skip to main content

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN PERUNDUNGAN PADA SISWA SMP PL DOMENICO SAVIO SEMARANG

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 13 Mar 2019; Published: 25 Mar 2019.

Citation Format:
Abstract

Dukungan sosial teman sebaya didefinisikan sebagai bentuk bantuan, perhatian, serta kenyamanan yang didapatkan dari teman sebaya, sedangkan perundungan merupakan  perilaku menyakiti orang lain, berlangsung secara terus-menerus, dilakukan oleh pihak yang lebih kuat dengan tujuan menindas korbannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan perundungan pada siswa kelas VIII di SMP PL Domenico Savio Semarang. Populasi pada penelitian ini berjumlah 410 siswa kelas VIII dengan subjek penelitian sebanyak 200 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling. Penelitian ini menggunakan 2 skala sebagai alat ukur, yaitu Skala Dukungan Sosial Teman Sebaya (32 aitem, α=0,895) dan Skala Perundungan (25 aitem, α=0,882). Analisis Spearman Rho menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar -0,282 dan p = 0,000 (p<0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian diterima, yaitu adanya hubungan negatif yang signifikan antara dukungan sosial teman sebaya dengan perundungan. Semakin rendah penilaian individu terhadap dukungan sosial dari teman sebaya, maka semakin tinggi perilaku perundungan dan sebaliknya.

Fulltext View|Download
Keywords: dukungan sosial; perundungan

Article Metrics:

  1. Ahmadi, A. (2007). Psikologi sosial edisi revisi. Jakarta: PT Rineka Cipta
  2. Apsari, F. (2013). Hubungan antara harga diri dan disiplin sekolah dengan perilaku bullying pada remaja. Jurnal Penelitian Humaniora 14(1), 9-16. Diunduh dari http://journals.ums.ac.id/index.php/humaniora/article/download/872/591
  3. Astuti, P. R. (2008). Meredam bullying: 3 cara efektif menanggulangi kekerasan pada anak. Jakarta: Grasindo
  4. Eskisu, M. (2014). The relationship between bullying, family functions, and perceived social support among high school students. Procedia-Social and Behavioral Sciences 159, 492-496. Diunduh dari https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877042814065422
  5. Harris, M. J. (2009). Bullying, rejection, & peer victimization. New York: Springer Publishing Company
  6. Holt, M. K., & Espelage, D. L. (2007). Perceived social support among bullies, victims, and bully-victims. J Youth Adolescence. 36, 984-994. DOI: 10.1007/s10964-006-9153-3
  7. Kustanti, E. R. (2015). Gambaran bullying pada pelajar di kota Semarang. Jurnal Psikologi Undip 14(1), 29-39. Diunduh dari https://www.google.co.id/search?q=kustanti+gambaran+bullying+pada+pelajar+di+kota+semarang&oq=kustanti+gambaran+bullying+pada+pelajar+di+kota+semarang&aqs=chrome..69i57.11391j0j4&sourceid=chrome&ie=UTF-8#
  8. Lines, D. (2008). The bullies: understanding bullies and bullying. London: Jessica Kingsley Publishers
  9. Mayes, L., & Lewis, M. (2012). The Cambridge handbook of environment in human development. New York: Cambridge University Press
  10. Putri, H. N., Nauli, F. A., & Novayelinda, R. (2015). Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku bullying pada remaja. Jurnal Online Mahasiswa 2(2). Diunduh dari https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMPSIK/article/view/8279
  11. Rubin, Z. (1974). Doing unto others. New Jersey: Prentice-Hall Inc
  12. Republika Online. (2014). Aduan bullying tertinggi. Diunduh dari http://www.republika.co.id/berita/koran/halaman-1/14/10/15/ndh4sp-aduanbullying-tertinggi
  13. Santrock, J. W. (2012). Life-span development: perkembangan masa hidup. 13th edition. Jakarta: Erlangga
  14. Sarafino, E. P., & Smith, T.W. (2012) Health psychology: biopsychosocial interactions. 7th edition. New York. Wiley
  15. Sari, R. N., & Agung, I. M. (2015). Pemaafan dan kecenderungan perilaku bullying pada siswa korban bullying. Jurnal Psikologi, 11(1). Diunduh dari http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/psikologi/article/view/1556
  16. Sullivan, K., Cleary, M., & Sullivan, G. (2005). Bullying in secondary school. London: Paul Chapman Publishing
  17. Taylor, S. E. (2012). Health psychology. 8th edition. New York: McGraw-Hill
  18. Usman, I. (2013). Perilaku bullying ditinjau dari peran kelompok teman sebaya dan iklim sekolah pada siswa sma di kota Gorontalo. Diunduh dari http://repository.ung.ac.id/get/simlit_res/1/245/Perilaku-Bulliying-Ditinjau-Dari-Peran-Kelompok-Teman-Sebaya-dan-Iklim-Sekolah-Pada-Siswa-SMA-di-Kota-Gorontalo.pdf
  19. Xin Ma. (2001). Bullying and being bullied: to what extent are bullies also victims. American Educational Research Journal. 38(2), 351-370. Doi: 10.3102/00028312038002351
  20. Yayasan Semai Jiwa Amini (SEJIWA). (2008). Bullying: mengatasi kekerasan di sekolah dan lingkungan. Jakarta: Grasindo

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.