skip to main content

HUBUNGAN ANTARA WORK-FAMILY BALANCE DENGAN KEPUASAN KERJA PADA TENAGA KEPENDIDIKAN DI UNIVERSITAS X

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 24 Sep 2018; Published: 27 Jun 2020.

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara work-family balance dengan kepuasan kerja pada tenaga kependidikan di universitas X. Kepuasan kerja didefinisikan sebagai hasil persepsi karyawan terhadap pekerjaannya yang dinilai penting. Work-family balance merupakan sejauh mana individu terlibat dan puas dengan peran dalam urusan pekerjaan dan keluarga. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 98 tenaga kependidikan yang didapatkan menggunakan teknik simple random sampling. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah Skala Kepuasan Kerja (24 aitem; α = 0,906) dan Skala Work-Family Balance (17 aitem; α = 0,860). Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara work-family balance dengan kepuasan kerja (r = 0,610; p<0,001). Work-family balance memberikan sumbangan efektif sebesar 37,2%  terhadap kepuasan kerja. Hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara tingkat work-family balance pria (M = 54,27; SD = 4,76) dengan work-family balance wanita (M = 51,96; SD = 4,72) dimana work-family balance wanita diketahui lebih rendah dibandingkan dengan pria (t (96) = 2,17; p = 0,032).

Fulltext View|Download
Keywords: kepuasan kerja; work-family balance; tenaga kependidikan; Jurnal Empati; Undip

Article Metrics:

