Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{EMPATI21838, author = {Herdiansyah Ramadhan and Achmad Masykur}, title = {MEMBACA CABLAKA (Sebuah Studi Fenomenologis pada Budaya Penginyongan}, journal = {Jurnal EMPATI}, volume = {7}, number = {3}, year = {2020}, keywords = {penginyongan; cablaka; Budayawan}, abstract = { Indonesia terdiri dari berbagai macam budaya, salah satunya adalah kebudaya Jawa. Setiap kebudayaan memiliki sub-kebudayaannya masing-masing. Salah satu sub-kebudayaan Jawa adalah kebudayaan Penginyongan di daerah Jawa Tengah bagian barat, yang mengembangkan ciri kebudayaan yang unik dan berbeda dari kebudayaan Jawa secara umum. Keunikan ini terletak pada konsep cablaka, konsep ini menjadi landasan kehidupan masyarakat Penginyongan. Tujuan penelitian ini adalah berusaha mendefinisikan makna cablaka serta pewarisan cablaka sebagai pondasi kehidupan masyarakat Penginyongan. Karakteristik subjek penelitian ini adalah budayawan Penginyongan. Pencarian subjek menggunakan teknik purpos ive yang didasari pada ciri yang dimiliki oleh subjek berdasarkan karakteristik yang sesuai dengan tujuan penelitian. Analisis data menggunakan teknik Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) yang berfokus pada pengalaman subjek melalui kehidupan pribadinya dengan menggunakan metode pengumpulan data wawancara semi terstruktur. Penelitian ini menemukan makna cablaka, bahwasannya cablaka didasari oleh perasaan mawas diri masyarakat Penginyongan yang merasa bahwa mereka merupakan kaum rakyat jelata. Cablaka muncul dalam cara hidup, hasil-hasil kebudayaan Penginyongan, dan khususnya bahasa dan dialeknya. Budayawan Penginyongan merasa ada pengaruh budaya Jawa keraton yang menyebabkan timbulnya stigma pada masyarakat Penginyongan. Dampaknya masyarakat Penginyongan merasa rendah diri ketika berinteraksi dengan orang lain diluar masyarakat Penginyongan. }, issn = {2829-1859}, pages = {934--944} doi = {10.14710/empati.2018.21838}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati/article/view/21838} }
Refworks Citation Data :
Indonesia terdiri dari berbagai macam budaya, salah satunya adalah kebudaya Jawa. Setiap kebudayaan memiliki sub-kebudayaannya masing-masing. Salah satu sub-kebudayaan Jawa adalah kebudayaan Penginyongan di daerah Jawa Tengah bagian barat, yang mengembangkan ciri kebudayaan yang unik dan berbeda dari kebudayaan Jawa secara umum. Keunikan ini terletak pada konsep cablaka, konsep ini menjadi landasan kehidupan masyarakat Penginyongan. Tujuan penelitian ini adalah berusaha mendefinisikan makna cablaka serta pewarisan cablaka sebagai pondasi kehidupan masyarakat Penginyongan. Karakteristik subjek penelitian ini adalah budayawan Penginyongan. Pencarian subjek menggunakan teknik purposive yang didasari pada ciri yang dimiliki oleh subjek berdasarkan karakteristik yang sesuai dengan tujuan penelitian. Analisis data menggunakan teknik Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) yang berfokus pada pengalaman subjek melalui kehidupan pribadinya dengan menggunakan metode pengumpulan data wawancara semi terstruktur. Penelitian ini menemukan makna cablaka, bahwasannya cablaka didasari oleh perasaan mawas diri masyarakat Penginyongan yang merasa bahwa mereka merupakan kaum rakyat jelata. Cablaka muncul dalam cara hidup, hasil-hasil kebudayaan Penginyongan, dan khususnya bahasa dan dialeknya. Budayawan Penginyongan merasa ada pengaruh budaya Jawa keraton yang menyebabkan timbulnya stigma pada masyarakat Penginyongan. Dampaknya masyarakat Penginyongan merasa rendah diri ketika berinteraksi dengan orang lain diluar masyarakat Penginyongan.
Article Metrics:
Last update:
Jurnal Empati by https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, the copyright of the article shall be assigned to Jurnal Empati and Faculty of Psychology, Universitas Diponegoro as the publisher of the journal. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all forms and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
Jurnal Empati and the Faculty of Psychology, Universitas Diponegoro, and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions, or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Jurnal Empati are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here: [Copyright Transfer Form Jurnal Empati]. The copyright form should be signed originally, scanned, and uploaded as a supplementary file when submitting the manuscript.
Jurnal EMPATI published by Faculty of Psychology, Diponegoro University