skip to main content

MAKNA PRESTASI BAGI ATLET BINARAGA STUDI KUALITATIF FENOMENOLOGIS PADA ATLET BINARAGA NASIONAL

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 30 Apr 2015.

Citation Format:
Abstract

Abstrak
Binaraga adalah satu cabang olahraga yang memperlihatkan kemampuan membentuk tubuh yang indah dan
berotot. Keberhasilan sebagai atlet binaraga ditandai dengan prestasi terbaik. Penelitian kualitatif ini bertujuan
untuk mengetahui makna prestasi bagi atlet binaraga. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan
pendekatan fenomenologis. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara semi terstruktur, observasi, materi
audio, dan dokumentasi. Subjek penelitian merupakan atlet binaraga tingkat nasional berjumlah tiga orang yang
diperoleh dari teknik pemilihan purposive. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa atlet binaraga membutuhkan
dana guna menunjang nutrisi yang tinggi dalam membentuk tubuhnya. Fenomena kesejahteraan atlet yang
kurang diperhatikan pemerintah ditambah besarnya kebutuhan nutrisi atlet binaraga memunculkan kendala
finansial. Berbagai pengorbanan dilakukan atlet binaraga untuk mengatasi kendalanya dalam meraih prestasi.
Reward atas prestasi yang tidak sebanding dengan pengorbanan tidak juga menghalangi atlet binaraga untuk
tetap berprestasi. Pencapaian prestasi dimaknai oleh atlet binaraga sebagai kebanggaan. Pengorbanan atlet
binaraga dalam berprestasi memunculkan rasa bangga yang tidak ternilai oleh apa pun, termasuk dengan uang.
Prestasi menjadi kebanggaan masing-masing atlet binaraga yang hanya mampu dibayar dengan rasa bangga itu
sendiri.

Fulltext View|Download
Keywords: Achievement, Athletes, Bodybuilding, Sports

Article Metrics:

  1. Adisasmito, L.S. (2007). Mental juara modal atlet berprestasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada
  2. Agusta, H. (1987). Buku pintar Utama
  3. Anonim. (2013). Tetap latihan meski dana pelatnas tersendat. Rubrik. http://www.radarsulteng.co.id/index.php/berita/detail/Rubrik/44/12499 Diakses pada Maret 2015
  4. Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Kurikulum 2004 SMA pedoman khusus pengembangan silabus dan penilaian mata pelajaran kewarganegaraan. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar, Menengah dan Menengah Umum
  5. Departemen Pendidikan Nasional. (2011). Kamus besar bahasa Indonesia (edisi ke-4). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
  6. Djamarah. (2002). Teori motivasi: Edisi 2 (ed-2). Jakarta : PT. Bumi Aksara
  7. Fink, H.H., Burgon, L.A., & Mikesky, A.E. (2006). Practical aplication in sport nutrition. Boston: Jones and Barklett Publishers
  8. Gould, D., & Weinberg, R.S. (2007). Foundations of sport and exercive psychology (4thedition). Champaign, IL: Human Kinetics
  9. Gunarsa, S. D. (2008). Psikologi olahraga prestasi. Jakarta: Gunung Mulia
  10. Lahey, B.B. (2007). Psychology: an introduction (9th edition). New York: McGraw-Hill
  11. McClelland, D.C. (1987). Human motivation. New York: Cambridge University Press
  12. Sajoto, M. (1988). Pembinaan kondisi fisik dalam olahraga. Jakarta: Depdikbud
  13. Satiadarma, M.P. (2000). Dasar-dasar psikologi olahraga. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
  14. Smith, A.J. (2009). Psikologi kualitatif, panduan praktis metode riset. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.