skip to main content

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN RESILIENSI PADA NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WANITA SEMARANG

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 18 Aug 2016.

Citation Format:
Abstract

Resiliensi merupakan kemampuan individu dalam meghadapi dan mengatasi penderitaan atau kesulitan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan resiliensi pada narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Klas IIA Semarang. Populasi penelitian adalah 298 narapidana dan sampel penelitian berjumlah 92 narapidana yang didapatkan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Dukungan Sosial (12 aitem valid, α = 0,923), Skala Brief Resilience (4 aitem valid, α = 0,784) dan skala Connor- Davidson Resilience (23 aitem valid, α = 0,923). Hasil analisis regresi sederhana menunjukan adanya hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial dengan resiliensi pada narapidana (rxy = 0,427; p < 0,001 diukur dengan skala Brief Resilience, maupun skala Connor-Davidson Resilience dengan hasil rxy = 0,448; p < 0,001). Korelasi antara Skala Connor-Davidson Resilience dengan Skala Brief Resilience didapatkan hasil sebesar (rxy =0,579; P< 0,001). Tidak ditemukan perbedaan yang signifikan resiliensi pada narapidana ditinjau dari data demografis subjek. Selain itu, dukungan sosial dari keluarga berkontribusi lebih rendah (8,1%-9,7%) dibandingkan dengan dukungan sosial dari orang lain (15,5%-17,6%).

Fulltext View|Download
Keywords: resiliensi; dukungan sosial; narapidana

Article Metrics:

  1. Bull, R., Cooke, R., Hatcher, R., Woodhams, J., Biby, C., & Grant, T. (2006). Criminal Psychology. England: Oneworld. Connor, K. M., & Davidson, M. D. (2003). Development of a new resilience scale: The connor-davidson resilience scale (CD- RISC). Depression and Anxiety, 18(2), 76-82. Indonesia. Undang-undang nomor 12 tahun 1995 tentang pemasyarakatan. Diunduh dari: http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/3969/nprT/2/uu-no-12-tahun-1995-pemasyarakatan
  2. Kartono, K. (2011). Patologi sosial. Jakarta: Rajawali
  3. Liu, L., & Chui, W. H. (2014) Social support and chinese female offinders prison adjustmet. The prison journal, 94(1), 30-51
  4. Lopez, S. J. (2009). The encyclopedia of positive psychology. Chichester: Wiley-Blackwell
  5. Nur, A. L., & Shanti, L. P. (2011). Kesepian pada narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kedungpane Semarang ditinjau dari dukungan sosial dan status perkawinan. Jurnal Psikologi, 4(2), 67-79
  6. Reich, J. W., Zatura, A. J., & Hall, J. S. (2010). Handbook of adult resilience. New York: The Guilfor Press
  7. Riza, M., & Herdiana, I. (2013). Resiliensi pada narapidana laki-laki di Lapas Klas 1 Medaeng
  8. Jurnal psikologi kepribadian, 3(01), 1-6
  9. Sarafino, E. P., & Smith. (2011). Health psychology: Biopsychosocial interactions (7th ed.). New Jersey: Jhon Willey & Sons
  10. Santrock, J. W. (2014). Adolescence (15th ed.). New York: McGraw-Hill
  11. Schure, M. B., Odden. M., & Goins, R. T. (2013). The Association of resilience with mental and physical health among older american indians. The native elder care study, 20(2), 27-41
  12. Schoon, I. (2006). Risk and resilience: Adaptation in changing times. New York: Cambridge University Press. Sholichatun, Y. (2011). Stres dan strategi coping pada anak didik di Lembaga Pemasyarakatan Anak. Jurnal psikologi Islam, 8(1), 23-42
  13. Siegel, L. J. (2010). Criminology: Theories, pattens, and typologies (10th ed.). Ohio: Wadsworth
  14. Sugiyono. (2007). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta
  15. Taylor, S. (2015). Health psychology (9th ed.). New York: McGraw-Hill Education
  16. Utami, R., & Pratiwi, M. M. S. (2011). Tingkat depresi pada narapidana wanita: studi deskriptif pada narapidana lapas kelas II A Semarang. Jurnal psikologi, 1(4), 40-47

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.