skip to main content

STUDI FENOMENOLOGI : PROSES MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI PADA PENYANDANG TUNADAKSA DEWASA AWAL AKIBAT KECELAKAAN

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 7 Dec 2020; Published: 21 Jun 2023.
Open Access Copyright 2023 Jurnal Empati
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan makna dan gambaran mengenai dinamika psikologis seorang tuna daksa dewasa awal akibat kecelakaan dalam membangun kepercayaan diri. Subjek dalam penelitian berjumlah tiga orang yang mengalami ketunadaksaan akibat kecelakaan dan memiliki status belum menikah. Teknik yang digunakan dalam pencarian subjek adalah purposive sampling dimana sampel dipilih berdasarkan karakteristik penelitian (Patton, 2009). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian yaitu Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) yang berfokus pada pengalaman subjek melalui kehidupan pribadi dengan menggunakan wawancara semi terstruktur sebagai metode pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam membangun kepercayaan diri ketiga subjek melalui proses dan tahapan yang berbeda-beda sehingga akan berpengaruh terhadap kualitas hidup setiap individu. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor internal (seperti, inferior, kurang percaya diri, tidak berdaya, dan lainnya) serta faktor eksternal (seperti dukungan keluarga, stigma dan diskriminasi lingkungan, dan lainnya).

 

 

Fulltext View|Download
Keywords: Tuna Daksa Akibat Kecelakaan; Kepercayaan Diri; Dewasa Awal

Article Metrics:

  1. Adelina, F., Akhmad, S. K., & Hadi, C. (2018). Bagaimana agar penyandang tuna daksa mampu menjadi pribadi yang bahagia. Jurnal Sains Psikologi, 7(2), 119-125. http://dx.doi.org/10.17977/um023v7i22018p119
  2. Afiatin, T. A. (2018). Psikologi perkawinan dan kaluarga: Penguatan keluarga di era digital berbasis kearifan lokal. Kanisius
  3. Alfaruqy, M. Z. (2019). Bismillah, saya menikah: Studi kasus pembentukan keluarga pada pasangan mahasiswa. Al-qalb: Jurnal Psikologi Islam, 10(2), 103-112. https://doi.org/10.15548/alqalb.v10i2.954
  4. Billington, D. R., Landon, J., Krageloh, C. U., Shepherd, D. (2010). The New Zealand World Health Organization Quality of Life (WHOQOL) Group. Journal of the New Zealand Medical Association, 123(1315), 65-70
  5. BPS. (2012). Jumlah kecelakaan di Indonesia empat tahun terakhir. BPS
  6. Damayanti, S. & Rostiana. (2003). Dinamika emosi penyandang tuna daksa pasca kecelakaan. Jurnal Ilmiah Psikologi Arkhe, 1(1), 15 - 28
  7. Hakim, T. (2004). Mengatasi rasa tidak percaya diri. Puspa Swara
  8. Herisman, F. & Handayani, P. (2019). Gambaran penyesuaian diri penyandang tuna daksa di tempat keja: Studi pada peserta pelatihan di BBRVBD Cibinong. Jurnal Perkotaan, 11(1), 58-73
  9. Hurlock, E. B. (2006). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan (5th ed.). Erlangga
  10. Machdan, D. M., & Hartini, N. (2012). Hubungan antara penerimaan diri dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada tuna daksa di UPT Rahabilitasi Sosial Cacat Tubuh Pasuruan. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 1(2), 79-85
  11. Nafi, A. I, Agustin, R W., & Agustina, L. S. S. (2020). Proses pencapaian kebermaknaan hidup penyandang tuna daksa karena kecelakaan. Jurnal Psikologi Unsyiah, 3(1), 100-126. https://doi.org/10.24815/s-jpu.v3i1.15737
  12. Nandang, M., Silalahi, R. A. C., Nurwati, N. (2018). Dukungan instrumental keluarga bagi anak dengan disabilitas tuna daksa. Prosiding Penelitian & Pengabdian Masyarakat, 5(1), 294-302. https://doi.org/10.24198/jppm.v5i3.19786
  13. Pierce, L. (2012, December 10). Anger, depression, and disability: Adapting to a new reality. GoodTherapy. https://www.goodtherapy.org/blog/anger-depression-disability-adaptation1210125
  14. Pratiwi, I., & Hartosujono (2014). Resiliensi pada penyandang tuna daksa non bawaan. Jurnal Spirits, 5(1), 48-54. https://doi.org/10.30738/spirits.v5i1.1057
  15. Santrock, J.W. (2013). Life span development. McGraw Hill
  16. Sayyidah, A., N. (2014). Dinamika penyesuaian diri penyandang disabilitas di tempat magang kerja: Studi deskriptif di Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas (BRTPD) Yogyakarta. Inklusi, 2(1), 63-86. https://doi.org/10.14421/ijds.020104
  17. Senra, H., Oliveira, R.A., Leaf, I. &Vieira, C. (2011). Beyond the body image: a qualitative study on how adults experience lower limb amputation. Clinical Rehabilitation. 26(2)180–191. https://doi.org/10.1177/0269215511410731
  18. Smith, J. A. (2009). Psikologi kualitatif. Pustaka Pelajar
  19. Tentama, F. (2014). Hubungan positive thinking dengan self acceptance pada difabel (bawaan lahir) di SLB Negeri 3 Yogyakarta. Jurnal Psikologi Positif Integratif, 2(2), 1-7. https://doi.org/10.14421/jpsi.2014.%25x

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.