  1. Almasitoh, U. (2011). Stres kerja ditinjau dari konflik peran ganda dan dukungan sosial pada perawat. Jurnal Psikologi Islam, 8 (1), 63-82
  2. Anggraini, K. (2014). Organizational citizenship behavior (ocb) karyawan pada perusahaan. Humaniora, 5 (1), 62-70
  3. Azwar, S. (2013). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  4. Behson, S. J. (2005). The relative contribution of formal and informal organizational work-family support. Journal of Vocational Behaviors, 66 (3), 487-500
  5. Berg, P., Kalleberg A. L., & Appelbaum, E. (2003). Balancing work and family: The role of high-commitment environments. Industrial Relations, 42 (2), 168-188
  6. Carlson, D. S., & Grzywacz, J. G. (2007). Conceptualizing work-family balance: Implications for practice and research. Advances in Developing Human Resources, 9 (4), 455-471
  7. Churiyah, M. (2007). Pengaruh konflik peran (role conflict) terhadap kepuasan kerja perawat serta komitmen pada organisasi. Jurnal Modernisasi, 3 (1), 43-53
  8. Dhamayanti, R. (2006). Pengaruh konflik keluarga-pekerjaan, keterlibatan pekerjaan, dan tekanan pekerjaan terhadap kepuasan kerja karyawan wanita studi pada nusantara tour & travel kantor cabang dan kantor pusat Semarang. Jurnal Studi Manajemen & Organisasi. 3 (2), 93-107
  9. Eslami, J., & Gharakhani, D. (2012). Organizational commitment and job satisfaction. Journal of Science and Technology, 2 (2), 85-91
  10. Greenhaus, J. H., Collins, K. H., & Shaw, J. D. (2003). The relation between work-family balance and quality of life. Journal of Vocational Behaviour, 63 (3), 510-531
  11. Greenhaus, J. H., Ziegert, J. C., & Allen, T. D. (2012). When family-supportive supervision matters: Relation between multiple sources of support and work-family balance. Journal of Vocational Behaviour, 80, 266-275
  12. Halgrimsson. (2008). Organizational change and change readiness: Employees attitudes during times of proposed merger. Tesis. Universitetet I Tromso
  13. Hendarto, D. (2013). Pengaruh kepuasan kerja terhadap organizational citizenship behavior pegawai negeri sipil dinas perikanan dan peternakan pemerintah kota samarinda, Skripsi. Samarinda
  14. Herdiansyah, Haris. (2016). Gender dalam perspektif psikologi. Jakarta : Salemba Humanika
  15. Indy, H. H., & Handoyo, S. (2013). Hubungan kepuasan kerja dengan motivasi kerja pada karyawan Bank BTPN Madiun. Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi, 2 (2), 100-104
  16. JobStreet. (2014). 73% Karyawan Tidak Puas dengan Pekerjaan Mereka. Diunduh dari https://www.jobstreet.co.id/career-resources/73-karyawan-tidak-puas-dengan-pekerjaan-mereka/#.Wo5nN7xl_IU
  17. Juniantara, I. W. (2015). Pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan koperasi di Denpasar. Tesis. Denpasar
  18. Kinicki, A., & Fugate, M. (2016). Organizational Behaviour: A practical, problem-solving approach (1st ed.). New York: McGraw-Hill Education
  19. Lee, N.Y., Zvonkovic, A.M., & Crawford, D.W. (2013). The impact of work–family conflict and facilitation on women's perceptions of role balance. Journal of Family Issues, 20 (10), 1-23
  20. Luthans, Fred. (2011). Organizational behavior: An evidence-based approach (12th ed). New York: McGraw-Hill/Irwin
  21. Moore, Fiona. (2007). Work-life balance: Constrating managers and workers in an MNC. Employee Relations, 29 (4), 365-399
  22. Muhadi. (2007). Analisis pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional dalam mempengaruhi kinerja karyawan. Tesis. Semarang
  23. Paramita, P., Waridin. (2006). Analisis pengaruh work-family balance dan program family friendly terhadap kepuasan kerja studi kasus pada rumah sakit panti wilasa citarum, Semarang, Jurnal Bisnis Strategi, 15 (1), 22-30
  24. Parkes, L.P. dan Langford, P.H. (2008). Work-life balance or work-life alignment? A test of the importance of work-life balance for employee engagement and intention to stay in organizations, Journal of Management and Organization, 14 (3), 267-284
  25. Putra, D. P. G. W., Sintaasih, D. K., & Putra, M.S. (2016). Pengaruh dukungan organisasional terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasional. Tesis. Denpasar
  26. Ristekdikti. (2014). Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 88 Tahun 2014 tentang perubahan perguruan tinggi negeri menjadi perguruan tinggi negeri badan hokum. Diunduh dari http://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wpcontent/uploads/2016/08/ permendikbudtahun2014_nomor088.pdf
  27. Saeed, K., & Farooqi, Y. A. (2014). Examining the relationship between work life balance, job stress and job satisfaction among university teachers. International Journal of Multidiciplinary Sciences and Engineering, 5(6), 9-15
  28. Saputra, A. M., & Sutikno. (2015). Analisis pengaruh kompetensi, motivasi, disiplin, kepuasan kerja dan remunerasi terhadap kinerja PNS. Jurnal Dinamika Manajemen, 1 (1), 1-13
  29. Soeharto, Triana N. E. D. (2010). Konflik pekerjaan-keluarga dengan kepuasan kerja: Metaanalisis. Jurnal Psikologi, 37 (1), 189-194
  30. Syanputri, F. (2009). Analisis pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja tenaga kependidikan (studi kasus: Sembilan fakultas Institut Pertanian Bogor, Darma Bogor). Skripsi. Bogor
  31. Undang-undang Republik Indonesia. (2003). Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sekretaris Negara. Diakses dari: http://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wpcontent/uploads/2016/08/UU_no_20_th_2003. pdf
  32. Undang-Undang Republik Indonesia. (2012). Undang Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Jakarta: Sekretariat Negara. Diunduh dari: http://diktis.kemenag.go.id/prodi/dokumen/UU-Nomor-12-Tahun-2012-ttg-Pendidikan-Tinggi.pdf
  33. Waltman, J., & Sullivan, B. (2007). Creating and supporting a flexible work-life environment for faculty and staff. Effective Practices for Academic Leaders. 2 (2), 1-6
  34. Waqas, A., Bashir, U., Sattar, M. F., Abdullah, H. M., Hussain, I., Anjun, W., Ali, M. A., Arshad, R. (2014). Factors influencing job satisfaction and its impact on job loyalty. International Journal of Learning & Development, 4 (2), 141-161

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.