slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
DINAMIKA RESILIENSI PADA ORANG DENGAN LUPUS (ODAPUS) | Adiputra | Jurnal EMPATI skip to main content

DINAMIKA RESILIENSI PADA ORANG DENGAN LUPUS (ODAPUS)

Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Satya Wacana, Indonesia

Received: 13 Apr 2018; Published: 21 Jun 2023.
Open Access Copyright 2023 Empati
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

Lupus is a chronic autoimmune disease in which an abnormal immune system can cause inflammation on several organ or body systems. The risk of mortality rate caused by Lupus is high and late diagnosis is also prevalent which impact the psychological aspect of individual affected with Lupus (so-called Odapus). Therefore, resiliency is needed; that is individual ability to survive and keep optimistic attitude towards recovery. This study aims to describe the resilience dynamics of the affected individuals with Lupus. This is a qualitative study that involved 3 Odapus as participants. There are 1 male and 2 females that have diagnosed Lupus since their age was 15-17 years. The results indicated that partcipants have been developed the resilience skills for their good to copes and deals with various problems which resilience is not just something that adhered in someone, but it is a result of learning process.

Fulltext View|Download
Keywords: Lupus; Resiliency; Social Support; Gender

Article Metrics:

  1. Cal, S. F., & Santiago M. B. (2013). Resilience in systemic lupus erythematosus. Psychology, Health & Medicine, 18(5), 558–563. https://doi.org/10.1080/13548506.2013.764457
  2. Cyprina, E. D. T. & Cahyanti, I. Y. (2013). Proactive coping pada orang dengan lupus (odapus) remaja. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 2(2), 88-95
  3. Dewi, E. S. (2016). Efektivitas terapi kompres dingin dalam menurunkan stres orang dengan lupus (odapus) dewasa muda di Perhimpunan Masyarakat Peduli Lupus Parahita Malang. Majalah Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, 3(2), 65-75. https://doi.org/10.21776/ub.majalahkesehatan.003.02.3
  4. Fadila, U. & Laksmiwati, H. (2014). Perbedaan resiliensi pada penderita Diabetes Mellitus Tipe II berdasarkan jenis kelamin. Character: Jurnal Penelitian Psikologi, 3(2), 1-6
  5. Febrianti. (2014). Hubungan antara resiliensi dengan stres pada pasien penyakit kronis di Rumah Sakit Advent Bandung [Skripsi tidak dipublikasikan]. Universitas Advent Indonesia
  6. Fransisca. (2009). Gambaran psychological well-being pada pria gay dewasa muda dalam kaitannya dengan coming-out yang dijalaninya [Skripsi, Universitas Indonesia]. Universitas Indonesia Library. https://lib.ui.ac.id/detail.jsp?id=125405
  7. IDN Times (2015, Oktober 24). Lupus: penyakit sistemik yang patut mendapat perhatian lebih. IDN Times. https://news.idntimes.com/indonesia/erny/lupus-penyakit-sistematik-yang-patut-mendapat-perhatian-lebih
  8. Laeli, S.A. & Karyano (2016). Pengalaman sakit pada penderita lupus: Interpretative phenomenological analysis. Jurnal Empati, 5(3), 566-571. https://doi.org/10.14710/empati.2016.15409
  9. Nurmalasari, Y., & Putri, D.E. (2015). Dukungan sosial dan harga diri pada remaja penderita lupus. Jurnal Psikologi, 8(1), 46-51
  10. Nur’aini, N. (2015). Gambaran resilience pada wanita penyandang lupus SLE di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Prosiding Psikologi Seminar Penelitian Sivitas Akademika 2015 (pp. 69-71). Bandung, Indonesia
  11. Pane, J.P. (2014). Hubungan antara koping dengan resiliensi pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan [Tesis, Universitas Sumatra Utara]. Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara. https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/38646
  12. Poerwandari, E. K. (2001). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia.. Lembaga Pengembanagn Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
  13. Prasetyo, A.R., & Kustanti, E.R. (2014). Bertahan dengan lupus: gambaran resiliensi pada odapus. Jurnal Psikologi Undip, 13(2), 139-148. https://doi.org/10.14710/jpu.13.2.139-148
  14. Purnomo, N. A. S. (2014). Resiliensi pada pasien stroke ringan ditinjau dari jenis kelamin. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 2(2), 241-262. https://doi.org/10.22219/jipt.v2i2.2000
  15. Reivich, K. & Shatte, A. (2002). The resilience factor. Seven keys to finding your inner strength and overcoming life’s hurdles. Broadway Books
  16. Rinaldi. (2010). Resiliensi pada masyarakat kota Padang ditinjau dari jenis kelamin. Jurnal Psikologi, 3(2), 99-105
  17. Rutter, M. (1999). Resilience concepts and findings: implications for family therapy. Journal Of Family Therapy, 21(2), 119-144. https://doi.org/10.1111/1467-6427.00108
  18. Schoon, I. (2006). Risk and resilience: Adaptations in changing times. Cambridge University Press. https://doi.org/10.1017/CBO9780511490132
  19. Utami., (2013). Hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan penerimaan diri individu yang mengalami asma. Jurnal Psikologi Udayana, 1(1), 12-21. https://10.24843/JPU.2013.v01.i01.p02
  20. Wahyuningsih, A., & Surjaningrum, E. R. (2013). Kesejahteraan psikologis pada orang dengan lupus (odapus) wanita usia dewasa awal berstatus menikah. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 2(1), 1-8

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.