skip to main content

PERNIKAHAN JARAK JAUH (Studi Kualitatif Fenomenologis Pada Istri yang Menjalani Pernikahan Jarak Jauh)

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 18 Aug 2016.

Citation Format:
Abstract

Hubungan pernikahan jarak jauh merupakan keadaan pasangan suami-istri yang mempunyai kendala jarak dan waktu untuk dapat bertemu. Kendala jarak dan waktu berdampak pada pertemuan singkat antar pasangan. Pertemuan singkat yang dirasa kurang membuat subjek menjadi kehilangan sosok pasangan dan ingin dapat bersama kembali. Penelitian ini bertujuan untuk memahami gambaran tentang pengalaman istri yang menjalani hubungan pernikahan jarak jauh. Pendekatan fenomenologis dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis IPA (Interpretatif Phenomenological Analysis). Teknik analasis IPA dipilih karena berfokus pada eksplorasi pengalaman yang diperoleh subjek dari kehidupan pribadinya. Wawancara semi-terstruktur adalah metode pengumpulan data yang digunakan. Deskripsi subjek yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah tiga orang yang berdomisili di Semarang dan Solo. Temuan hasil dari penelitian yang di alami secara umum dari ketiganya menunjukkan bahwa istri yang menjalani hubungan pernikahan jarak jauh merasa jenuh dengan kesendiriannya ketika mengurus keluarga. Kehidupan pernikahan subjek memberikan dampak rasa bersyukur sebagai hikmah dalam menjalaninya, karena bersyukur dapat meringankan beban dalam menjalani hubungan pernikahan jarak jauh.

Fulltext View|Download
Keywords: hubungan pernikahan jarak jauh; pengalaman istri; interpretatif phenomenological analysis (IPA)

Article Metrics:

  1. Ati, A. W. (1999). Menguji cinta: Konflik pernikahan Cina - Jawa. Yogyakarta: Tarawang Press
  2. Bachtiar, A. (2004). Menikahlah, maka engkau akan bahagia. Yogyakarta: Saujana
  3. DeGenova, M. K. (2005). Intimate relationships, marriages & families (6th ed.). New York: McGraw Hill
  4. Dewi, K. S. (2012). Buku ajar kesehatan mental. Semarang: UPT UNDIP Press Semarang. Ervika, E. (2005). Kelekatan (Attachment) Pada Anak. Skripsi. Program Sarjana Universitas Sumatra Utara Medan
  5. Hatfield, E., & Rapson, R. (2005). Love and sex: Cross-cultural perspectives. Needham Heights MA: Allyn & Bacon
  6. Jimenez, M. F. (2010). The regulation of psychological distance in long-distance relationships. Dissertation. zur Erlangung des akademischen Grades doctor rerum naturalium im Fach Psychologie
  7. Johnson, M. (1999). The tripartite nature of marital commitment: Personal, moral, and structural reasons to stay married. Jounal of Marriage and The Family, 61(1), 160-171
  8. Lestari, S. (2012). Psikologi keluarga. Jakarta: Kencana
  9. Mangunsong, F. (2011). Psikologi dan pendidikan anak berkebutuhan khusus. Depok: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Kampus Baru UI
  10. Miller, R., & Perlman, D. (2009). Intimate relationship (5th ed.). New York: McGraw-Hill
  11. Papalia, E. D., Olds, W. S., &Feldman, D. R. (2005). Human development. New York: Mc. Graw
  12. Hill. Qomariyah, N. (2015). Gambaran pernikahan jarak jauh (long distance marriage). Skripsi. Program Sarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
  13. Santrock. (2009). Psikologi pendidikan (2nd ed.). Jakarta: Salemba Humanika
  14. Satiadarma, M. P. (2001). Menyikapi perselingkuhan. Jakarta: Pustaka Populer Obor
  15. Smith, J. A. (2009). Psikologi kualitatif: Panduan praktis metode riset. Yogyakarta: Pustaka Belajar
  16. Sternberg, R. J. (1998). Love is story: A new theory of relationship. New York: Oxford University Press
  17. Sternberg, R. J. (2010). Cupid arrow: Konsepsi cinta dari zaman ke zaman. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  18. Sugeng. I. (2005). Pengasuhan anak dalam keluarga; the next lost generations. Semarang: Andi
  19. Suraji, I. (2013). Akhlak dalam kehidupan berkeluarga. Diunduh dari http: id.portalgaruda.org

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.