skip to main content

HIDUP HANYA SEKALI, HIDUPLAH YANG BERARTI Sebuah Studi Kualitatif Pengalaman Tobat pada Mantan Preman Relawan Lembaga Sosial

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 17 Sep 2018; Published: 30 Jun 2020.

Citation Format:
Abstract

Menjalani kehidupan dengan baik merupakan dambaan bagi setiap orang. Ada kalanya, seorang preman yang terbiasa dengan dunia kejahatan mengalami perubahan keyakinan atau niat untuk bertobat untuk mencapai ketenangan dalam hidup. Proses pertobatan tersebut tentunya tidaklah mudah mengingat individu yang terlanjur dipandang negatif oleh masyarakat. Dalam beberapa kasus ada individu yang tidak mampu melewati proses tersebut. Namun, ada pula yang sanggup menjaga konsistensi bahkan mengekspresikan kesungguhanya pada aktifitas-aktifitas sosial kemasyarakatan.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan memahami proses pertobatan yang dialami oleh mantan preman relawan lembaga sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi dengan pendekatan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Subjek penelitian berjumlah tiga orang dengan karakteristik individu yang pernah bertindak melawan hukum, telah berhenti melakukan tindakan tersebut, dan aktif dalam kegiatan sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman tobat mantan preman relawan lembaga sosial mencakup dinamika pelaksanaan pertobatan. Dinamika pertobatan berkaitan dengan alasan yang mandasari timbulnya keinginan tobat, proses yang dilalui selama tobat, perkembangan spiritualitas individu pasca pertobatan, serta ekspresi pertobatan dalam bentuk perilaku. Pada penelitian ini ditemukan adanya pengaruh yang ditimbulkan dari aktifitas  sosial terhadap pertobatan.

 

Fulltext View|Download
Keywords: pertobatan, konversi agama, mantan preman, relawan

Article Metrics:

