skip to main content

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARSISWA DENGAN PENYESUAIAN DIRI TERHADAP SISTEM PEMBELAJARAN FULL DAY SCHOOL PADA SISWA TAHUN PERTAMA SMA NEGERI 4 KOTA PEKALONGAN

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 8 Mar 2019; Published: 25 Mar 2019.

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara komunikasi interpersonal antarsiswa dengan penyesuaian diri terhadap sistem pembelajaran full day school pada siswa tahun pertama SMA Negeri 4 Kota Pekalongan. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 238 siswa tahun pertama SMA Negeri 4 Kota Pekalongan. Sampel penelitian ini berjumlah 146 siswa yang dipilih mengunakan teknik cluster random sampling. Pengumpulan data mengunakan dua skala psikologi, yaitu skala penyesuaian diri terhadap sistem pembelajaran full day school (25 aitem, α = 0,863) dan skala komunikasi interpersonal antarsiswa (21 aitem, α = 0,854). Hasil penelitian menunjukkan koefisiensi korelasi (rxy) = 0,334 dengan nilai p= 0,000 (p < 0,001). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara komunikasi interpersonal antarsiswa dengan penyesuaian diri terhadap sistem pembelajaran full day school. Semakin baik komunikasi interpersonal antarsiswa maka semakin baik pula penyesuaian diri terhadap sistem pembelajaran full day school yang dimiliki. Berlaku sebaliknya, semakin buruk komunikasi interpersonal antarsiswa maka semakin buruk pula penyesuaian diri terhadap sistem pembelajaran full day school yang dimiliki. Komunikasi interpersonal antarsiswa memberikan sumbangan efektif sebesar 11,1% pada penyesuaian diri terhadap sistem pembelajaran full day school.

Fulltext View|Download
Keywords: penyesuaian diri, komunikasi interpersonal antarsiswa, full day school

Article Metrics:

  1. Ali, M & Asrori, M. (2008). Psikologi remaja perkembangan peserta didik. Jakarta: Bumi Aksara
  2. Desmita. (2016). Psikologi perkembangan peserta didik. Bandung: Remaja Rosdakarya
  3. DeVito, J. A. (2013). The interpersonal communication (13th ed). New York: Pearson Education
  4. Devito, J. A. (2015). Human communication: The basic course (13th ed.). New York: Pearson Education
  5. Fatimah, E. (2010). Psikologi perkembangan (perkembangan peserta didik). Bandung: CV Pustaka Setia
  6. Hardianti, U. (2014). Penyesuaian diri remaja obesitas di Kabupaten Magelang. Jurnal Mahasiswa Bimbingan dan Konseling. Vol. 4, No 3. Diunduh dari http://journal.student.uny.ac.id/ojs/ojs/index.php/fipbk/article/view/160/147
  7. Hidayat, D. (2012). Komunikasi antarpribadi dan medianya. Yogyakarta: Graha Ilmu
  8. Himmah, L., & Desiningrum, D. R. (2017). Hubungan kecerdasan emosional dan penyesuaian diri pada remaja kelas VII Pondok Pesantren Askhabul Kahfi. Jurnal Empati, 7(3), 337–350. Diunduh dari https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati/article/view/19764/18695
  9. Hurlock, E. (2003). Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan ed. 5. Jakarta: Erlangga
  10. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Peraturan menteri nomor 23 tahun 2017. Diunduh dari https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/06/peraturan-menteri-pendidikan-dan-kebudayaan-nomor-23-tahun-2017-tentang-hari-sekolah
  11. Lestari D., & Indrawati S. E. (2017). Hubungan antara religiusitas dengan penyesuaian diri pada siswa dan siswi kelas VII Yayasan Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen Kabupaten Demak. Jurnal Empati, 6(4). 307-312. Diunduh dari https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati/article/view/20098/18968
  12. Linberg, T., Struck, O., & Bäumer, T. (2016). Full-day schools and students competencies in language and metacognition. European Educational Research Association. University College Dublin Ireland. Maulana, H & Gumelar. ( 2013). Psikologi komunikasi dan. persuasi. Jakarta: Akademia Permata
  13. McDevitt T. M., & Ormrod J. E. (2002). Child development and education. New York: Pearson Education
  14. Nadzir A. I., & Wulandari N. W. (2013). Hubungan religiusitas dengan penyesuaian diri siswa pondok pesantren. Jurnal Psikologi Tabularasa, 8(2), 698-707. Diunduh dari http://jurnal.unmer.ac.id/index.php/jpt/article/view/213/84
  15. Parsa, P., Panah, M. A., Parsa, N., & Ghaleiha, A. (2014). The relationship between perceived inter-parental conflict and academic adjustment in first year students’ Hamadan, Iran. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 152, 720–724. Diunduh dari http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877042814053774
  16. Santrock, J. W. (2012). Life-span development jilid 1 edisi 13. Jakarta: Erlangga
  17. Schneiders, A. A. (1964). Personal adjustment and mental health [e-book]. New York: Rinehart and Winston. Diunduh dari http://krishikosh.egranth.ac.in/handle/1/2027598
  18. Shankland, R., Genolini, C., Franca, L. R., Guelfi, J. D., & Ionescu, S. (2010). Student adjustment to higher education: The role of alternative educational pathways in coping with the demands of student life. Higher Education, 59(3), 353–366. https://doi.org/10.1007/s10734-009-9252-7
  19. Verma, S., Sharma, D., & Larson, R. W. (2002). School stress in India: effect on time and daily emotions. International Journal of Behavioral Development, 26(6), 500-508. https://doi.org/10.1080/01650250143000454
  20. Warta desa. (2017, 15 Juni). Polemik fullday school, Pemkot Pekalongan tolak lima hari sekolah. Pekalongan. Diunduh dari https://www.wartadesa.net/polemik-fullday-school-pemkot-pekalongan-tolak-lima-hari-sekolah/
  21. Wohn, D. Y., & Larose, R. (2014). Effects of loneliness and differential usage of facebook on college adjustment of first-year students. Computers and Education, 76, 158–167. https://doi.org/10.1016/j.compedu.2014.03.018
  22. Zakiyah, N., Hidayati, F., & Setyawan, I. (2010). Hubungan antara penyesuaian diri dengan prokrastinasi akademik siswa sekolah berasrama SMP N 3 Peterongan Jombang. Jurnal Psikologi Undip, 8(2), 156–167. Diunduh dari http://www.ejournal.undip.ac.id/index.php/psikologi/article/view/2960

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.