Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{EMPATI27699, author = {Nadya Rachmatunisa and Amalia Rahmandani}, title = {APAKAH AKU MASIH MEMILIKI HARAPAN? STUDI KUALITATIF FENOMENOLOGI PENGALAMAN IBU KORBAN KDRT HINGGA MEMUTUSKAN BERCERAI}, journal = {Jurnal EMPATI}, volume = {13}, number = {1}, year = {2023}, keywords = {bercerai; ibu; kekerasan dalam rumah tangga; pengasuhan; perselingkuhan}, abstract = { Setiap orang mendambakan pernikahan yang harmonis. Namun, terdapat pernikahan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sehingga menimbulkan dilema bagi ibu antara memilih untuk mempertahankan rumah tangganya atau bercerai. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengalaman ibu korban KDRT hingga memutuskan bercerai. Subjek penelitian berjumlah 3 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria seorang ibu yang memiliki anak, telah bercerai setidaknya minimal 2 tahun mengalami KDRT khususnya jenis KDRT psikis karena perselingkuhan, dan bersedia menjadi partisipan penelitian. Metode dalam penelitian ini ialah metode kualitatif dengan pendekatan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) melalui wawancara semi terstruktur. Hasil penelitian diperoleh tiga tema induk, yakni (1) tema terkait dinamika ketika mengalami KDRT meliputi tema superordinat dampak akibat KDRT dan jenis KDRT yang dialami; (2) pengambilan keputusan bercerai meliputi tema superordinat , pertimbangan pengambilan keputusan cerai, upaya mempertahankan rumah tangga, persiapan menghadapi perceraian; dan (3) pengasuhan anak meliputi tema superordinat upaya memahami anak, strategi pengasuhan anak, dan makna anak bagi ibu. Berdasarkan tema-tema tersebut dapat diambil kesimpulan fenomena pengambilan keputusan cerai cenderung menyebabkan beban psikologis bagi ibu dan anak. Tetapi ternyata peristiwa itu tidak selamanya negatif apabila merupakan satu-satunya pilihan bagi keluarga yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga yang berkepanjangan. Pengambilan keputusan cerai tidak terlepas dari faktor-faktor yang memengaruhinya yaitu adanya penderitaan selama mengalami KDRT, adanya dukungan sosial dan mempertimbangkan kondisi psikologis anak. }, issn = {2829-1859}, pages = {63--69} doi = {10.14710/empati.2024.27699}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati/article/view/27699} }
Refworks Citation Data :
Setiap orang mendambakan pernikahan yang harmonis. Namun, terdapat pernikahan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sehingga menimbulkan dilema bagi ibu antara memilih untuk mempertahankan rumah tangganya atau bercerai. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengalaman ibu korban KDRT hingga memutuskan bercerai. Subjek penelitian berjumlah 3 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria seorang ibu yang memiliki anak, telah bercerai setidaknya minimal 2 tahun mengalami KDRT khususnya jenis KDRT psikis karena perselingkuhan, dan bersedia menjadi partisipan penelitian. Metode dalam penelitian ini ialah metode kualitatif dengan pendekatan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) melalui wawancara semi terstruktur. Hasil penelitian diperoleh tiga tema induk, yakni (1) tema terkait dinamika ketika mengalami KDRT meliputi tema superordinat dampak akibat KDRT dan jenis KDRT yang dialami; (2) pengambilan keputusan bercerai meliputi tema superordinat , pertimbangan pengambilan keputusan cerai, upaya mempertahankan rumah tangga, persiapan menghadapi perceraian; dan (3) pengasuhan anak meliputi tema superordinat upaya memahami anak, strategi pengasuhan anak, dan makna anak bagi ibu. Berdasarkan tema-tema tersebut dapat diambil kesimpulan fenomena pengambilan keputusan cerai cenderung menyebabkan beban psikologis bagi ibu dan anak. Tetapi ternyata peristiwa itu tidak selamanya negatif apabila merupakan satu-satunya pilihan bagi keluarga yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga yang berkepanjangan. Pengambilan keputusan cerai tidak terlepas dari faktor-faktor yang memengaruhinya yaitu adanya penderitaan selama mengalami KDRT, adanya dukungan sosial dan mempertimbangkan kondisi psikologis anak.
Article Metrics:
Last update:
Jurnal Empati by https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, the copyright of the article shall be assigned to Jurnal Empati and Faculty of Psychology, Universitas Diponegoro as the publisher of the journal. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all forms and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
Jurnal Empati and the Faculty of Psychology, Universitas Diponegoro, and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions, or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Jurnal Empati are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here: [Copyright Transfer Form Jurnal Empati]. The copyright form should be signed originally, scanned, and uploaded as a supplementary file when submitting the manuscript.
Jurnal EMPATI published by Faculty of Psychology, Diponegoro University