slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
PENGALAMAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PANTI ASUHAN CACAT GANDA | Septina | Jurnal EMPATI skip to main content

PENGALAMAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PANTI ASUHAN CACAT GANDA

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 30 Apr 2016.

Citation Format:
Abstract
Mengasuh penyandang cacat ganda sudah tentu membutuhkan waktu, usaha, serta tenaga yang besar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengalaman yang dialami oleh subjek terkait dengan keputusannya untuk bekerja sebagai pengasuh bagi anak penyandang cacat ganda. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Subjek penelitian ini adalah dua orang pengasuh panti asuhan cacat ganda yang sudah bekerja lebih dari 5 tahun. Teknik pengambilan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive serta pengambilan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebersyukuran merupakan faktor utama yang memengaruhi kedua subjek untuk akhirnya mengambil keputusan mengabdikan dirinya bekerja sebagai pengasuh panti asuhan cacat ganda. Namun, subjek pertama memiliki tingkat kebersyukuran yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan subjek kedua. Hal tersebut dapat dilihat dari keikhlasannya dalam mengorbankan harta bendanya untuk anak-anak yang ia asuh. Selain kebersyukuran, keinginan untuk membuat anak penyandang cacat ganda menjadi lebih berkembang dan dapat diterima oleh masyarakat juga menjadi pertimbangan kedua subjek untuk bekerja sebagai pengasuh panti asuhan cacat ganda.
Fulltext View|Download
Keywords: panti asuhan; cacat ganda; pengasuh

Article Metrics:

  1. Baron, R. A. & Byrne, D. (2005). Psikologi sosial, jilid 2 edisi kesepuluh. Jakarta: Erlangga
  2. Dariyo, A. (2003). Psikologi perkembangan dewasa muda. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana
  3. Emmons, R. A. & McCullough, M. E. (2003). Counting blessings versus burdens: An experimental investigation of gratitude and subjective wellbeing in daily life. Journal of Personality and Social Psychology, 84(2), 377-389. Diunduh dari http://greatergood.berkeley.edu/pdfs/GratitudePDFs/6Emmons-BlessingsBurdens.pdf
  4. Hallahan, D. P. & Kauffman, J. M. (2006). Exceptional children: An introduction to special education (10th ed.). Boston: Pearson
  5. Inciong, G. T, dkk. (2007). Introduction to special education. Filipina: Rex Book Store
  6. Ivanov, L. L. & Blue, L. C. (2008). Public health nursing: Leadership, policy, and practice. New York: Delmar Cengage Learning
  7. Kahana, E., Biegel, E. D., & Wykle, E. (1994). Family caregiving across the lifespan. California: SAGE Publications
  8. Mangunsong, F. (2011). Psikologi dan pendidikan anak berkebutuhan khusus, jilid 2. Jakarta: LPSP3UI
  9. Mednick, M. (2004). Supporting children with multiple disabilities. Birmingham: The Questions Publishing Company
  10. Newman, A. & Cauley, A. J. (2012). The epidemiology of Aging. New York: Springer
  11. Safitrasari, D. (2012). Dukungan sosial oleh perawat terhadap anak penyandang cacat ganda di Wisma Tuna Ganda-Palsigunung. Skripsi. Depok: Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia
  12. Salusu, J. (2004). Pengambilan keputusan stratejik untuk organisasi publik dan organisasi nonprofit. Jakarta: Erlangga
  13. Sukmarini, N. (2008). Optimalisasi peran caregiver dalam penatalaksanaan skizofrenia. Makalah Konferensi Nasional V Skizofrenia. Jakarta: Yayasan Kesehatan Jiwa Dharmawangsa
  14. Trail, M., Protas, J. E., & Lai, C. E. (2008). Neurorehabilitation in parkinson’s disease. New Jersey: SLACK Incorporated
  15. Wirawijaya, R. (2013, September 12). Karena cacat, bocah perempuan ini dibuang orangtuanya. Tribun Sumsel. Diakses dari http://sumsel.tribunnews.com/2013/09/12/karena-cacat-bocahperempuan-ini-dibuang-orangtuanya, pada 11 Januari 2015

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.