  1. Abdel-Khalek, A. & Lester, D. (2013). Mental health, subjective well being, and religiosity: Significant associations in Kuwait and USA. Journal of Moslem Mental Health, 7, 63 – 76
  2. Abdulsyani. (1987). Sosiologi kriminalitas. Bandung: Remadja Karya
  3. Adnan, J. (2016). Preman tobat: Studi kualitatif pada mantan preman di pondok pesantren istigfar. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro
  4. Alsa, A. (2010). Pendekatan kuantitatif & kualitatif serta kombinasinya dalam penelitian psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  5. Amir, Y. & Lesmawati, D. (2016). Religusitas dan spiritualitas: Konsep yang sama atau berbeda?. Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi: Kajian Empiris & Non-Empiris, 2(2), 67 – 73
  6. Andi, P. (2012).Menguasai teknik-teknik koleksi data penelitian kualitatif. Yogyakarta: Diva Press
  7. Azani (2012). Gambaran psychological well-being mantan narapidana. Jurnal Empathy, 1(1), 1 - 18
  8. Canda, E. & Furman, L. D. (2010). Spirituality diversty in social work practice: The heart of helping.Journal Smith College Studies in Social Work. doi: 10.1080/00377317.2010.486364
  9. Carr, A. (2004). Positive psychology : The science of happiness and human strengths. Hove & NewYork : Brunner–Routledge Taylor & Francis Group
  10. Creswell, J. W. (2012).Research design: Pendekatan kualitatif, kuantitatif dan mixed; Cetakan ke-2.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Daradjat, Zakiyah. 2015. Ilmu jiwa agama. Jakarta: PT Bulan Bintang
  11. Ekawati, Y., Trida, C., & Anita, Z. (2011). Penyesuaian diri wanita yang melakukan konversi agama pra pernikahan. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Ssatra, Arsitektur, dan Sipil), 4, 76 – 81. Halama, P., & Lacna, M. (2011). Personality change following religious convertion: perception of converts and their close acquaintances. Mental Health, Religion & Culture, 14, 757 – 768
  12. Hasan, A. W. (2006).SQ Nabi: Aplikasi strategi & model kecerdasan spiritual (SQ) Rosulullah di masa kini. Yogyakarta: IRCiSoD
  13. Herdiansyah, H. (2010). Metodologi penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika
  14. Herdiansyah, H. (2010). Metodologi penelitian kualitatif: Untuk ilmu-ilmu sosial. Jakata: Salemba Humanika
  15. Horton & Hunt. (1996). Sosiologi. Jakarta: Penerbit Erlangga
  16. Irfan, Moh. (2016). Konversi spiritualitas mantan narapidana. Yogyakarta: Program Studi Psikologisi Fakultas Ilmu Sosial Dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kaljaga
  17. Jalaluddin. (2010). Psikologi agama: Sebuah pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
  18. Jangkung, S. (2013). Dinamika kebahagiaan relawan pusat studi dan layanan difabel (PSLD) UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta: Psikologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kaljaga
  19. Lathief, S. I. (2008). Psikologi fenemenologi eksistensialisme. Lamongan: Pustaka Ilalang
  20. Martin, J.A & Dowson, M. (2009). Interpersonal relationships, motivation, ngagement, and achievement: Yields for theory, current issues, and educational practice.Review of Educational Research Spring, 79(1), 327–365. doi: 10.3102/0034654308325583
  21. Mercer, J. & Clayton, D. (2012). Psikologi sosial. Jakarta: Penerbit Erlangga
  22. Moleong, L. J. (2007). Metodologi penelitan kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
  23. Myers, David G. (2012). Psikologi sosial jilid 2. Jakarta: Salemba Humanika
  24. Pesantren tombo ati pesantrennya mantan preman di Semarang (2015, Juli). Liputan 6. Diakses melalui http://tv.liputan6.com/read/2271209/pesantren-tombo-ati-pesantrennya-mantan-preman-di-semarangpada Jumat, 17 Maret 2017
  25. Piedmont, R. L. (2001). Spiritual transendence and the scientific study of spirituality. The Journal of Rehabilitation, 67(1), 1 – 13
  26. Pontoh, Z. & Farid, M. (2015). Hubungan antara religiusitas dan dukungan sosial dengan kebahagiaan pelaku konversi agama.Persona, Jurnal Psikologi Indonesia, 4(1), 100 – 110
  27. Prasetya, E. N. (2012). Premanisme di Indonesia. Beta Kompasiana Beyond Blogging. Diakses melalui http://www.kompasiana.com/everdnandya/premanisme-di-indonesia_55116c79813311fc48bc5f9d
  28. Rahajoekoesoemah, D. (1995). Kamus Belanda – Indonesia. Cetakan 1. Jakarta:IKAPI, Rineka Cipta, PT
  29. Rahmawati, L. (2002). Pengaruh perkembangan bidang industri terhadap premanisme di kabupaten Karawang (Studi sosio kriminologi). Skripsi.Karawang: Fakutas Hukum Universitas Singaperbangsa. Ramayulis. (2007). Psikologi agama. Jakarta: Kalam Mulia
  30. Regina K. Nur & Zulaifah, Emi. (2005). Studi kasus pada preman di kawasan industri Karawang - Jawa Barat.Naskah Publikasi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universtas Islam Indonesia. Diakses melalui http://psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi-01320236.pdf
  31. Rothon,C. (2011). Structural and socio-psychological influenceson adolescents’ educational aspirations and subsequent academic achievement. Soc Psychol Education. doi: 10.1007/s11218-010-9140-0
  32. Sarwono, S. W. & Meinarno, E. A. (2009). Psikologi sosial. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika
  33. Savitri, D. (2009). Kajian yuridis terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh ‘Premanisme’: Studi kasus di polrestabes Surakarta. Skripsi. Surakarta: Fakultas Hukum, Universitas Sebelas Maret
  34. Seligman, M. E. (2005). Menciptakan kebahagiaan dengan psikologi positif: Authentic happiness. Bandung: Mizan Media Utama (MMU)
  35. Simanjuntak, M. C. (2007). Preman-preman Jakarta. Jakarta: Grafika Indah
  36. Sismanto, A. (2016). Tinggalkan dunia hitam mengabdi di komunitas harapan. Sindo News. Diakses melalui https://daerah.sindonews.com/read/1166667/30/tinggalkan-dunia-hitam-mengabdi-di-komunitas-harapan-1482984861 pada Jumat, 17 Maret 2017
  37. Smith, J. A., Flowers, P., & Larkin, M. (2009). Interpretative phenomenological analysis: Theory, method and research. London: Sage Publications
  38. Smith, A. (2009). Psikologi kualitatif: Panduan praktis metode riset. Yogyakarta, Pustaka Pelajar
  39. Soekanto, S. (2006). Sosiologi: Suatu pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
  40. Soesilo, R. (1985). Kriminologi: Pengetahuan tentang sebab-sebab kejahatan. Bandung: PT. Karya Nusantara
  41. Subagyo, J. (2006). Metode penelitian dalam teori dan praktik. Jakarta: Rineka Cipta
  42. Sugiyono. (2009). Metode penelitian bisnis: Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta
  43. Sukiman. (2005). Konversi agama: Studi kasus pada dua keluarga di dusun pasekan Maguwoharjo, Depok, Sleman. Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama, 6, 67 – 82. Diunduh dari http://digilib.uin-suka.ac.id/8315/1/SUKIMAN%20KONVERSIAGAMA%20%28STUDI%20KASUS%20PADA%20DUA%20KELUARGA%20DI%20DUSUN%20PASEKAN%20MAGUWOHARJO%2C%20DEPOK%2C%20SLEMAN%29.pdf
  44. Synder, Lopez, & Pedrotti. (2011). Handbook of positive psychology. New York: Oxford University Press Inc
  45. Thouless, R. H. (2000). Pengantar psikologi agama, terj. Machnun Husein. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
  46. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2001). Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
  47. Usia produktif dominasi penduduk Indonesia 2016 (2016, September). Kata Data News and Research.Diakses melalui http://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/09/24/bonus-demografi-2016-jumlah-penduduk-indonesia-258-juta-orang pada Senin, 4 September 2017
  48. Yudobusono, S. & Aminatun, S. (1995). Penelitian diagnostik tentang persepsi bekas narapidana. Yogyakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
  49. Walter, E. (2008). Cambridge advanced learners dictionary. Electric Dictionary: Cambridge Universty Press

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.