skip to main content

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL SUAMI DENGAN STRES PENGASUHAN ISTRI YANG MEMILIKI ANAK RETARDASI MENTAL RINGAN DAN SEDANG

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 18 Aug 2016.

Citation Format:
Abstract

Retardasi mental adalah ketidakmampuan kognitif yang mempengaruhi tingkat kecerdasan secara menyeluruh, seperti kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan sosial. Kehadiran anak yang mengalami retardasi mental memunculkan dinamika kehidupan keluarga yang kompleks dan lebih berat, yang mengakibatkan munculnya stres pengasuhan terutama pada ibu. Dukungan suami diperlukan untuk mengurangi dampak stres pada istri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial suami dengan stres pengasuhan istri yang memiliki anak retardasi mental ringan dan sedang. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara dukungan sosial suami dan stres pengasuhan istri. Subjek penelitian adalah 65 ibu dengan anak retardasi mental ringan dan sedang yang bersekolah di tiga SLB di Semarang yang dipilih melalui simple random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Dukungan Sosial Suami (33 aitem, α = 0,903) dan Skala Stres Pengasuhan Istri (35 aitem, α = 0,916). Hasil analisis data menggunakan analisis regresi linier sederhana yang menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar -0,503 dengan p = 0,000 (p<0,01), maka ada hubungan negatif antara variabel dukungan sosial suami dengan stres pengasuhan istri. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi dukungan sosial suami, maka semakin rendah stres pengasuhan istri dan sebaliknya. Dukungan sosial suami memberikan sumbangan sebesar 25,3% terhadap stres pengasuhan istri.

Fulltext View|Download
Keywords: retardasi mental ringan dan sedang; stres pengasuhan istri; dukungan sosial suami

Article Metrics:

  1. Baron, R. A., & Byrne, D. (2009). Psikologi sosial (edisi 10.). Jakarta: Erlangga
  2. Boyd, B. A. (2002). Examining the relationship between stress and lack of social support in mothers of children with autism. Focus on Autism and Other Developmental Disabilities, 17(4), 208-215. doi: 10.1177/10883576020170040301
  3. Gupta, V. B., Mehrotra, P., & Mehrotra, N. (2012). Parental stress in raising a child with disabilities in india. Formerly Asia Pacific Disability Rehabilition Journal, 23(2), 41-52. doi: 10.5463/DCID.v23i2.119
  4. Kumar, V. (2008). Psychological stress and coping strategies of the parents of mentally challenged children. Journal of the Indian Academy of Applied Psychology, 34(2), 227-231
  5. Lestari, S. (2014). Psikologi keluarga. Jakarta: Kencana
  6. Mangunsong, F. (2011). Psikologi dan pendidikan anak berkebutuhan khusus, jilid kedua. Depok: LPSP3. Maslim, R. (2013). Diagnosis gangguan jiwa, rujukan ringkas PPDGJ-III dan DSM-5. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya
  7. Ormrod, J. E. (2009). Psikologi pendidikan membantu siswa tumbuh dan berkembang, jilid satu. Jakarta: Erlangga
  8. Proctor, C. D., Groza, V. K., & Rosenthal, J. A. (2002). Social support and adoptive families of children with special needs. Cleveland, OH: Case Western Reserve University
  9. Somantri, S. (2012). Psikologi anak luar biasa. Bandung: PT Refika Aditama
  10. Suryabrata, S. (2013). Metodologi penelitian. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
  11. Yasin, M. A. S. M. & Dzulkifli, M. A. (2010). The relation between social support and psychological problems among students. International Journal of Business and Social Science, 1(3), 110-116

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.