skip to main content

MENJALANI PERNIKAHAN ANTAR RAS (Studi Kualitatif Fenomenologis pada Wanita Pelaku Interracial Marriage)

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 30 Apr 2016.

Citation Format:
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengalaman wanita pelaku interracial marriage. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumen audio sebagai pendukung data. Subjek penelitian diperoleh menggunakan teknik purposif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman terbesar dalam pernikahan yang dijalani masing-masing subjek terjadi di awal-awal penyesuaian pernikahan. Wanita pelaku interracial marriage cenderung akan mengalami perubahan gaya hidup sejalan dengan berubahnya pola pergaulan setelah menikah. Pengalaman kurang menyenangkan secara verbal didapatkan ketiga subjek terkait pernikahan yang dijalani. Pengalaman penyesuaian juga terjadi dalam pola pengasuhan yang diterapkan pihak suami dan istri kepada anak-anak hasil interracial marriage dengan menggabungkan budaya negara asal suami dan istri. Makna kebahagiaan bagi subjek adalah kestabilan finansial, kestabilan emosional dan kestabilan spiritual.
Fulltext View|Download
Keywords: interracial marriage; wanita; makna kebahagiaan; budaya

Article Metrics:

  1. Berk, L. (2011). Exploring lifespan development, second edition. Boston: Pearson Education Inc
  2. Bratter, J. L. & Eschbach, K. (2005). What about the couple? Interracial marriage and psychological distress. Social Science Research, 35, 1025–1047.doi: 10.1016/j.ssresearch.2005.09.001
  3. Cresswell, J. W. (2012). Research design: Pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed. Yogyakarta: Pustaka Belajar
  4. Dayakisni, T. & Yuniardi, S. (2004). Psikologi lintas budaya. Malang: UMM Press
  5. Fryer, R. G. (2007). Guess who’s been coming to dinner? Trends in interracial marriage over the 20th century. Journal of Economic Perspective, 21(2), 71–90. Diunduh dari http://scholar.harvard.edu/files/fryer/files/guess_whos_been_coming_to_dinner_trends_in_interracial_marriage_over_the_20th_century.pdf
  6. Herman, M. R. & Campbell, M. E. (2012). I wouldn’t, but you can: Attitudes toward interracial relationships. Social Science Research, 41, 343–358.doi: 10.1016/j.ssresearch.2011.11.007
  7. Kertamuda, F. E. (2009). Konseling pernikahan untuk keluarga Indonesia. Jakarta: Salemba Humanika
  8. Lehmiller, J. (2012). Interracial marriage has reached an all-time high, but attitudes toward it are still evolving. Science of Relationships Articles. Diunduh dari http://www.scienceofrelationships.com/home/2012/4/13/interracial-marriage-hasreached-an-all-time-high-but-attitu.html
  9. Lehmiller, J. J., Graziano, W. G. & Vanderdrift, L. E. (2014). Peer influence and attraction to interracial romantic relationships. Soc Sci, 3, 115–127. doi: 10.3390/socsci3010115
  10. Lewis, M. B. (2012). A facial attractiveness account of gender asymmetries in interracial marriage. PLoS ONE, 7(2), 31703. doi: 10.1371/journal.pone.0031703
  11. Lewis, R. (2013) Status of interracial marriage in the united states: A qualitative analysis of interracial spouse perceptions. International Journal of Social Science Studies, 2324-8041. doi: 10.11114/ijsss.v2i1.189
  12. Matsumoto, D. & Juang, L. (2008). Culture and psychology, 4th edition. Belmont: Thomson Wadsworth
  13. Moleong, L. J. (2010). Metode penelitian kualitatif. Bandung: Rosdakarya
  14. Newman, B. M. & Newman, P. R. (2012). Life-span development: A psychosocial approach. Wadsworth: Cengage Learning
  15. Papafragos, H. (2008). Perkawinan antar bangsa: Love & shock. Jakarta: Erlangga
  16. Pinsof, W. M. & Lebow, J. L. (2005). Family psychology. Inggris: Oxford University Press
  17. Robinson, L. C. & Blanton, P. W. (2003). Material strengths in enduring marriages. Journal of Family Relations, 42, 38-4
  18. Subandi, M. A. (2009). Psikologi dzikir, studi fenomenologi pengalaman transformasi religius. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  19. Sugiyono. (2013). Memahami penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta
  20. Törngren, S. O. (2011). Love ain't got no color? Attitude toward interracial marriage in Sweden. Malmö Studies in International Migration and Ethnic Relations, (10). Diunduh dari http://dspace.mah.se/bitstream/handle/2043/12449/LOVE_AINT_GOT_NO_COLOR%5B1%5D.pdf?sequence=2
  21. Walker, E. M. (2005). Interracial couples: The impact of race and gender on one’s experience of discrimination based on the race of the partner. Tesis. Maryland: University of Maryland.Diunduh dari http://drum.lib.umd.edu/bitstream/handle/1903/2556/umiumd2440.pdf;jsessionid=A9F0D8361B7C65B90A4E1B5893C4D193?sequence=1
  22. Wilt, J. (2011). Normal families facing unique challenges: The psychosocial functioning of multiracial couples, parents and children. The New School Psychology Bulletin, 9(1).Diunduh dari http://www.nspb.net/index.php/nspb/article/view/188

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.