  13. Tugade, M. M., & Fredrickson, B. I. (2011). Resilient individuals use positive emotions to bounce back from negative emotional experience. Journal of Personality and Social Psychology 86(2), 320-333. https://doi.org/10.1037/0022-3514.86.2.320
  14. Yunus, K. R. M., & Dahlan, N. A. (2013). Child-rearing practices and socio-economic status: possible implications for children’s educational outcomes. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 90(InCULT 2012), 251–259. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2013.07.089

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.