skip to main content

HUBUNGAN ANTARA EFEKTIVITAS KOMUNIKASI AYAH-ANAK DENGAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA SISWA KELAS XI DAN XII SMA MARDISISWA SEMARANG

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 30 Apr 2015.

Citation Format:
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efektivitas komunikasi ayah-anak dengan kecenderungan bullying pada siswa kelas XI dan XII SMA MARDISISWA Semarang. Efektivitas komunikasi ayah-anak adalah penilaian anak mengenai penyampaian pesan antara ayah dengan dirinya dalam mencapai kesamaan interpretasi dan memahami maksud atau isi hati antara keduanya dan hubungan menjadi sesuatu yang menyenangkan. Kecenderungan bullying adalah keinginan yang mengarah untuk menyakiti orang lain yang lebih lemah, dilakukan secara berulang serta menimbulkan penderitaan fisik maupun psikis dan korban tidak mampu mempertahankan dirinya. Populasi penelitian, yaitu 207 siswa kelas XI dan XII SMA MARDISISWA yang terdiri dari 8 kelas, dan sampel penelitian sebanyak 125 siswa yang terbagi menjadi 5 kelas, diperoleh dengan cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan dua buah skala psikologi, yaitu skala efektivitas komunikasi ayah-anak (23 aitem valid, α = .90) dan skala kecenderungan bullying (32 aitem valid, α = .91). Analisis regresi sederhana menunjukkan koefisien korelasi rxy= -.33 dengan p = .01 (p<.05), artinya terdapat hubungan negatif dan signifikan antara efektivitas komunikasi ayah-anak dengan kecenderungan bullying. Efektivitas komunikasi ayah-anak memberikan sumbangan efektif 9% terhadap kecenderungan bullying, sisanya 91% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Siswa diharapkan dapat memelihara hubungan komunikasi yang efektif dengan ayah, sehingga dapat menekan kecenderungan siswa untuk menjadi pelaku bullying.
Fulltext View|Download
Keywords: efektivitas komunikasi, kecenderungan bullying, siswa SMA

Article Metrics:

  1. Amato, P.R. & Gilbreth, J.G. (1999). Nonresident father and children’s well-being: A Meta Analysis. Journal of Marriage and the Family, 61, 557-573
  2. Andayani, T.R. (2009). Efektivitas komunikasi interpersonal. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
  3. Astuti, P.R. (2008). Meredam bullying: 3 Cara Efektif Mengatasi Kekerasan Pada Anak. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
  4. Harris, M. J. (2009). Bullying rejection, and peer victimization. New York: Springer
  5. Krahe, B. (2005). Perilaku Agresif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset
  6. Melander, L.A., Hartshorn, K.J., & Whitbeck, L.B. (2013). Correlates of bullying behaviors among a sample of North America indigenous adolescent. Journal of Adolescence,36, 675- 684 doi: 10.1016/2013.05.003
  7. Rakhmat, J. (2011).Psikologi komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
  8. Sarwono, S. W. (2010). Psikologi remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo
  9. Silalahi, K. & Meinarno, E, A. (2010). Keluarga Indonesia aspek dan dinamika zaman. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
  10. Sullivan, K.., Sullivan, G., & Cleary, G. (2005). Bullying in secondary school “What It Looks Like and How to manage It”. London: Paul Chapman Publishing

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.