skip to main content

PENGALAMAN SUAMI MENJADI STAY-AT-HOME DAD PADA USIA DEWASA AWAL

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 17 Sep 2018; Published: 30 Jun 2020.

Citation Format:
Abstract

Fenomena Stay-At-Home Dad mulai diperkenalkan dunia sebagai suatu paradigma baru terhadap keputusan menentukan peran gender dalam berumah tangga. Pertukaran peran ini ternyata masih tabu dalam pandangan masyarakat di Indonesia. Hal tersebut mengakibatkan para Stay-At-Home Dad harus berjuang menghadapi stigma masyarakat untuk mempertahankan keharmonisan rumah tangga.Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengalaman psikologis individu sebagai bapak rumah tangga (Stay-At-Home Dad). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian fenomenologi.Teknik analisis yang digunakan adalah Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Pendekatan IPA dipilih karena prosedur analisis data yang terperinci dan berfokus pada eksplorasi pengalaman yang diperoleh subjek melalui kehidupan pribadi dan sosialnya.Subjek merupakan empat orangpria yang berperan sebagai stay-at-home daddengan usia produktif, serta memiliki istri yang bekerja fulltime di kantor.Pemilihan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive. Dari hasil penelitian, peneliti menemukan beragam dinamika peran sebagai bapak rumah tangga, upaya coping dengan teknik problem-focused dan emotion-focused, serta penghayatan peran yang berdampak pada pengasuhan anak.Penelitian ini diharapkan berguna bagi perkembangan keilmuan psikologi dalam bidang sosial terutama psikologi keluarga.

Fulltext View|Download
Keywords: stay at home dad; peran ayah; bapak rumah tangga

Article Metrics:

  1. Cotter, D., & Pepin, J. (2017). Trending towards traditionalism? Changes in youth’s gender ideology. Council on Contemporary Families Department of Sociology
  2. DPR RI. (2014b). UU Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. ELSAM Referensi HAM. Diunduh dari http://referensi.elsam.or.id/2014/11/uu-nomor-1-tahun-1974-tentang-perkawinan/
  3. Elfina, M. L. (2015). Studi fenomenologi: penerimaan diri pada stay at home dad. Skripsi.Fakultas Kedokteran Jurusan Psikologi
  4. Fischer, J., & Anderson, V. N. (2012). Gender role attitudes and characteristics of stay-at-home and employed fathers. Psychology of Men & Masculinity, 13(1), 16–31. Doi: 10.1037/a0024359
  5. Harrington, B., Van Deusen, F., & Humberd, B. (2011). The new dad : Caring, committed and conflicted. Work, 42
  6. Herdiansyah, H. (2014). Metodologi penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial. Jakarta: Salemba Humanika
  7. Leija. (2015, 26 Januari). Stay at home dad; Yay or nay?. Diunduh dari http://mommiesdaily.com/2015/01/26/sahd/4/
  8. Livingston, G. (2014, 5 Juni). Growing number of stay-at-home dads. Diunduh dari http://www.pewsocialtrends.org/2014/06/05/growing-number-of-dads-home-with-the-kids/
  9. Lui, L. (2013). Re-negotiating gender. London: Springer. Doi: 10.1007/978-94-007-4848-4
  10. Maharani, Y. (2016). Stay at home dad : Isu kontemporer feminisme. Diunduh dari http://yosinta-maharani-here-fisip15.web.unair.ac.id/artikel_detail-158944-mpk-StayAtHome Dad: Isu Kontemporer Feminisme.html
  11. Rochlen, A. B., McKelley, R. A., & Whittaker, T. A. (2010). Stay-at-home fathers’ reasons for entering the role and stigma experiences: A preliminary report. Psychology of Men & Masculinity, 11(4), 279–285. Doi: 10.1037/a0017774
  12. Rochlen, A. B., Suizzo, M.-A., McKelley, R. A., & Scaringi, V. (2008). I’m just providing for my family: A qualitative study of stay-at-home fathers. Psychology of Men & Masculinity, 9(4), 193–206. Doi: 10.1037/a0012510
  13. Santrock, J. W. (2011). Life-span development (ed. ke-3). New York: McGraw Hill
  14. Saptoto, R. (2010). Hubungan kecerdasan emosi dengan kemampuan coping adaptif. Juni, 37(2010), 13–22
  15. Smith, J. A. (2009). The Daddy Shift : how stay-at-home dads, breadwinning moms, and shared parenting are transforming the American family. Boston: Beacon Press
  16. Taylor, S. E. (2012). Health psychology (8th ed.). New York: McGraw Hill
  17. Widhiastuti, C., & Nugraha, M. D. Y. H. (2013). Peranan stay at home dad dalam membentuk keluarga sehat dan harmonis. Psibernetika, 6(2), 59–73

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.