skip to main content

PENGALAMAN MENIKAH PADA PEREMPUAN USIA REMAJA (Sebuah Studi Kualitatif Fenomenologi)

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 30 Apr 2016.

Citation Format:
Abstract
Pernikahan usia remaja masih banyak terjadi pada masyarakat Indonesia. Pada remaja yang organ-organ reproduksi seksual primer telah matang terdapat dorongan kuat untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis. Salah satu tugas perkembangan remaja adalah mempersiapkan pernikahan dan kehidupan rumah tangga, akan tetapi ada beberapa remaja yang memilih atau terpaksa menikah dan memiliki anak. Tidak semua pernikahan remaja berjalan harmonis, beberapa remaja berstatus janda. Peneliti tertarik melakukan penelitian tentang pengalaman menikah perempuan usia remaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologis. Subjek dalam penelitian ini tiga remaja dengan usia pernikahan minimal satu tahun dan istri berusia 16-19 tahun. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, perekaman, dan catatan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan pengalaman subjek 1 dan 2 yang dapat menjalani pernikahan secara harmonis, utuh, dan rukun. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan subjek 1 dan 2 yang dapat menjalin komunikasi yang baik dengan pasangan, dapat saling memahami, dan mengutamakan keluarga. Pada subjek 3 harapan memiliki keluarga yang harmonis tidak terwujud. Hal ini dikarenakan setelah menikah subjek 3 langsung dijatuhkan talak dengan alasan pasangan hanya ingin merasakan menikah. Walaupun kecewa dan sedih, subyek 3 tidak menyerah dan tetap menjalani kehidupan rumah tangga. Ketika subjek 3 ditalak yang ketiga, subjek memutuskan menggugat cerai pasangan secara sah di pengadilan agama.
Fulltext View|Download
Keywords: pengalaman menikah; perempuan; usia remaja

Article Metrics:

  1. Desiyanti, W. I. (2015). Faktor-faktor yang berhubungan terhadap pernikahan dini pada pasangan usia subur di Kecamatan Mapanget Kota Manado. JIKMU, 5(2)
  2. Herdiansyah, H. (2009). Metodologi penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial. Jakarta: Salemba Humanika
  3. Hurlock, E. B. (2009). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga
  4. Israwati, Rachman, A.W. & Ibnu, F. I. (2013). Perilaku seks pra nikah mahasiswa pada sekolah tinggi manajemen dan ilmu komputer bina bangsa kendari (studi kasus). Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar
  5. Kertamuda, F. E. (2009). Konseling pernikahan untuk keluarga Indonsia. Jakarta: Salemba Humanika
  6. Monks. (2009). Tahapan perkembangan masa remaja. Medical Journal New Jersey
  7. Republik Indonesia. (1974). Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Bandung: Citra umbra
  8. Santrock, J. W. (2007). Remaja. Jakarta: Erlangga

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.