Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{EMPATI21663, author = {Fathimah Syarifah and Yeniar Indriana}, title = {PEMAAFAN PADA KORBAN PERUNDUNGAN}, journal = {Jurnal EMPATI}, volume = {7}, number = {2}, year = {2020}, keywords = {Pemaafan; korban perundungan; mahasiswa}, abstract = { Perilaku perundungan dari waktu ke waktu terus menghantui anak-anak dan remaja di Indonesia. Kasus perundungan yang sering dijumpai dapat bersifat fisik maupun non-fisik. Hal ini mengakibatkan adanya siklus tak kasat mata yang membuat perilaku perundungan ini menjadi sebuah tradisi turun temurun dan seolah tidak dapat dihentikan. Pemaafan dari para korban perundungan merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan supaya siklus tersebut dapat terhenti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami makna pemaafan yang dialami oleh subjek dalam pengalamannya sebagai korban yang telah memaafkan pelaku perundungan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan studi fenomenologi. Partisipan penelitian yaitu korban perundungan yang telah memaafkan pelakunya. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling . Hasil penelitian menunjukkan bahwa para korban perundungan yang telah memaafkan pelaku perundungan telah melalui proses pemaafan sebelum akhirnya dapat memaafkan. Subjek 1 mengalami avoidance motivations atau menarik diri dari transgressor (pelaku), revenge motivations atau adanya dorongan individu untuk membalas perbuatan transgressor , melakukan perenungan diri terhadap transgression (perilaku perundungan), benevolence motivations atau adanya dorongan untuk berbuat baik terhadap transgressor , dan empati. Subjek 2 mengalami avoidance motivations, benevolence motivations, perenungan diri terhadap transgression, dan empati. Subjek 3 mengalami benevolence motivations, perenungan diri terhadap transgression , dan empati. }, issn = {2829-1859}, pages = {447--455} doi = {10.14710/empati.2018.21663}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati/article/view/21663} }
Refworks Citation Data :
Perilaku perundungan dari waktu ke waktu terus menghantui anak-anak dan remaja di Indonesia. Kasus perundungan yang sering dijumpai dapat bersifat fisik maupun non-fisik. Hal ini mengakibatkan adanya siklus tak kasat mata yang membuat perilaku perundungan ini menjadi sebuah tradisi turun temurun dan seolah tidak dapat dihentikan. Pemaafan dari para korban perundungan merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan supaya siklus tersebut dapat terhenti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami makna pemaafan yang dialami oleh subjek dalam pengalamannya sebagai korban yang telah memaafkan pelaku perundungan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan studi fenomenologi. Partisipan penelitian yaitu korban perundungan yang telah memaafkan pelakunya. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para korban perundungan yang telah memaafkan pelaku perundungan telah melalui proses pemaafan sebelum akhirnya dapat memaafkan. Subjek 1 mengalami avoidance motivations atau menarik diri dari transgressor (pelaku), revenge motivations atau adanya dorongan individu untuk membalas perbuatan transgressor, melakukan perenungan diri terhadap transgression (perilaku perundungan), benevolence motivations atau adanya dorongan untuk berbuat baik terhadap transgressor, dan empati. Subjek 2 mengalami avoidance motivations, benevolence motivations, perenungan diri terhadap transgression, dan empati. Subjek 3 mengalami benevolence motivations, perenungan diri terhadap transgression, dan empati.
Article Metrics:
Last update:
Jurnal Empati by https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, the copyright of the article shall be assigned to Jurnal Empati and Faculty of Psychology, Universitas Diponegoro as the publisher of the journal. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all forms and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
Jurnal Empati and the Faculty of Psychology, Universitas Diponegoro, and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions, or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Jurnal Empati are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright Transfer Form can be downloaded here: [Copyright Transfer Form Jurnal Empati]. The copyright form should be signed originally, scanned, and uploaded as a supplementary file when submitting the manuscript.
Jurnal EMPATI published by Faculty of Psychology, Diponegoro University