skip to main content

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN STRES KERJA PADA ANGGOTA SAT LANTAS POLRESTABES SEMARANG

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 30 Apr 2016.

Citation Format:
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara iklim organisasi dengan stres kerja pada anggota polisi Satlantas Polrestabes Semarang. Stres kerja merupakan suatu respon fisiologis, emosional, dan tingkah laku yang dialami anggota organisasi, akibat dari ketidaksesuaian antara tuntutan pekerjaan dengan kemampuan yang dimiliki anggota organisasi. Iklim organisasi merupakan persepsi yang diberikan oleh individu terhadap praktek di lingkungan organisasi yang mencakup kualitas kepemimpinan, kepercayaan, komunikasi, perasaan melakukan pekerjaan yang bermanfaat, tanggung jawab, imbalan yang adil, tekanan pekerjaan, kesempatan, pengendalian terhadap perilaku, struktur dan birokrasi, serta partisipasi karyawan. Subjek penelitian sejumlah 120 anggota polisi yang didapatkan dengan teknik sampling simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan dua buah skala psikologi, yaitu Skala Iklim Organisasi yang terdiri dari 32 aitem (α= 0,915) dan Skala Stres Kerja yang terdiri dari 22 aitem (α= 0,906). Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi Spearman Brown dengan nilai rxy = -0,674 dengan p = 0,000 (p<0,001). Hasil menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan peneliti yaitu, terdapat hubungan negatif antara iklim organisasi dan stres kerja dapat diterima. Semakin positif iklim organisasi yang dimiliki Satlantas Polrestabes Semarang maka semakin rendah stres kerja yang dialami anggota polisi.
Fulltext View|Download
Keywords: iklim organisasi; stres kerja; polisi lalu lintas

Article Metrics:

  1. Anoraga, P. (2001). Psikologi kerja. Jakarta: PT. Rineka Cipta
  2. Anggraeiny, R., Yehezkiel, & Masjaya. (2013). Pengaruh kepemimpinan dan iklim organisasi terhadap kinerja pegawai pada UPTP pengembangan produktivitas daerah Disnakertrans provinsi Kalimantan Timur. e-journal Administrative Reform, 1(3), 680-693
  3. Collins, A. & Gibbs, A. C. C. (2003). Stress in police officers: A study of the origins, prevalence and severity of stress-related symptoms within a county police force. Occupational Medicine, 53(4), 256-264. doi: 10.1093/occmed/kqg061
  4. Davis, K. & Newstorm, J, W. (2004). Perilaku dalam organisasi. Jakarta: Erlangga
  5. Nugrohoseno, D. & Eka, C. N. (2014). Hubungan usia, masa kerja dan beban kerja dengan stress kerja karyawan. Jurnal Ilmu Manajemen, 2(2), 489-501
  6. Rivai, V. (2004). Manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan. Jakarta: Raja Gravindo
  7. Robbins, S. P (2008). Perilaku organisasi. Jakarta: PT. Indeks
  8. Sharma, P. (2013). A study or organizational climate and stress of police personel. International Journal of Advanced Research in Management and Social Schiences, 2(2), 212-230
  9. Singh, R. R., Amit, C., Sangeeta, A., & Saurabh, K. (2011). Impact of organisational climate on job satisfaction a-comparative study. International Journal of Computer Science and Management Studies, 11, 9-18
  10. SurabayaPagi.com. (2015). Banyak anggota bunuh diri, bukti polisi stres. Diakses dari http://www.surabayapagi.com/index.php?read=Banyak-Anggota-Bunuh-Diri,-Bukti-PolisiStres;3b1ca0a43b79bdfd9f9305b812982962f7401f75719876c4017b0d84bc3aa36f, pada 25 januari 2016
  11. Suresh, R. S., Anantharaman, R. N., Angusamy, A., dan Ganesan, J. (2013). Sources of job stress in police work in a developing country. International Journal of Business and Management, 8(13), 102-110
  12. Waluyo, M. (2009). Psikologi teknik industri. Yogyakarta: Graha Ilmu
  13. Wirawan. (2007). Budaya dan iklim organisasi: Teori aplikasi dan penelitian. Jakarta: Salemba Empat

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.